Belum banyak yang tahu tentang alat musik tradisional satu ini. Lalove merupakan alat musik tradisional suku Kaili yang menetap didaerah Sulawesi Tengah. Lalove merupakan alat musik tiup yang sekilas seperti suling namun lebih panjang dan terbuat dari bilah bambu atau rotan pilihan yang tumbuh dibukit atau puncak gunung tinggi.

Alat musik ini dianggap sakral dan dimainkan pada waktu tertentu seperti upacara adat (balia). Lalove dipercaya dapat memanggil roh guna membantu penyembuhan.
Sangking dianggap sakral bahkan dalam proses pemilihan bambu sebagai bahan dasar nya, pengrajin akan melakukan upacara adat kemudian mengucapkan “tabe” yang berarti permisi dalam bahasa daerah setempat. Kemudian barulah si pengrajin boleh menebang tiga batang bambu yang paling tinggi, lurus, tua serta baik kualitas nya. Kemudian ketiga batang bambu tadi di hanyutkan kesungai. Bambu yang hanyut lebih dulu akan menjadi bambu utama pembuatan Lalove. Pembuatan Lalove yang sakral membutuhkan waktu hingga berhari-hari sebab dalam setiap tahapan si pengrajin wajib melakukan beberapa ritual adat.
sekarang, beberapa pengrajin membuat alat musik Lalove sebagai hiasan atau sekedar dimainkan dalam penampilan seni sehingga tidak memeperlukan upacara adat dalam proses pembuatan nya. Namun tentu saja Lalove yang autentik dan sakral masih terus di lestarikan dan digunakan dalam ritual-ritual adat suku kaili. Pada tahun 2019, Lalove ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Sulawesi Tengah. Hal tersebut merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakan sulawesi Tengah dan suku Kaili.