Mengapa Seorang Disc Jokey Tidak Memutarkan Rekaman Musik Saja?

Arya Sanggra Pradipta

Mengapa Seorang Disc Jokey Tidak Memutarkan Rekaman Musik Saja?

Profesi seorang () tentu sudah menjadi salah satu kebutuhan penting di tempat hiburan malam dan tempat-tempat yang sekiranya cocok untuk menampilkan DJ.  Bahkan di Indonesia sudah pernah mengadakan festival/konser electronic dance musik  yang terbesar , serta mendatangkan  para DJ ternama, baik dalam maupun luar negeri,  yap!  yakni DWP (Djakarta Warehouse Project) yang diselenggarakan pertama kali pada tahun 2010 di Ancol .

Logo DWP tahun 2012
Logo DWP tahun 2012

Lalu sebenarnya apa sih yang dilakukan DJ ? kenapa dia tidak memutar musik via flashdisk /CD saja?  terus ngapain dong? memang nampak sekilas apa yang dilakukan DJ di panggung, tidak sesibuk apa yang dilakukan oleh musisi lain seperti gitaris, pianis, drummer dan lain lain, mungkin hanya memutar mutar knob volume saja di turntable nya selebihnya ya hanya joget saja mengkuti irama musik.

Cdj & mixer merk pioneer type Djm-900nxs2
Cdj & mixer merk pioneer type Djm-900nxs2

Tapi tahukah kamu ,  yang dilakukan seorang DJ sebenarnya adalah meramu musik secara live , ia menggabungkan / medley dari lagu satu ke lagu dengan bpm (beat per minute) yg cenderung sama , tergantung genre dan karakter permainan DJ tersebut.

Betul memang, seorang DJ sudah memainkan suatu track list yang sudah “siap jadi” entah tu sudah di remix/re-produce/arrange , pokoknya harus diracik sebelumnya di software musik tertentu.

Namun seorang DJ itu haruslah mempunyai insting bermusik yang bagus, dia harus pandai membaca situasi penonton di tempat, bisa jadi para penonton merasakan puas mendengarkan atau malah jenuh? Naaahh inilah “skill” yang dibutuhkan dalam live performance, sebagai contoh DJ harus tau kapan menurunkan “gain” volume musik nya agar dia bisa memberikan semacam “shotout / teriakan” guna memancing penonton agar lebih tertarik , atau setidaknya penonton yang jenuh agar mulai menikmati kembali, akan menjadi nilai tambah jika ia  memainkan lagu yang sedang populer. Tadi itu hanyalah contoh dari sekian banyak skill yang diperlukan bagi seorang DJ. Tentunya hal ini jelas tidak mungkin hanya memainkan musik saja tanpa perlu di ramu / utak atik secara langsung.

Banyak sekali teknik teknik yang diperlukan di sepanjang penampilan agar dapat memanjakan telinga penonton, tentunya skill ini bisa mempengaruhi banyak nya pengunjung yang datang dan apakah bisa membuat puas para penonoton di suatu Pub/Resto/Club dll , terutama bagi DJ yang sudah dikontrak secara reguler, karena biasanya penonton yang datang itu benar benar ingin murni menikmati musik , dan melepas stress dari kegiatan di kehidupan nya. Jadi jangan heran bila ada pengunjung yang datang ,hanya karena ingin melihat DJ kesayangan nya, bukan karena makanan/minuman nya.

Sebenarnya tidak ada perbedaan atau malah membanding-bandingkan antara DJ wanita atau DJ pria, baik skill nya atau “faktor” lainya. Karena untuk menjustifikasi mereka, perlu ada nya bukti kuat , riset dulu, minimal melihat mereka secara langsung, perihal mereka hanya mengandalkan penampilan fisik seorang DJ itu lain cerita , tentu rezeki orang berbeda beda, semua nya demi kepentingan menghibur/menarik pengunjung.

Sebetulnya pertanyaan ini , sama hal nya dengan band yang menyajikan live performance, kenapa tidak tinggal setel mp3/streaming youtube saja? bisa jadi manajer cafe lebih memilih Band dengan konsep live performance karena pengunjung bakal tertarik untuk datang ke cafe tersebut, mungkin penonton akan bisa bernyanyi bersama band tersebut dengan lagu yang dia request sebelumnya, atau band tersebut bisa malah lebih bagus membawakan kembali lagu lagu yang sedang hits ,sesuai dengan racikan band itu sendiri, karena akan terasa beda jika suatu lagu itu dibawakan secara live atau tinggal play saja.

Follow Digstraksi di Google News

Baca Juga

Rekomendasi