Menurut InfoDatin (2014) Hepatitis merupakan salah satu penyakit dengan prognosis perlahan namun sumber penularannya sangat luas, hepatitis ini menyerang organ hati yang ditandai adanya peradangan pada sel-sel di hati, adapun penyebab dari hepatitis ini, yaitu virus, bakteri dan parasit.
Jenis Hepatitis yang sudah ditetapkan didunia, yaitu hepatitis A, B, C, D, E. Mengutip Healthline, beberapa kondisi lain juga dapat ditimbulkan oleh paparan racun, overdosis alkohol, kekebalan tubuh yang menurun, dan infeksi.
Hal ini jika tidak cepat ditangani gejalanya dapat memasuki kondisi yang lebih berbahaya, kondisi tersebut akan merusak proses metabolisme di dalam tubuh.
Bagaimana tidak, organ hati mempunyai peran dan fungsi penting dalam menjalankan tugasnya.
Mulai dari adanya produksi empedu untuk pencernaan, memfilter racun hingga aktivasi enzim, semua ini diproses di hati.
Kasus Hepatitis yang ditemukan DI Indonesia?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1,4 juta kasus ditemukan mengalami hepatitis A setiap tahunnya terjadi di belahan bumi bagian barat, selatan, utara dan timur.
Adapun di Indonesia, sebanyak 15 ribu kasus terjadi setiap tahunnya. Laporan kasus pertama hepatitis A ditemukan pada tanggal 14 Juni lalu. Angka kasus yang ditemukan terus meningkat hingga hari-hari selanjutnya.
“Satu pasien, tetapi sudah langsung kuning. Per 15, 16, dan 17 Juni terus bertambah, sehingga akan dilakukan pelacakan” jelas Eko.
Bagaimana kondisi tersebut dapat dikatakan hepatitis?
Jika gejala yang ditemui berupa demam, nyeri sendi, sakit kepala, mual, muntah, flu ikterus, letih atau lesu, nafsu makan menurun, nyeri abdomen sebelah kanan dan air kencing berwarna seperti air teh.
Gejala tidak timbul begitu saja ketika sudah terinfeksi sampai beberapa hari hingga minggu atau telah mengalami gangguan pada fungsi di hati.
Penderita hepatitis yang akibat oleh infeksi virus, symptom akan terdeteksi setelah masa inkubasi terlewati, yaitu sekitar 2 minggu hingga 6 bulan.
Kondisi ini bisa dikatakan akut apabila dialami kurang dari 6 bulan atau dikatakan kronis apabila lebih dari 6 bulan.
Kondisi gawat yang dapat terjadi?
Jika tidak ditangani segera, komplikasi akibat hepatitis dapat timbul dengan cepat, seperti gagal hati sirosis, atau kanker hati.
Karena baru-baru ini ditemukan kasus hepatitis akut di Indonesia yang belum ditemukan penyebab pastinya, namun gejala yang ditimbulkan lebih berbahaya dan hanya menyerang anak-anak, maka hal ini menjadi fokus pemerintah dan masyarakat untuk mencegah banyaknya kasus yang bertambah karena akibat virus yang belum diketahui yang menyerang hepatitis akut ini, maka penanganan yang holistik juga akan masih dalam tahap evaluasi dan belum ada penanganan yang tepat dalam mengatasi hepatitis akut dengan cepat pada anak, dan hepatitis akut ini pun tidak menutup kemungkinan akan menyerang dewasa atau lansia.
Pencegahan yang dapat dilakukan?
Untuk membatasi kemungkinan terkena hepatitis A, B, C, D, E dan terutama hepatitis akut, yaitu bisa melakukan aktivitas pencegahan.
Selain melakukan vaksin dan kebutuhan vaksin lengkap pada bayi terpenuhi, dapat memberikan edukasi kepada masyarakat untuk sering mencuci tangan 6 langkah dengan antiseptik dan air mengalir sebelum makan atau minum dan setelah dari kamar kecil.
Perlu di hindari dalam mengonsumsi sayuran dan buah mentah yang dimakan di wilayah dengan sanitasi rendah sehingga perlu mencuci dengan bersih sayur dan buah yang hendak dimasak ataupun dimakan secara langsung.