Siapa yang tak tahu dengan buah yang satu ini. Rasanya sedikit kecut dan manis, mempunyai warna hijau kekuning-kuningan serta dibungkus oleh kulit tipis yang melindungi buahnya. Buah ceplukan / ciplukan dulu dikenal dengan gulma / tanaman liar di kebun, hutan, pinggir jalan atau di halaman rumah, dan selalu dipandang sebelah mata. Namun, sekarang tanaman ini menjadi salah satu tanaman yang bisa menghasilkan pundi-pundi uang.
Ciplukan mempunyai nama yang berbeda-beda di setiap daerahnya tempat dia tumbuh. Di Inggris buah ini dikenal dengan nama morel berry, di spanyol dikenal dengan nama cipuli. Sedangkan di Indonesia sendiri, buah ini dikenal dengan nama ceplukan, cecendet, keceplokan, dan leletokan.

Terdapat kisah menarik dari tanaman buah yang satu ini. Dilansir dari Trubus online .co.id, seorang petani buah ciplukan yang bernama Tatang Kuswara berhasil memasarkan buah ini sampai mendapat omzet sebesar Rp. 12,75 juta dengan harga Rp. 150.000 / kg pada tahun 2016. Untuk pemasarannya sendiri buah ini lebih banyak di ekspor ke luar negeri, seperti Singapura, Jerman, Spanyol, dan Amerika. Sedangkan di Brunei Darusalam, buah ini dihargai sekitar Rp. 9.250 / biji. Dimana buahnya diimpor dari Eropa dan Thailand. Tetapi untuk kualitas buahnya sedikit berbeda dengan buah local kita. Buah yang dikirim dari daerah tersebut mempunyai ukuran lebih besar dan mempunyai rasa yang lebih manis dari buah ciplukan lokal. Di belanda, harga buah ciplukan bisa menembus harga sampai Rp. 200.000.
Bukan tanpa alasan buah ini digemari oleh masyarakat mancanegara dan penduduk Indonesia sendiri. Selain rasanya yang kecut manis, buah ini juga bermanfaat bagi kesehatan manusia. Buah ini mempunyai banyak kandungan nutrisi. Seperti vitamin A, C dan D. Buah ini juga mengandung antioksidan, yang termasuk berperan aktif untuk mengatasi penyakit malaria, rematik, dermatitis, hepatitis, asma, dan kanker. Salah satu hasil penelitian di University of Bonn, Jerman juga mengatakan, buah ciplukan bermanfaat untuk penyakit kanker dan tidak kalah efektif dari buah yang lain, contohnya buah jeruk.

Contohnya seperti untuk penyakit batuk, kesehatan mata, mengobati rematik, melindungi hati dan ginjal, obat asma, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta pencegah penyakit kanker paru-paru dan mulut, dan lain-lain.
Untuk cara memanfaatkan / mengolah buah ciplukan ini tergolong sangat mudah, contohnya untuk menjaga imunitas tubuh, kita hanya perlu sering mengkonsumsi buah ini sekitar 10 butir saja per hari. Sebenarnya seluruh bagian tanaman ini bisa dijadikan obat. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah cara memanfaatkannya.
– Untuk Penyakit Flu dan Batuk
Ambil bagian tubuh tumbuhan sepanjang 3-4 cm, lalu jemur hingga kering. Setelah itu dihancurkan dan ambil sekitar 9-15 gram dari bagian yang sudah dihancurkan tersebut. Masak dengan air mendidih. Setelah mendidih, diamkan sebentar sampai airnya menjadi sedikit hangat, lalu diminum secara rutin 3 kali sehari.
– Untuk Penyakit Paru-Paru
Ambil semua bagian tanaman dari buah ciplukan, lalu direbus dengan air sebanyak 3 atau 5 gelas sampai mendidih. Saring, kemudian diminum dengan rutin 3 kali sehari.
– Untuk Obat Kencing Manis
Ambil bagian tubuh tumbuhan sepanjang 3-4 cm, lalu jemur hingga kering. Setelah itu dihancurkan dan ambil sekitar 9-15 gram dari bagian yang sudah dihancurkan tersebut. Masak dengan air mendidih sebanyak 2 gelas sampai airnya tersisa menjadi 1 gelas. Lalu angkat dan saring airnya. Diminum 2 kali sehari.
– Untuk Menurunkan Darah Tinggi/Hipertensi
Cara menggunakannya adalah dengan mengambil buah ciplukan sebanyak 5 gram, lalu masak dengan air mendidih sekitar 100 ml selama sekitar 10 sampai 15 menit sambil diaduk terus – menerus. lalu saring airnya dan diamkan agar dingin, minum 2 kali sehari.
– Untuk Obat Ayan (Epilepsi)
Untuk yang satu ini, anda hanya perlu sering-sering memakan buahnya 8 – 10 buah saja setiap hari.
Demikianlah manfaat dan keberhasilan dari seorang petani ciplukan yang sukses. Berminat untuk mencobanya? Silahkan dicoba dan semoga bermanfaat. Terima kasih