Belajar merupakan kegiatan yang tak lepas dari kehidupan sehari-hari, baik secara sadar maupun tidak sadar. Saat kita mendengarkan materi dari guru atau dosen, saat itulah kita belajar secara sadar, sementara saat kita membaca informasi di mading, membaca syarat dan ketentuan acara, membaca resep masakan, membaca tulisan di jalan saat melewatinya, saat-saat itu sebenarnya kita juga sedang belajar namun kita tidak menyadarinya.
Dalam pembelajaran secara sadar, beberapa orang, termasuk saya, seringkali merasa kesulitan ketika harus memahami materi yang diberikan guru atau dosen. Nah bagaimana cara mengatasi hal tersebut dan apa saja metode belajar yang dapat diterapkan? Bisakah menggunakan lebih dari satu metode belajar secara bersamaan?
Saya akan bercerita berdasarkan pengalaman saya. Hal pertama yang harus dilakukan sebelum belajar adalah mengetahui cara belajar diri sendiri. Apakah kalian tipe orang yang mudah paham materi hanya dengan melihat seseorang menjelaskan, atau dengan mendengarkan penjelasan, atau kombinasi keduanya, atau harus sambil mempraktekkan apa yang sedang dijelaskan. Cara belajar tersebut tentu sudah familiar bagi kalian, tinggal kalian sudah menemukan cara yang sesuai untuk diri sendiri atau belum.

Nah setelah mengetahui cara belajar yang sesuai, selanjutnya kalian dapat menggunakan beberapa metode, secara terpisah atau bersamaan. Beberapa metode belajar yang saya terapkan adalah metode podomoro, metode feynmann, metode eat that frog, metode mencatat cornell, dan metode SQ3R. Kelima penjelasan metode tersebut saya peroleh dari website Gramedia dan dapat kalian baca di sini.
Nah bagaimana cara mengombinasikan lima metode belajar tersebut?
Misalkan kalian menyediakan waktu belajar selama 3 jam. Kalian dapat memulai belajar dengan teknik podomoro selama 20 menit sebanyak 5 kali repetisi/pengulangan dengan istirahat 5 menit. Total waktu yang kalian butuhkan untuk podomoro ini adalah 120 menit atau 2 jam. Di sesi podomoro ini kalian dapat menggunakan metode belajar lain, sesuai cara belajar kalian.
Jika kalian mudah paham hanya dengan melihat atau mendengarkan, maka kalian dapat mengisi sesi podomoro dengan menonton video dan mendengar penjelasan. Jika kalian perlu menuliskan apa yang dipelajari maka kalian dapat membuat catatan dengan metode keempat, yaitu mencatat cornell dengan menuliskan kata kunci materi, pertanyaan atas materi yang belum kalian pahami, topik utama atau poin penting, dan terakhir kesimpulan. Kalian dapat menggunakan pena berwarna-warni agar tidak membosankan ketika dipelajari lagi dan pertanyaan atas materi yang belum kalian pahami dapat kalian tanyakan pada guru/dosen di kelas. Kemudian jika kalian harus memahami materi dari e-book atau buku teks yang begitu rumit, maka kalian dapat menerapkan metode SQ3R yaitu Survey, Question, Read, Recite, Review dan mencatat hasilnya dengan teknik cornell.
Selanjutnya kalian dapat menggunakan metode feynman, yaitu menerangkan kembali materi yang sudah kalian pelajari dengan bahasa sendiri untuk memastikan pemahaman kalian yang dapat kalian lakukan di repetisi terakhir atau di sela-sela repetisi podomoro.
Nah setelah selesai sesi podomoro selama 2 jam, maka sisa waktu 1 jam dapat kalian pakai untuk mengerjakan tugas atau soal-soal latihan untuk menguji kemampuan dan pemahaman lebih lanjut, menggunakan kombinasi metode podomoro dan metode eat that frog. Kalian dapat menggunakan waktu 10 menit pertama untuk memilih tugas yang mendesak untuk kalian kerjakan atau soal latihan yang perlu kalian kerjakan (metode eat that frog). Setelah selesai, kalian dapat menggunakan metode podomoro lagi, dengan 20 menit mengerjakan tugas/soal dan 10 menit istirahat. Setelah repetisi pertama, voila kalian sudah selesai belajar selama 3 jam dengan lima metode!
Nah itulah beberapa metode belajar dan cara mengombinasikan dalam satu waktu. Tentu saja kalian dapat memodifikasi sesuai kebutuhan dan keinginan kalian agar belajar tetap menyenangkan.

Bagaimana? Sepertinya sulit dilakukan, ya? Tenang saja. Kalian hanya perlu memulai dan menjaga konsistensi untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Tetap semangat dalam belajar, ya!
Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning stays young.Henry Ford