Yumi’s Cells bisa dibilang drama yang ringan namun tersimpan banyak makna di dalamnya. Drama yang mengangkat tema tentang psikologikal dan kisah romantis. Pemeran utama drama ini adalah Kim Yumi yang diperankan oleh Kim Go Eun. Drama Yumi’s Cell menggambarkan bahwa dalam otak Yumi ada berbagai sel yang mewakili semua perasaan seperti emosi, akal, cinta, kemarahan dan perasaan-perasaan lain baik yang positif maupun negatif. Sel-sel tersebut berperan aktif menentukan berbagai ekspresi dan tindakan yang akan muncul.
Sel-sel yang berada di dalam otak tersebut lah yang menangani setiap permasalahan perasaan Yumi. Sel-sel tersebut juga bekerja sama untuk menciptakan sebuah tindakan yang diharapkan akan menguntungkan Yumi. Misalnya sel-sel yang bekerjasama untuk membuat hati Yumi kembali terbuka dan bisa merasakan cinta lagi setelah tiga tahun tidak menjalin hubungan karena traumanya terhadap hubungan sebelumnya yang berakhir tragis.
Namun sel-sel tersebut juga kadang saling bertarung dan menyebabkan munculnya Tindakan yang tidak menguntungkan bagi Yumi. Ada beberapa situasi dimana sel emosi tidak bisa dikendalikan dan Yumi menampakan ekspresi atau tindakan yang membuatnya terlihat buruk. Sel emosi ini memang bisa dibilang salah satu sel yang paling dominan dalam otak Yumi. Maka ada situasi-situasi yang menyebabkan Yumi harus bisa mengendalikan emosinya agar tidak rugi sendiri. Lalu apa saja sih keuntungannya bila bisa mengendalikan perasaan?
1. Nggak malu-maluin diri sendiri dan orang lain
Ekspresi atau tindakan yang berlebihan saat sedang emosi sangat mungkin merugikan diri kita sendiri, karena pada dasarnya semua yang berlebihan itu tidak baik bukan? Hehehe. Apalagi bila ekspresi dan tindakan yang berlebihan dari emosi itu sampai dilihat oleh banyak orang, pasti akan terasa malu. Maka dari itu kemampuan untuk mengendalikan emosi sangat diperlukan. Sel emosi yang seringkali mendominasi memang sulit dikendalikan namun sel tersebut tidak boleh sampai mengalahkan sel akal sehat dan berakibat mempermalukan diri sendiri.
Misalnya saat Yumi cemburu dengan Sae Yi, sahabat perempuan Woong. Dalam situasi tersebut Yumi berusaha untuk mengendalikan emosi kemarahannya, yumi berusaha agar tidak terlihat kesal dan marah di depan Wong dan teman-temannya. Yumi melakukan itu untuk menjaga agar dia tidak membuat malu diri sendiri dan Woong tentunya. Yumi tidak mau Woong malu didepan teman-temannya bila pacarnya tidak bisa mengendalikan emosi dengan baik.
2. Terlihat lebih elegan
Untuk terlihat elegan yang dimaksud disini bukan menahan dan memendam emosi ya, tapi mengungkapkan emosi dengan cara yang terkontrol dan tidak meledak-ledak. Seperti yang kita tahu bila orang bisa mengendalikan emosi dengan baik pasti akan terlihat elegan.
Kemampuan mengendalikan emosi ditunjukan Yumi pada saat ia tidak sengaja bertemu mantannya di depan sebuah toko pakaian. Saat itu Yumi merasa sangat kaget sekaligus kesal. Dia kaget karena tiba-tiba bisa bertemu dengan mantan pacarnya dan kesal karena teringat dengan masa lalu yang menyakitkan bersama mantannya itu.
Yumi sebenarnya sangat ingin meluapkan kekesalan pada mantan pacarnya yang sudah lama dipendam, tapi ia beruntung karena sel akal sehatnya tidak kalah dengan sel emosi yang sudah sangat marah. Namun beruntung lah Yumi bisa mengendalikan emosinya dan tetap bisa bersikap tenang saat harus menghadapi mantan pacarnya. Bila tidak dia akan terlihat tidak elegan dan mantannya pun mengira dia belum bisa melupakan mantannya tersebut.
3. Meminimalisir resiko pertengkaran dan perpisahan
Emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol akan berpotensi memunculkan pertengkaran dan akan merugikan bila pertengkaran itu berujung pada perpisahan. Apalagi bila masih saying, kan sedih. Maka pada saat marah, pengendalian emosi sangat penting untuk dilakukan dilakukan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk bisa mengutarakan emosi tanpa harus meledak-ledak dan kehilangan kendali.
Yumi juga menunjukkan kemampuannya dalam mengendalikan emosi saat dia marah dengan Woong pada hari ulang tahunnya. Yumi sangat kesal karena Woong tidak menjelaskan masalah seperti apa yang diam au. Woong hanya menjelaskan masalah secara singkat dan Yumi ingin mendapat penjelasan secara detail.
Namun pada situasi ini Yumi harus berusaha menahan egonya, dia berusaha mengendalikan emosi dan menggunakan akal sehatnya untuk memahami dan memaafkan Woong. Pengendalian emosi yang dilakukan Yumi berhasil menyelamatkan hubungan mereka dari pertengkaran dan perpisahan.
Jadi, sekarang sudah tau ya kalau kemampuan mengendalikan emosi itu sangat penting dan akan memberikan keuntungan untuk diri kita sendiri. Mengendalikan emosi dengan baik bisa menghindarkan kita dari rasa malu dan pertengkaran serta akan membuat kita terlihat lebih elegan. Ada cara-cara bijak yang bisa dilakukan untuk mengutarakan emosi yang sedang kita rasakan tanpa harus meledak-ledak menunjukan emosi kita.
Referensi:
https://twitter.com/ThiyasSururi/status/1443996546740015104?t=iSP5TwAw8Px3G3jFNMYhBw&s=19