LDR saat ini semakin marak terjadi, karena akses komunikasi antar kota dan negara sudah sangat mudah. Hanya dengan bermodalkan smartphone, kita bisa berkenalan dengan orang-orang di sekeliling dunia. LDR ( long distance relationship) ini bisa dirasakan oleh pasangan dari awal pertemuan atau di tengah jalan karena alasan tertentu, salah satu pasangan harus pindah ke luar kota bahkan ke luar negeri.
Apakah kamu pejuang LDR?
Kondisi LDR akan menyebabkan pasangan yang menjalaninya terpisah oleh jarak dan waktu sehingga sulit untuk bertemu atau berkencan dan melakukan hal-hal romantis lainnya. Kondisi ini yang membuat banyak pasangan pejuang LDR memutuskan untuk berpisah.
Beberapa konflik yang sering terjadi dalam hubungan LDR yaitu mulai dari pertengkaran, kejenuhan hubungan, masalah kepercayaan, atau bahkan perselingkuhan.
Agar LDR-mu tidak terasa berat, maka persiapkan hal ini di dalam dirimu dan pasanganmu ya!
Siap Jarang Bertemu
Sangat jelas sekali, ketika LDR kamu harus menyadari bahwa tidak akan ada lagi kencan romantis di setiap akhir pekan, tidak ada lagi foto selfie dengan pasangan yang bisa kamu upload ke sosial media sebagai kenangan. Dan kamu juga harus bersiap karena tidak ada kehadiran pasangan yang dengan sigap saat kamu membutuhkan. Istilahnya, kamu menjadi “single” tapi berpacaran.
Persiapkan dirimu dan pasanganmu dengan kesabaran yang cukup ekstra untuk melihat pasangan lain ketika di luar rumah atau di sosial media. Jika kalian sudah terlanjur LDR, maka salinglah memberi pengertian dan kesabaran untuk pasangan.
Siap Mandiri
Jika saat kamu dan pasangan sedang dalam keadaan dekat, kamu bisa bermanja sepuasnya dengan dia. Meminta untuk dibelikan sesuatu, diantarkan, atau saling bantu perkerjaan pasangan. Tapi, ketika LDR kamu dituntut untuk wajib mandiri. Sebab, kamu tidak akan bisa bergantung atau mengandalkan pasangan dalam keadaan apa pun. Bahkan ketika kamu bersedih, bersiaplah untuk tidak ada lagi pelukan hangat si dia yang mendamaikan atau melunturkan lelahmu.
Siap Sabar
Kamu perlu stok sabar yang banyak. Saat LDR, komunikasi hanya via telepon, chatting, atau video call. Kamu harus bisa menahan amarah apabila pasanganmu lama membalas pesanmu. Dan harus bisa mengontrol rasa curiga agar hubungan adem ayem.
Ketika hubungan semakin terasa bosan, atau pertengkaran akibat kesalahpahaman sering terjadi, kamu harus bersabar. Menyelesaikan konflik ketika LDR, memang lebih sulit diselesaikan. Tapi cobalah untuk terus bersabar. Tarik nafas, dan fikirkan kembali hubunganmu yang pernah nyaman. Bicarakan secara pelan-pelan saat emosi sudah reda.
Siap Saling Percaya
LDR bukan berarti memaksamu untuk menjadi posesif. Walaupun kamu semakin sulit mengetahui pergaulan pasangan, atau kamu takut pasanganmu berpindah ke lain hati. Tetap berilah ruang kepercayaan padanya. Posesif hanya akan membawa banyak masalah dalam hubunganmu. Tanamkan dalam dirimu, dan beri pengertian pada pasanganmu, bahwa kamu tidak akan semudah itu tergoda atau malah menggoda orang lain.
LDR akan berjalan baik jika pasangan saling percaya satu sama lain. Jika sama-sama saling tidak percaya, hubunganmu sedang dalam ambang kehancuran.
Siap Bersenang-Senang Sendiri
LDR sebenarnya tidak perlu terlalu di khawatirkan. LDR di lain sisi menguntungkan bagimu. Karena kamu mempunyai waktu yang berlimpah untuk melakukan Me-Time yang berkualitas. Daripada kamu merasa sepi akibat LDR, lebih baik kamu persiapkan diri untuk melakukan banyak hal yang bermanfaat. Kamu bisa mengembangkan potensi dirimu dengan mengikuti kursus, melaksanakan hal-hal baik bersama komunitas atau organisasi. Kamu juga mempunyai banyak waktu untuk lebih dekat dengan keluarga. Berbelanja dengan adik, piknik dengan keluarga dan lain sebagainya.
Kamu juga bisa bekerja untuk mengasah skill atau bersantai di kamar mendengarkan musik sambil rebahan. Menyenangkan bukan?
Kalau kamu dan pasanganmu tidak siap memenuhi poin-poin di atas, pertimbangkan lagi keputusan untuk menjalankan LDR ya, karena bisa jadi hari-harimu akan terus dirundung kegalauan.