Tak disangka ternyata mainan lato-lato dilarang di 2 negara, gara-gara ini!
Belakangan ini, mainan lato-lato atau yang dikenal sebagai clackers ball sedang populer di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak.
Mainan ini juga pernah menjadi hits pada tahun 1990-an.
Saat dimainkan, dua bola plastik atau pendulum itu memantul satu sama lain dan menimbulkan suara etek-etek yang menyenangkan.
Namun, di balik popularitas mainan lato-lato ini, ternyata terdapat sejarah yang suram di masa lalu.
Menurut sumber dari Ravalli Republic, tujuan dari permainan ini adalah untuk memungkinkan dua bola saling beradu secepat dan sekeras mungkin.
Hal ini yang menyebabkan mainan ini mudah hancur dan pecah, bahkan serpihan pecahannya dapat menyebabkan luka pada wajah seseorang.
Akibatnya, mainan ini pernah dilarang di beberapa negara karena dianggap menyebabkan korban.
Nah, berikut adalah 2 negara yang melarang permainan lato-lato :
1. Amerika
Permainan lato-lato dilarang di Amerika karena menurut New York Times di tahun 1971, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat melaporkan ada setidaknya empat korban cedera akibat permainan lato-lato.
Komisaris FDA menyatakan bahwa bola plastik clacker sering pecah menjadi potongan tajam.
Dua anak menderita luka di dekat mata akibat potongan yang meledak, dan dua orang dewasa juga mengalami cedera serupa.
Karena itu, FDA mengeluarkan peringatan publik setelah menerima laporan dari empat kasus tersebut.
Pembatasan permainan lato-lato ini menjadi berita baik bagi orang tua di Amerika Serikat saat itu karena permainan yang dianggap berbahaya akhirnya hilang dari pasar.
2. Mesir
Mainan lato-lato dilarang di Mesir karena dianggap melecehkan Presiden Abdul Fattah as-Sisi pada tahun 2017.
Mainan tersebut disebut sebagai “Sisi’s balls” yang mengacu pada organ reproduksi presiden.
Maka dari itu lato-lato menjadi mainan yang dianggap melecehkan dan dilarang di Mesir.
Nah, itulah tadi daftar negara yang melarang mainan lato-lato dan juga alasannya.