Akibat Kematian Liam Payne sudah terkuak, dimana mantan vokalis One Direction, telah meninggalkan duka mendalam bagi para penggemarnya.
Berita mengenai kepergiannya yang mendadak telah mengguncang dunia musik, terutama ketika hasil autopsi baru-baru ini terungkap.
Penyanyi berusia 31 tahun ini meninggal dalam insiden tragis di sebuah hotel di Palermo, Argentina, dan laporan resmi dari pihak berwenang memberikan rincian mengenai penyebab kematiannya.
Kronologi Kematian Liam Payne
Menurut laporan dari Kejaksaan Agung Nasional Argentina, Liam James Payne dilaporkan jatuh dari lantai tiga hotel tempat ia menginap.
Sebelum kejadian tersebut, pihak kepolisian menerima panggilan darurat yang menyatakan bahwa ada seorang pria yang tampak agresif, dan mungkin berada dalam pengaruh obat atau miras.
Walau identitasnya tidak disebutkan, Mentri Keamanan Buenos Aries mengkonfirmasi bahwa Liam melompat dari kamar hotelnya tepatnya dari Balkonnya.
Tim medis yang tiba di lokasi mencatat bahwa penyanyi tersebut mengalami cedera serius dan dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.
Setelah kejadian, pihak berwajib menyita sejumlah zat yang diduga merupakan narkoba dan alkohol, yang mengindikasikan bahwa sebelum meninggal, Liam telah mengonsumsi substansi tersebut.
Sebelumnya, Liam telah mengakui bahwa ia berjuang melawan kecanduan, dan pihak kejaksaan masih mendalami lebih lanjut tentang keberadaan narkoba dalam sistem tubuhnya.
Liam Payne Meninggal Dunia Akibat Poli Trauma, Ini Penjelasannya
Hasil autopsi yang dirilis oleh Kantor Kejaksaan Nasional Argentina menjelaskan bahwa Liam meninggal akibat politrauma, serta pendarahan internal dan eksternal.
Politrauma, yang merupakan penyebab utama kematian Liam, merupakan kondisi ketika pasien mengalami cedera di beberapa bagian hingga akhirnya mengancam jiwa.
Dengan total 25 luka, hasil otopsi menunjukkan adanya cedera traumatis ganda yang mencakup cedera otak dan tengkorak.
Pendarahan yang terjadi di bagian dada, perut, dan anggota tubuh lainnya berkontribusi pada mekanisme kematian tersebut.
Analisis forensik juga menunjukkan bahwa Liam kemungkinan besar berada dalam kondisi setengah sadar atau bahkan tidak sadar saat terjatuh.
Tidak ada tanda-tanda luka pertahanan pada tangan Liam, yang menunjukkan bahwa semua cedera terjadi pada organ vital secara bersamaan dan tidak ada intervensi pihak ketiga.
Kematian Liam Payne adalah tragedi yang tidak hanya mengguncang penggemar dan rekan-rekannya di industri musik, tetapi juga mengingatkan kita akan bahaya penyalahgunaan zat dan dampaknya.
Dengan hasil autopsi yang menunjukkan penyebab kematiannya yang memang lebih kompleks dan mungkin dikarenakan mental yang tidak sehat. Bagaimanapun, Rest in Peace Liam, semoga kamu tenang di sisi-Nya!