Digstraksi
Tidak ada hasil
View All Result
TULIS ARTIKEL
  • Beauty
  • Otaku
  • Entertainment
  • Film & Serial
  • Teknologi
  • Food
  • Traveling
  • Kesehatan
  • Hewan
  • Lifestyle
  • Lainnya
    • Alam
    • Bisnis
    • Biografi
    • Budaya
    • Buku
    • Edukasi
    • Esport
    • Finansial
    • Fashion
    • Gadget
    • Gaming
    • Horor
    • Hukum
    • Humor
    • Karir
    • Kriminal
    • Marketing
    • Misteri
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Parenting
    • Psikologi
    • Relationship
    • Sains
    • Sejarah
    • Seni
    • Sosial
Digstraksi
Tidak ada hasil
View All Result
Home Edukasi

Menerobos Konvensi Karya Sastra

oleh Abdul Sahri Wiji Asmoko
08/07/2022

Konvensi sastra sering kali menjadi tembok bagi para pujangga dalam membuat karya sastra. Kebanyakan dari pujangga terlalu terpaku dengan konvensi sastra yang berlaku. Padahal bukan suatu hal yang salah jika membuat karya sastra yang eksentrik atau keluar dari kovensi sastra yang ada. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini.

Komponen bahasa memiliki makna tersendiri, misalnya kata “Mangkuk”. Telah kita ketahui bersama bahwa “Mangkuk” memiliki makna alat untuk makan makanan berkuah. Mungkin sebagian masyarakat ada yang mengatakan bahwa “Mangkuk” itu bukan hanya untuk itu saja, tetapi bisa digunakan untuk minum layaknya gelas atau dapat juga digunakan sebagai gayung untuk mandi. Lalu siapa yang menyepakati bahwa “Mangkuk” harus selalu dipakai sebagai alat untuk makan makanan berkuah? Aturan tersebut disepakati oleh masyarakat sebagai pengguna bahasa di lingkungan tertentu. Hal inilah yang kemudian disebut sebagai konvensi. 

Baca juga  Sinopsis The Cave (A Caverna), Novel karya Pemenang Nobel Sastra Jose Saramago

Jadi, konvensi merupakan suatu kesepakatan yang sudah diterima orang banyak dan sudah menjadi tradisi (Surastina, 2018: 6). Sedangkan konvensi sastra dapat diartikan sebagai aturan dalam bidang sastra yang sudah diterima orang banyak dan sudah menjadi tradisi.

Karya sastra dapat dikatakan sebagai buah dari hasil berpikir serta imajinasi pengarang yang tidak ada batasnya. Variasi keadaan sosial menjadi pemicu lahirnya karya sastra yang beragam, bahkan eksentrik di mata awam. Misalnya karya sastra berupa puisi yang berjudul “Hyang?” dan “Tragedi Winka dan Sihka” yang diciptakan oleh presiden penyair Indonesia, yaitu Sutardji Calzoum Bachri berikut ini.

Sumber: O Amuk Kapak
Sumber: O Amuk Kapak
Sumber: O Amuk Kapak
Sumber: O Amuk Kapak

Sebagian dari kita beranggapan bahwa karya di atas bukanlah puisi karena tidak sama dengan puisi-puisi yang biasa ditemukan. Akan tetapi, karya Sutardji ini adalah karya sastra berupa puisi, namun dengan konsep penulisan yang berbeda. Yang paling mencolok dari kedua puisi di atas adalah bentuk tipografinya. Puisi “Hyang?” berbentuk abstrak atau tidak beraturan, sedangkan puisi “Tragedi Winka dan Sihka” berbentuk zig-zag. Inilah yang menjadi pembeda dengan puisi-puisi lain di luaran sana.

Baca juga  Penggunaan “di-“ sebagai Awalan dan “di” sebagai Kata Depan yang Harus Diperhatikan

Tentu puisi “Hyang?” dan “Tragedi Winka dan Sihka” ini tidak sesuai dengan konvensi puisi yang ada di zamannya, terutama pada konvensi visual dengan karya-karya pada umumnya. Akan tetapi, ketidak sesuaian karya dengan konvensi yang ada bukan berarti karya itu salah. Justru dengan karya yang demikian membuat sastra menjadi berkembang.

BacaJuga

Wawancara Tatsuya Endo, Mangaka Spy x Family tentang Awal Mula Spy x Family Vol. 1

Unsur Intrinsik Teks Cerpen

Mengenal Pengertian dan Struktur Teks Prosedur

Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

Nomina, Pronomina, & Numeralia dalam Bahasa Indonesia

Prof. A. Teeuw mengemukakan bahwa dalam ilmu sastra modern peranan konvensi dalam sastra dan karya sastra sangat ditekankan, bukan sebagai sistem yang begitu baku dan ketat, tetapi sistem yang luwes dan dinamis. Dengan demikian, konvensi sastra sifatnya tidak statis, melainkan terus berkembang. Berkembangnya konvensi sastra disebabkan oleh inovasi yang dibuat oleh para pengarang. Sehingga dari inovasi tersebut memunculkan konvensi-konvensi baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Baca juga  Selamat Hari Kasih Sayang

Berdasarkan pembahasan di atas dapat kita ketahui bahwa, konvensi bukanlah halangan bagi para pujangga dalam membuat karya sastra. Sastra tidak dapat dibatasi begitu saja karena pengarang memiliki inovasi. Ibarat sebuah koin, konvensi dan inovasi tidak dapat dipisahkan. Konvensi bagaikan sebuah gambar pada koin, sedangkan inovasi bagaikan angka pada koin. Jika salah satunya tidak ada, maka koin tersebut tidak ada nilainya. Begitupun dengan sastra, jika karya sastra terlalu terpaku dengan konvensi yang ada tanpa memikirkan inovasi, maka sastra tidak akan berkembang.

Tinjauan Pustaka

Surastina. 2018. Pengantar Teori Sastra. (Yogyakarta: Elmatera).

Tag: bahasa indonesiasastra

Baca Juga

Penggunaan “di-“ sebagai Awalan dan “di” sebagai Kata Depan yang Harus Diperhatikan

Penggunaan “di-“ sebagai Awalan dan “di” sebagai Kata Depan yang Harus Diperhatikan

oleh inayakh
4 Agustus 2022

...

Mengenang Karya Chairil Anwar, Sang Penyair Angkatan 45

Mengenang Karya Chairil Anwar, Sang Penyair Angkatan 45

oleh Jauza Zulfa Nafia
2 Agustus 2022

...

Sastra Cyber: Alternative Universe

Sastra Cyber: Alternative Universe

oleh Yulia Nur Hasanah
2 Agustus 2022

...

Nilai-nilai Dalam Sastra Anak

Nilai-nilai Dalam Sastra Anak

oleh Siti Rohimah
2 Agustus 2022

...

Peran Taufiq Ismail Dalam Perkembangan Sastra Indonesia

Peran Taufiq Ismail Dalam Perkembangan Sastra Indonesia

oleh Dinniaty
31 Juli 2022

...

Kritik Atas Bahasa Asing Dalam Dialog Menggunakan Bahasa Indonesia

Kritik Atas Bahasa Asing Dalam Dialog Menggunakan Bahasa Indonesia

oleh chelvin sosa
29 Juli 2022

...

Tips & Cara Meningkatkan Minat Membaca Buku di Indonesia

oleh Jepbar Baýramow
25 Juli 2022

...

fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional

Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional

oleh Andra Hermawan
25 Juli 2022

...

 resiko atau risiko

Resiko atau Risiko? Berikut untuk Kata yang Benar

oleh Andra Hermawan
25 Juli 2022

...

cara membuat makalah yang baik dan benar

Cara Membuat Makalah Yang Baik dan Benar

oleh Andra Hermawan
24 Juli 2022

...

Terbaru

Victor Osimhen Jadi Buruan Chelsea, Tukar Tambah Pulisic?

Victor Osimhen Jadi Buruan Chelsea, Tukar Tambah Pulisic?

20 Maret 2023
Cara Nonton Gratis Jinnys Kitchen Episode 1-4 Sub Indo, Klik Di Sini!

Cara Nonton Gratis Jinny’s Kitchen Episode 1-4 Sub Indo, Klik Di Sini!

20 Maret 2023
Cara Nonton Gratis In The Name of God A Holy Betrayal Episode 1-8 Sub Indo!

Cara Nonton Gratis In The Name of God A Holy Betrayal Episode 1-8 Sub Indo!

20 Maret 2023
Link Nonton Our Blooming Youth Episode 13 Sub Indo, Klik Di Sini!

Link Nonton Our Blooming Youth Episode 13 Sub Indo, Klik Di Sini!

20 Maret 2023
Link Nonton Our Blooming Youth Episode 12 Sub Indo, Klik Di Sini!

Link Nonton Our Blooming Youth Episode 12 Sub Indo, Klik Di Sini!

20 Maret 2023
  • ABOUT
  • CONTACT US
  • PRIVACY POLICY
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • BERITA GAME
© 2023 Digstraksi
Tidak ada hasil
View All Result
  • Alam
  • Beauty
  • Biografi
  • Bisnis
  • Budaya
  • Buku
  • Edukasi
  • Entertainment
  • Fashion
  • Film & Serial
  • Finansial
  • Food
  • Gadget
  • Gaming
  • Hewan
  • Horor
  • Hukum
  • Humor
  • Karir
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Lifestyle
  • Marketing
  • Misteri
  • Olahraga
  • Otaku
  • Otomotif
  • Parenting
  • Psikologi
  • Relationship
  • Sains
  • Seni
  • Sejarah
  • Sosial
  • Teknologi
  • Traveling

© 2023 Digstraksi