Digstraksi
Tidak ada hasil
View All Result
TULIS ARTIKEL
  • Beauty
  • Otaku
  • Entertainment
  • Film & Serial
  • Teknologi
  • Food
  • Traveling
  • Kesehatan
  • Hewan
  • Lifestyle
  • Lainnya
    • Alam
    • Bisnis
    • Biografi
    • Budaya
    • Buku
    • Edukasi
    • Esport
    • Finansial
    • Fashion
    • Gadget
    • Gaming
    • Horor
    • Hukum
    • Humor
    • Karir
    • Kriminal
    • Marketing
    • Misteri
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Parenting
    • Psikologi
    • Relationship
    • Sains
    • Sejarah
    • Seni
    • Sosial
Digstraksi
Tidak ada hasil
View All Result
Home Parenting

Kenali 3 Ciri-ciri dari ADHD pada Anak

oleh aylenasensei
09/07/2022

Salah satu aktor tanah air yakni Bio One, pemeran Gepeng di film Srimulat mengaku bahwa dirinya memiliki ADHD. Ia mengungkapkan hal tersebut ketika berada di kanal YouTube Erika Carlina yang diunggah Februari lalu dalam acara Truth Er Drink.

Salah satu pertanyaan yang Erika ajukan di acara tersebut terkait dengan pengalaman paling memalukan yang dialami oleh Bio One.

Aktor kelahiran 1998 itu menjelaskan bahwa sewaktu SD ia sempat mengalami pengalaman yang sangat memalukan karena dianggap caper oleh gurunya.

“Ketika gue kelas 4 SD ada cerdas cermat, gue nggak kepilih, harusnya gue ada di sini … padahal yang dipilih cuma dua dari tiap kelas.

Waktu lagi lomba, setiap ada pertanyaan gue maju ke depan terus gue yang jawab.

Gurunya bilang ‘ih lu apaan sih, lu caper banget,” jelas Bio One.  Belakangan ia sadar bahwa hal tersebut merupakan salah satu dampak daru gangguan yang ia alami, yakni ADHD.

BacaJuga

Profil dan Biodata Lengkap Putri Delina, Anak Perempuan Sule dan Adik Rizky Febian

4 Kesalahan Orangtua yang Bikin Anak Jadi Gak Sabar, Ayah Bunda Sudah Tahu?

Saatnya Orang Tua Bantu Jaga Kesehatan Mental Anak-anak & Remaja dengan 8 Kegiatan Ini!

Anak Adalah Aset Tak Ternilai

Menimbang Usia Ideal Perkawinan Anak untuk Hubungan yang Berkualitas

Jadi, apa sih sebenarnya ADHD itu? Apakah hal tersebut wajar dialami oleh anak-anak, atau justru sesuatu hal yang serius?

Baca juga  5 Tips Mengatasi Marah Kepada Anak

Sebagai orang tua, kita perlu untuk lebih jeli dalam memahami perilaku yang ditunjukkan oleh si Buah Hati.

Apakah perilakunya tergolong normal, atau justru terdapat kelainan yang sebetulnya tidak kita sadari?

Banyak orang tua yang yakin bahwa anaknya tidak memberikan perhatian kepada hal yang mereka jelaskan. Padahal hal tersebut bisa jadi tanda dari anak yang memiliki ADHD.

Attention-deficit/hyperactivity disorder (gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas) atau disingkat ADHD terjadi pada anak-anak dan jumlah pemilik gangguan lebih banyak dialami anak laki-laki.

Gangguan ini bisa muncul kapan saja sebelum usia anak 12 tahun. Hal yang menjadi khas pada gangguan ini adalah anak-anak sulit dalam memusatkan perhatian.

Selain itu, anak tidak mampu duduk tenang lebih dari beberapa menit. Biasanyanya juga melibatkan kasus bullying, temper tantrum, pemarah, keras kepala, dan tidak merespon hukuman.

Anak-anak cenderung melakukan kesalahan yang berulang meski sudah diberi hukuman.

Anak-anak yang menderita ADHD mengalami kesulitan besar di bangku sekolah. Mereka tampak selalu gelisah dan tidak bisa duduk diam di kursinya. Mereka bahkan bisa saja mengganggu anak-anak yang lain saat belajar.

Anak-anak dengan gangguan ini juga mudah marah, dan dapat melakukan perilaku berbahaya seperti berlari ke jalan tanpa melihat kiri-kanan.

Jelasnya, mereka dapat membuat orang tua atau guru merasa tidak berdaya dengan perilakunya.

Baca juga  Anak Ketahuan Merokok? Jangan Diomelin Dulu! Lebih Baik Lakukan Ini

Bila dikategorikan, perilaku bermasalah pada anak dengan ADHD tergolong dalam tiga kategori yaitu inatensi (sulit memusatkan perhatian), hiperaktivitas, dan impulsivitas.

Berikut pola perilaku khusus yang biasanya muncul pada anak-anak dengan ADHD:

1. Inatensi

  • Gagal memperhatikan hal detail atau melakukan kecerobohan dalam tugas sekolah
  • Kesulitan memperhatikan perhatian di sekolah atau bermain
  • Tidak tampak memperhatikan apa yang sedang dikatakan oleh orang lain
  • Gagal mengikuti instruksi atau menyelesaikan tugas
  • Kesulitan mengatur pekerjaan atau aktivitas lainnya
  • Menghindari pekerjaan atau aktivitas yang membutuhkan perhatian terus-menerus
  • Kehilangan perlatan kerja (misalnya, pensil, buku, tugas, mainan)
  • Perhatiannya mudah teralihkan
  • Sering lupa melakukan aktivitas sehari-hari

2.      Hiperaktivitas

  • Tangan atau kakinya bergerak gelisah dan/atau tidak bisa diam di tempat duduknya
  • Meninggalkan kursi dalam situasi belajar yang mengharuskan duduk dengan tenang
  • Terus berlarian atau memanjat sesuatu
  • Sulit bermain dengan tenang

3.      Impulsivitas

  • Sering “berteriak” dalam kelas
  • Tidak bisa menunggu giliran dalam antrian, permainan, dan sebagainya

Namun, hal yang perlu kita perhatikan adalah mengetahui batas overaktivitas normal.

Jangan sampai kita menilai anak mengalami gangguan ADHD sedangkan perilaku yang mereka tunjukkan sebenarnya hanya perilaku aktif yang normal.

Anak dengan ADHD memiliki perilaku yang tidak bisa dikendalikan dan membuat orang di sekitarnya sangat terganggu.

Terus, bagaimana cara orang tua menyikapi bila anak menunjukkan ciri ADHD?

Baca juga  5 Tips Mengelola & Mengajari Anak Yang Posesif

Hal yang pertama yang Mama dan Papa lakukan bila melihat adanya ciri-ciri ketidaknorlaman pada anak adalah memeriksakannya ke tenaga ahli, dalam hal ini psikolog atau psikiater.

Para ahli bisa memberikan penanganan dan membantu anak mengatasi gangguan yang mereka miliki.

Orang tua tidak boleh serta-merta menganggap anaknya atau memberi label tanpa adanya pemeriksaan terlebih dahulu.

Bila kita melabeli anak memiliki ADHD tanpa melakukan pemeriksaan, bisa gawat jadinya.

Selain itu, kita perlu tahu bahwa ADHD tidak muncul begitu saja pada anak. Terdapat berbagai macam faktor seperti faktor lingkungan dan genetika.

Faktor lingkungan yang terkait dengan ADHD meliputi ibu yang sering merokok dan stress emosional saat masa kehamilian, tingkat konflik keluarga yang tinggi, dan keterampilan pengasuhan (parenting) yang buruk dalam menangani perilaku menyimpang dari anak.

Pandangan yang muncul di kalangan para ahli saat ini adalah ADHD mungkin disebabkan oleh penurunan fungsi kendali eksekutif otak, yang mencakup proses perhatian/atensi dan pengekangan perilaku impulsif yang dibutuhkan untuk mengatur dan melaksanakan perilaku dengan tujuan tertentu.

Para ahli juga menemukan adanya tanda perkembangan abnormalitas pada otak anak-anak dengan gangguan ADHD.

Makanya, penangan yang biasa diberikan oleh ahli biasanya berupa obat-obatan agar penderita gangguan dapat lebih tenang dan perhatian di sekolah secara aktual. 

Perlu dipahami, meski anak memiliki kerentanan dalam hal genetika, selama faktor lingkungan tidak memicunya maka anak belum tentu mengalami ADHD.

Kesimpulannya, Mama dan Papa perlu benar-benar menjaga diri dan membangun keluarga yang harmonis agar anak mampu mengalami pertumbuhan yang sehat.

Referensi:

Nevid, JS., Rathus, SA., & Greene, B. (2018). Psikologi Abnormal di Dunia yang Terus Berubah Jilid 2, Edisi Kesembilan. Jakarta: Erlangga.

Tag: adhdanak

Baca Juga

Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Budaya Literasi

oleh Luna Septalisa
6 Agustus 2022

...

Inilah 4 Cara Menghasilkan Uang dari Bermain Game Online

Inilah 4 Cara Menghasilkan Uang dari Bermain Game Online

oleh Info Kecil
5 Agustus 2022

...

Sering Memarahi anak? ini bahaya yang akan terjadi

Sering Memarahi anak? ini bahaya yang akan terjadi

oleh GG
5 Agustus 2022

...

Hati-Hati Pada Pola Asuh Toxic Parenting, Karena Dapat Berpengaruh Bagi Kesehatan Mental Anak

Hati-Hati Pada Pola Asuh Toxic Parenting, Karena Dapat Berpengaruh Bagi Kesehatan Mental Anak

oleh Singka
4 Agustus 2022

...

5 Tips Tenangkan Anak Saat Menangis Hingga Menjerit

5 Tips Tenangkan Anak Saat Menangis Hingga Menjerit

oleh Asih Kurniaty
3 Agustus 2022

...

Pengobatan ADHD dalam Psikoterapi dan Perspektif Islam

Pengobatan ADHD dalam Psikoterapi dan Perspektif Islam

oleh Inabah Sri Widari
3 Agustus 2022

...

5 Tips Anak Aman Bermain Media Sosial

5 Tips Anak Aman Bermain Media Sosial

oleh Asih Kurniaty
3 Agustus 2022

...

marah kepada anak

5 Tips Mengatasi Marah Kepada Anak

oleh Asih Kurniaty
3 Agustus 2022

...

5 Tips Merawat Kulit Bayi Yang Sensitif

5 Tips Merawat Kulit Bayi Yang Sensitif

oleh Asih Kurniaty
3 Agustus 2022

...

anak susah makan

Anak Susah Makan? Cobalah Lakukan 5 Tips Ini, Agar Anak Mudah Makan

oleh Asih Kurniaty
3 Agustus 2022

...

Terbaru

Lee Je Hoon Terima Kartu Nama Nam Goong Min di Episode 9 Taxi Driver 2!

Lee Je Hoon Terima Kartu Nama Nam Goong Min di Episode 9 Taxi Driver 2!

24 Maret 2023
V BTS Bakal Fanmeeting Dengan Fans Indonesia, ARMY Negara Lain Iri!

V BTS Bakal Fanmeeting Dengan Fans Indonesia, ARMY Negara Lain Iri!

24 Maret 2023
Link Nonton Jinny's Kitchen Episode 5 Sub Indo, Klik Di Sini!

Link Nonton Jinny’s Kitchen Episode 5 Sub Indo, Klik Di Sini!

24 Maret 2023
Ben Foster eks Manchester United

Ben Foster, ex MU, Batal Pensiun dan Begabung dengan Wrexham

23 Maret 2023
Apa Itu Waktu Imsak? Memahami Pentingnya Imsak dalam Islam

Apa Itu Waktu Imsak? Memahami Pentingnya Imsak dalam Islam

23 Maret 2023
  • ABOUT
  • CONTACT US
  • PRIVACY POLICY
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • BERITA GAME
© 2023 Digstraksi
Tidak ada hasil
View All Result
  • Alam
  • Beauty
  • Biografi
  • Bisnis
  • Budaya
  • Buku
  • Edukasi
  • Entertainment
  • Fashion
  • Film & Serial
  • Finansial
  • Food
  • Gadget
  • Gaming
  • Hewan
  • Horor
  • Hukum
  • Humor
  • Karir
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Lifestyle
  • Marketing
  • Misteri
  • Olahraga
  • Otaku
  • Otomotif
  • Parenting
  • Psikologi
  • Relationship
  • Sains
  • Seni
  • Sejarah
  • Sosial
  • Teknologi
  • Traveling

© 2023 Digstraksi