Seperti yang kita ketahui drama Korea Snowdrop sempat menuai kontroversi hingga masyarakat Korea Selatan membuat petisi untuk menghentikan drama tersebut.
Pada saat masih dalam proses syuting drama ini menjadi sorotan karena dianggap mendistorsi dan mengecilkan peran gerakan pro-demokrasi di Korea Selatan. Kemudian JTBC selaku stasiun TV yang memproduksi drama tersebut mengeluarkan pernyataan saat petisi itu mulai ditandatangani.
JTBC pun menegaskan bahwa Snowdrop bukan drama yang meremehkan gerakan pro-demokrasi dan mengagungkan NSP (Badan Perencanaan Keamanan Nasional) dan mata-mata.
Pada bulan Maret 2021 ada lebih dari 237.000 orang menandatangani petisi nasional untuk menghentikan drama Snowdrop. Namun karena pada saat itu dramanya belum tayang, jadi Blue House tidak bisa menghentikan drama tersebut. Yang bisa mereka lakukan hanyalah memantau dramanya ketika ditayangkan nanti.
Tidak hanya itu saja, drama yang dibintangi oleh Kim Jisoo atau Jisoo Blackpink dan aktor tampan Jung Hae-In ini juga menuai beberapa kontroversi lainnya, diantaranya yang pertama yaitu awalnya karakter yang diperankan Jisoo adalah Young-cho.
Nama ini tidak asing bagi warga Korea Selatan karena dia adalah tokoh gerakan demokrasi di Korea Selatan. Kemudian yang kedua karakter anggota NSP dan kepala NSP digambarkan sebagai sosok yang baik, padahal pada masa itu, tindakan NSP justru menjadi cikal bakal trauma bagi masyarakat Korea Selatan.
Dan kepala NSP adalah tangan kanan Presiden yang suka menutupi pembunuhan brutal dengan tujuan agar masyarakat menduga ini adalah ulah mata-mata Korea Utara. Banyaknya kontroversi dalam drama Snowdrop menyebabkan banyak sponsor yang menarik diri dari drama tersebut.
Kemudian pada tanggal 10 Januari kemarin muncul petisi baru yang diajukan oleh lebih dari 30 profesor untuk drama Korea Snowdrop. Penggagas petisi tersebut adalah Bae Keung Yoon, seorang asisten professor studi Korea di Georgia Tech, Atlanta, Georgia Amerika Serikat.
Bae Keung Yoon menyayangkan peran Jisoo yang menggunakan nama aktivis Cheon Young Cho. Menurut para sarjana Studi Korea penggunaan nama aktivis Cheon Yeong Cho tersebut sangat tidak pantas.
Mereka mempermasalahkan penggunaan nama Cheon Yeong Cho seorang aktivis demokrasi wanita terkenal di Korea Selatan. Namun saat ini diketahui Yeong Cho menderita kerusakan otak parah karena kecelakaan sehingga tidak bisa berkomentar atas penggunaan nama dirinya itu.
Para penggagas petisi tidak meminta pihak yang memproduksi drama menghentikan penayangan Snowdrop, mereka hanya meminta pihak produksi untuk mencari ahli sejarah yang berkualitas untuk memeriksa referensi sejarah dalam drama tersebut. Sampai saat ini pihak produksi belum mengeluarkan respon apapun dan masih meninjau petisi tersebut.
Namun meski dihantam banyak kontroversi, setelah penayangan nya drama Snowdrop justru rating Snowdrop semakin baik dan mendapat lebih banyak reaksi positif.