Saat ini dunia termasuk Indonesia, sedang dilanda wabah virus berbahaya yaitu covid-19 yang menjadi penghambat berbagai aktivitas termasuk dalam hal pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu hal terpenting bagi pembentukkan sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas. Akibat dari wabah ini, pendidikan menjadi terhambat dan dialihkan menjadi sekolah dengan sistem daring. Sulitnya jangkauan dan banyaknya kesulitan yang dihadapi menjadi tantangan bagi para pihak sekolah, pendidik, dan peserta didik.
Untuk itu kita akan membahas lebih lanjut tentang sulitnya sekolah daring akibat covid-19. Kejenuhan yang dirasakan para siswa juga menjadi masalah dalam pembelajaran daring ini karena tingkat konsentrasi yang ada pada siswa akan menjadi buyar. Terkadang ada juga yang tidak memerhatikan pelajaran karena merasa tidak diawasi dan seenaknya sendiri. Banyaknya keterbatasan yang dirasakan sekarang menjadi hambatan yang sulit bagi peserta didik maupun pihak pendidik.
Menurut Endang Susilawati (43), seoran ibu rumah tangga, pendidikan jarak jauh memberikan banyak kesulitan dari segi ekonomi dan segi kualitas pendidikan anak. Dalam hal ekonomi, banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli kuota internet. Sedangkan dalam hal kualitas belajar, karena penjelasan dari sang guru terbatas, tidak semua anak paham akan materi yang diberikan. “karena penyampaian materi yang sulit dipahami dan anak memiliki kemampaun yang berbeda-beda” tungkasnya.
Pendidikan selama covid-19 ini memberikan dampak yang buruk bagi siswa. Kejujuran siswa dalam mengerjakan soal maupun latihan sudah tidak dipakai karena kurangnya pengawasan dari pendidik serta kemudahan siswa untuk mencontek dari internet. Sistem pengajaran melalui daring membuat siswa menjadi tidak semangat serta jenuh karena terlalu banyak tugas yang diberikan. Padahal, belum tentu materi yang diberikan dapat dipahami dengan baik oleh para siswa. Tidak semua murid memiliki kemampuan yang sama dalam memahami materi, memang ada murid yang langsung tanggap dalam memahami pelajaran tetapi ada juga murid yang lambat dalam memahami pelajaran. Hal itu harus lebih diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran secara daring ini.
Pembelajaran yang tidak maksimal di era pandemi ini menjadikan siswa kurang dalam menanggapi pelajaran yang diberikan. Tidak hanya siswa saja, guru pun sulit dalam memberi penilaian kepada siswa karena pada saat sekolah disituasi yang normal guru bisa melihat keaktifan siswa dalam belajar dan bertanya di dalam kelas saat jam pelajaran berlangsung, tetapi tidak disaat pandemi ini, guru hanya bisa melihat kiriman foto tugas yang diberikan siswa tanda bahwa siswa tersebut telah mengumpulkan tugasnya.
Karena kurangnya pengawasan dari sekolah, dalam pembelajaran saat ini para orang tua sangat dibutuhkan dalam mengawasi dan memerhatikan anak. Saat ini, keberadaan orang tua sangat dibutuhkan dalam pengawasan saat belajar daring dan memberikan semangat serta motivasi agar anak tetap belajar walaupun dalam situasi dan kondisi yang seperti ini. Hampir semua siswa mengalami kejenuhan saat belajar daring, kurangnya sosiaisasi secara langsung membuat anak menjadi down dan malas dalam melakukan segala hal. Jika di sekolah anak sering berinteraksi dengan temannya, dalam sekolah daring saat ini anak lebih banyak rebahan dan bermalas-malasan. Oleh karena itu, jika sekolah daring terus diterapkan generasi bangsa akan menjadi hancur dan negara tidak memiliki penerus yang berkualitas.
Sebagai manusia kita hanya bisa berpasrah dan melakukan yang terbaik. Walaupun dalam kondisi yang seperti ini, bukan berarti harus bermalas-malasan. Dalam situasi seperti ini kita harus tetap belajar walaupun dalam keadaan yang sulit, karena pendidikan sangat penting untuk masa depan dan pembangunan suatu bangsa. Motivasi yang diberikan pada kondisi saat ini dari orang sekitar dapat membantu para murid untuk tetap semangat dan menjalankan pembelajaran walaupun secara daring.
Bukan hanya orang sekitar, pihak sekolah terutama guru pada saat memberikan tugas kepada siswa tidak harus dinilai seperti biasa di sekolah, akan tetapi penilaian harus lebih banyak kualitatif yang sifatnya memberikan motivasi kepada anak-anak. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah juga harus lebih merata lagi agar para siswa terutama siswa yang berada dipedalaman dapat lebih mudah dalam kegiatan belajar daring saat ini.