Kasing Lung, seorang seniman berbakat dan penuh imajinasi, adalah pencipta di balik karakter ikonik, Labubu. Perjalanan menuju kesuksesannya tidak terjadi seketika, namun ditandai dengan ketekunan, kreativitas, dan pengaruh pengalaman pribadinya.
Terlahir dengan nama Lung Ka Sing, ia pindah ke Eropa pada usia muda, di mana jalur artistiknya dipengaruhi oleh berbagai elemen, termasuk legenda spiritual Nordic kuno dari Eropa.
Unsur-unsur ini, digabungkan dengan visi artistiknya yang unik, akhirnya membawanya untuk menciptakan Labubu serta karakter-karakter khas lainnya seperti Zimomo, Spooky dan Poka.
Meskipun menghadapi kesulitan di awal kariernya, ketekunan Lung membuatnya menjadi seniman yang dihormati di dunia seni. Dengan banyaknya up and down dari karakter Kasing Lung, tentunya kalian penasaran bukan terkait dengan kreator dibalik karakter ikonik Labubu ini? Simak informasinya dibawah!
Kasing Lung Sempat Jatuh dan Merasa Tidak Diterima
Kasing Lung tidak meraih kesuksesan secara instan. Pada tahap awal kariernya, ia sering merasa tidak diterima, dengan karyanya yang tidak banyak mendapatkan perhatian. Butuh bertahun-tahun upaya sebelum ia mulai diakui.
Masa-masa penuh tantangan ini dipenuhi dengan keraguan, bahkan pernah terlintas di benaknya untuk berhenti berkarya. Namun, dorongan dari ibunya serta hasratnya yang mendalam untuk bercerita membuatnya tetap berkarya.
Ia tetap berdedikasi untuk mengembangkan narasi di balik karakter-karakternya, sering kali terinspirasi oleh emosi manusia dan legenda kuno. Kolaborasinya dengan How2work menjadi titik balik dalam kariernya. Selama tiga tahun pertama kemitraan ini, Lung bekerja sebagai Creative Artist dan masih kesulitan menjual karyanya.
Namun, seiring berjalannya waktu, pamerannya mulai mendapatkan perhatian, dan karyanya segera habis terjual. Kesuksesan yang datang dengan cepat ini terasa seperti keajaiban bagi Lung, yang pada akhirnya membenarkan semua kerja kerasnya.
Kelahiran Labubu ‘The Monster’ dan Dunia Karakter-Karakternya
Labubu, salah satu karya paling ikonik dari Lung, adalah karakter yang mewakili perpaduan antara kesederhanaan dan kompleksitas.
Lung memiliki ketertarikan khusus dalam menciptakan karakter-karakter yang memiliki “perasaan buruk” atau yang tampak aneh dan melompat-lompat, menggambarkan aspek-aspek yang lebih dalam dari sifat manusia.
Kisah-kisahnya sering kali memadukan emosi manusia dengan sifat-sifat spiritual, menciptakan dunia di mana kedua entitas ini berbagi pengalaman yang serupa, seperti harapan, kekecewaan, dan kisah cinta.
Ketertarikan Lung pada legenda spiritual Nordic Eropa kuno membantunya menciptakan perpaduan unik antara mitologi dan narasi pribadi. Hal ini tercermin dalam karyanya, di mana setiap karakter yang ia ciptakan menceritakan kisah yang lebih dalam daripada sekadar penampilan visualnya.
Bagi Lung, penting agar audiensnya tidak hanya menghargai estetika karyanya, tetapi juga terhubung dengan pesan yang terkandung di dalamnya.
4 Fakta Kasing Lung, Pencipta Labubu
1. Dibantu oleh Ibunya
Kasing Lung sering menyebut bahwa ibunya memiliki peran penting dalam perjalanan kariernya.
Ketika ia merasa putus asa dan berpikir untuk berhenti, ibunya menjadi sumber dukungan yang besar. Ia mengingat pesan sang ibu yang mendorongnya untuk tetap percaya diri dan melanjutkan apa yang sudah ia mulai.
Dukungan ini membuat Lung terus berkarya, meski banyak tantangan di awal kariernya. Berkat dorongan tersebut, ia akhirnya menemukan kesuksesan di dunia seni.
2. Karakter Favorit: Zimomo dan Labubu
Di antara banyak karakter yang ia ciptakan, Kasing Lung memiliki dua karakter favorit, yaitu Zimomo dan Labubu.
Labubu adalah karakter ikonik yang dikenal oleh banyak penggemar seni pop, sementara Zimomo juga memiliki tempat khusus di hati Lung.
Keduanya mewakili aspek-aspek berbeda dari cerita yang Lung ciptakan, namun keduanya berbagi nuansa khas yang menunjukkan emosi dan kompleksitas karakter manusia.
3. Perjalanan Karir yang Jatuh Bangun
Perjalanan karir Kasing Lung tidak mudah. Di awal karirnya, karyanya sering kali tidak mendapatkan sambutan yang baik, dan ia merasa tidak diterima di dunia seni.
Selama bertahun-tahun, ia harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk kesulitan dalam menjual karyanya dan pameran yang sepi peminat.
Meskipun sempat merasa tidak yakin dengan masa depannya sebagai seniman, Lung terus berusaha. Berkat ketekunannya, ia akhirnya mampu mencapai kesuksesan, dan karyanya mulai dihargai serta laku keras di berbagai pameran seni.
4. Kecintaan pada Karakter yang Dianggap ‘Buruk’
Kasing Lung memiliki ketertarikan khusus pada karakter yang dianggap memiliki “perasaan buruk” atau yang terlihat jahat.
Ia suka menciptakan karakter yang kompleks, dengan sifat-sifat yang tidak sempurna, karena menurutnya hal ini lebih mencerminkan realitas sifat manusia.
Karakter seperti Labubu sering kali tampil dengan ekspresi atau aura yang tidak bersahabat, namun di balik tampilan tersebut ada cerita dan emosi yang lebih dalam.
Lung percaya bahwa karakter-karakter ini lebih menarik karena mereka mencerminkan dualitas kehidupan manusia, penuh dengan kegelisahan, harapan, dan kekecewaan.
Pesan Kasing Lung untuk Mereka yang Membeli Karyanya
Filosofi Lung melampaui sekadar menciptakan karya seni; ia ingin audiensnya terlibat dengan cerita yang ia ciptakan.
Pamerannya selalu mengusung makna yang lebih dalam, sering kali berfokus pada sifat manusia dan pengalaman bersama antara roh dan manusia.
Lung percaya bahwa seni harus menyampaikan pesan, bukan hanya menjadi komoditas untuk dijual.
Komitmennya terhadap karya adalah inti dari pameran-pamerannya, di mana Lung berharap mereka yang membeli karyanya juga meluangkan waktu untuk memahami narasi dan maksud di balik karyanya tersebut.
Pada tahun 2017, Lung mengadakan pameran pribadi di Hong Kong, yang menjadi momen penting dalam kariernya. Dimana pada awalnya ia belum dikenal di pasar Hong Kong, Walau begitu Lung tetap berkomitmen untuk memamerkan karyanya di sana, karena ia menganggap Hong Kong sebagai fondasi perjalanan seninya.
Ia berharap ceritanya dapat mendorong orang lain untuk mengejar hasrat mereka, meskipun menghadapi berbagai rintangan yang bisa disimak di artikel yang Digstraksi berikan.