Pada dasarnya, KPAI atau Komisi Perlindungan Anak Indonesia hadir sebagai lembaga penting yang memperjuangkan berbagai hak-hak anak. Lewat berbagai upaya, instansi ini terus melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi dan pelecehan yang berbahaya bagi masa depannya. Nah, berbagai upaya tersebut juga diterapkan oleh KPAI Semarang dalam rangka meningkatkan kualitas hidup terbaik bagi anak di tahun 2027.
Peran Serta KPAI Semarang dalam Melindungi Hak-hak Anak
Di era modern seperti saat ini, banyak anak mengalami berbagai kekerasan, baik fisik, emosional hingga seksual. Hal tersebut cukup disayangkan, mengingat anak-anak seharusnya menjadi golongan yang harus terlindungi di sekolah, rumah bahkan di berbagai kegiatan oneline mereka.
Menanggapi hal tersebut, Komisi Perlindungan Anak Semarang terus berupaya untuk mewujudkan visi dan misi dalam memberikan perlindungan optimal bagi setiap anak. Lebih lanjut, berikut visi dan misi yang dirancang.
Visi dan Misi
Komisi Perlindungan Anak Semarang mengusung misi terkait realisasi tingkat kualitas hidup terbaik bagi anak di tahun 2027. Visi ini akan diwujudkan melalui beberapa misi penting.
Pertama, instansi akan membantu pemerintah kota dalam meningkatkan kualitas hidup anak yang lebih baik. Hal ini diwujudkan dengan mengawal dan mengawasi implementasi forum SPPA terpadu.
Selain itu, instansi juga berupaya untuk menguatkan jejaring kerja dalam rangka meningkatkan kualitas hidup anak. Hal ini diwujudkan dengan mendorong keterlibatan organisasi dalam meningkatkan perlindungan anak secara optimal.
Berikut beberapa langkah nyata dari KPAI Semarang dalam mewujudkan visi dan misi pentingnya.
Pendampingan Siswa akibat Kecanduan Roblox
Pada 11 Agustus 2025, Komisi Perlindungan Anak Semarang menemui siswi kelas 8 SMP berinisial S. Siswi tersebut tidak bisa naik kelas lantaran kecanduan gim daring, yakni Roblox.
Berdasarkan masalah tersebut, instansi sudah menemui siswa beserta orang tuanya. Pendampingan pun dilakukan untuk memberikan penanganan lebih lanjut.
Selain itu, instansi juga meminta pemerintah untuk memberlakukan peraturan khusus tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak. Upaya ini dilakukan untuk memberikan perlindungan optimal terhadap anak di forum digital.
Perlindungan Anak Atas Kasus Kekerasan
Pada Desember 2024 lalu, Komisi Perlindungan Anak Semarang turut serta dalam mengklarifikasi isu yang beredar atas kasus penembakan siswa SMK. Instansi melakukan investigasi mendalam terkait keterangan dari korban dan pihak-pihak yang terlibat.
Melansir dari keterangan anak-anak, korban bukanlah geng. Melainkan sekelompok anak yang berkumpul, tanpa saling mengenal. Tidak ada rencana sedikitpun untuk melakukan tawuran.
Menanggapi masalah tersebut, KPAI Semarang meminta semua pihak untuk menghindari stigma negatif yang dilabelkan pada korban. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melindungi hak-hak anak dari stigma negatif yang beredar di lingkungan rumah maupun sekolahnya.
Dengan demikian, mereka tetap bisa fokus belajar untuk meraih masa depan yang lebih baik. Bukan terperangkap pada stigma negatif yang bisa memperburuk mental dan menghambat perkembangan mereka.
Penghargaan Atas Komitmen Perlindungan Anak
KPAI pusat sempat memberikan penghargaan atas kinerja Komisi Perlindungan Anak Semarang. Apresiasi ini diberikan atas komitmen instansi dalam perspektif perlindungan anak.
Tak tanggung-tanggung, Kota Semarang berhasil mendapatkan peringkat 7 dari 208 kabupaten dan kota di Indonesia. Penghargaan ini merupakan hadiah berharga atas peringatan Hari Anak Nasional (HAN).
Sebagai upaya untuk mendukung komitmen perlindungan anak, instansi menitipkan beberapa pesan mendalam. Di mana, KPAI Semarang berharp agar nak-anak selalu bijak dalam bersosial media.
Selain itu, Komisi Perlindungan Anak Semarang juga berpesan agar anak-anak selalu berpikir positif. Sebab, seluruh anak-anak Indonesia memiliki warisan leluhur yang perlu dijaga. Hal ini termasuk menghormati orang yang lebih tua hingga menghargai pendapat dari orang lain.
Lewat visi dan misi yang digalakkan, Komisi Perlindungan Anak Semarang siap melindungi anak-anak dari risiko kekerasan, baik di lingkungan sekolah maupun keluarga. Instansi menekankan bahwa setiap anak berhak untuk mendapatkan perlakuan yang sama. Terlepas dari identitas gender, ras, etnis, penampilan fisik, status ekonomi dan identitas pribadi lainnya.
Secara keseluruhan, tindakan kejahatan terhadap anak-anak perlu disingkirkan segera. Oleh sebab itu, KPAI Semarang siap menjadi garda terdepan untuk memberikan perlindungan optimal, sehingga setiap anak terjamin akan pemenuhan hak-haknya. Informasi lebih lengkap terkait lembaga perlindungan anak di Semarang bisa kunjungi https://kpai-semarang.com.





































