Mencari-cari Tombol Undo di Tumpukan Puing Kota Winden

Fahmi Reza

Mencari-cari Tombol Undo di Tumpukan Puing Kota Winden

Di kota yang kerap diguyur hujan ini, semua terasa begitu gelap. Dua buah cerobong asap raksasa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) menjulang tinggi hingga ke langit. Asapnya padu padan dengan awan, menjadi atap kota Winden yang selalu nampak murung serta dingin membiru.

Winden

Mencari-cari Tombol Undo di Tumpukan Puing Kota Winden

Kekacauan dimulai ketika seorang remaja (Erik) tiba-tiba terhapus dari Kota Winden. Sementara itu Jonas, Martha, Magnus, Bartosz, Franziska dan Mikkel mengetahui rahasia Erik yang menyimpan paket obat-obatan terlarang di dalam sebuah sofa di area PLTN. Sebab penasaran, mereka mencoba mencari paket tersebut.
Dalam pencariannya, peristiwa aneh terjadi; Mikkel, anggota termuda mereka, lenyap bersama suara gemuruh hutan juga sengal napas ketakutan.

Sebagai anggota terakhir yang berada di dekat Mikkel, Jonas merasa memikul beban untuk mencari tahu keberadaan kawan kecilnya itu serta memutuskan untuk pergi sendiri mencari Mikkel di hari berikutnya.

Mencari-cari Tombol Undo di Tumpukan Puing Kota Winden

Kondisi kota jadi semakin gaduh diliputi tanda tanya. Terlebih ketika secara misterius, Jonas pun turut menghilang. Tak ada petunjuk. Satu-satunya lokasi yang dicurigai Ulrich sebagai inspektur polisi yang juga merupakan Ayah Mikkel, ialah sebuah gua yang terletak di area PLTN. Gua yang kerap dijadikan symbol alkemis berbentuk segi tiga yang selalu muncul di opening.

 

Premis

Mencari-cari Tombol Undo di Tumpukan Puing Kota Winden

Sebagai landasan, Dark menyajikan premis; “mana lebih dulu antara Ayam dan telur?”. Apakah Masa lalu memengaruhi masa depan? Atau justru malah sebaliknya? Dengan dasar pertanyaan tersebut, peristiwa dejavu menjadi sub plot menarik yang diterangkan dalam fase lambat, tersirat, namun impactfull.

Terdapat banyak symbol di dalam Dark, terutama yang berkaitan dengan symbol-symbol kuno kitab di masa silam. Seperti triquetra, outoboros, Emerald tablet dan lainnya. Semua symbol tersebut memiliki penjelasannya masing-masing. Sebagai contoh, mereka mempresentasikan horoboros (symbol ular yang menggigit ekornya sendiri) sebagai gambaran realitas yang mungkin saja terjadi sebagai sebuah siklus yang berkaitan satu sama lain serta berulang terus menerus.

Paradoks

Mencari-cari Tombol Undo di Tumpukan Puing Kota Winden
Warga Winden ialah orang-orang yang tidak taat beragama bahkan cenderung tidak percaya pada Tuhan. Dark juga memang tak banyak membahas realitas agama. Namun, kerangka Dark justru bertolak dari presensi Adam dan Eva yang melekat dengan entitas keagamaan sebagai perwujudan awal mula manusia. Lalu ada Noah yang muncul seolah sebagai juru selamat. Kemudian lukisan pohon apel yang memisahkan tubuh Adam dan eva layaknya dalam syurga. Bahkan, Adam dan Eva menciptakan worm hole besar untuk menghubungkan dunia ke dalam antar siklus yang kemudian mereka sebut sebagai ‘Partikel Tuhan’.

“yang kau tahu hanya setetes,
Sementara yang tidak kau tahu adalah seluas lautan”.

Sebagian besar cerita menjelaskan profil kumpulan time traveler atau yang lebih dikenal dengan nama Sic mundus. Sic Mundus berupaya untuk memutus rantai peristiwa berulang-ulang itu karena mereka telah menginsyafi bahwa apocalypse (malapetaka besar) akan segera terjadi disebabkan oleh konspirasi elite Kota Winden. Alih-alih mencoba untuk mencegahnya dengan menggagalkan persekongkolan elite Kota Winden melalui perjalanan waktu, mereka justru selalu berakhir menjadi penyebab apocalypse itu sendiri. Paradoks ini menjelaskan, bahwa bukan hanya masa lalu yang berpengaruh terhadap masa depan. Melainkan, masa depanlah yang membentuk masa lalu.

Follow Digstraksi di Google News

Baca Juga

Rekomendasi