Pulau Papua mempunyai hamparan alam luas yang membentang dari Sorong sampai Merauke. Alamnya pun memiliki jenis flora dan fauna langka dan sangat beraneka ragam.
Kabupaten Merauke memiliki jenis flora dan fauna endemik, misalnya saja Walabi. Walabi merupakan hewan herbivora berkantung asli Merauke yang mirip seperti kangguru. Hanya saja ukuran tubuhnya kecil. Walabi dapat ditemukan pada habitat hutan yang ada di Wilayah Kabupaten Merauke.
Namun, saat ini anda tidak perlu jauh-jauh lagi pergi ke hutan Merauke untuk sekedar melihat dan berinteraksi dengan hewan endemik satu ini. Karena tidak jauh dari pusat keramaian kota Merauke pun terdapat taman satwa yang melestarikan jenis hewan ini. Tempat ini bernama Taman Satwa Yamai Atib.
Taman Satwa Yamai Atib yang beralamat di Jalan Marind, Kelurahan Maro, Kecamatan Merauke, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua ini mulai dibangun pada Agustus, 2017.
Taman satwa ini merupakan milik dari mantan Bupati Kabupaten Merauke, Bapak Fredy Gebze. Yamai Atid sendiri yang digunakan untuk menamai taman satwa ini diambil dari bahasa Marind suku asli merauke yang memiliki arti “tempat hewan-hewan berkumpul”.
Taman satwa ini bertujuan untuk melestarikan hewan-hewan khas merauke yang sudah hampir punah karena maraknya perburuan liar dan juga sebagai media edukasi bagi warga masyarakat Kota Merauke serta dijadikan tempat pariwisata dan budaya.
Ketika berkunjung ke Taman Satwa Yamai Atib, anda dapat melihat dan berinteraksi secara dekat dengan beberapa hewan endemik khas Merauke dan hewan lainnya yang dilestarikan, misalnya saja Rusa, Kangguru, Walabi, Kakatua, Elang, Burung Kasuari, Burung Nuri, Ayam Mutiara dan Buaya.
Selain itu, di taman ini juga ditanam beberapa macam pohon dan tumbuhan seperti pohon kelapa, pohon sagu, wati dan anggin. Mengingat pohon dan tanaman tersebut berhubungan dengan adat istiadat orang Marind. Untuk masuk kesini anda hanya perlu membayar biaya masuk secara sukarela tanpa ada patokan harga.
Taman Satwa Yamai Atib berdiri di tanah seluas 25 x 100 meter. Terdapat fasilitas pendukung dan sarana umum yang telah disediakan bagi anda jika mengunjungi taman satwa ini. Ketika anda sampai ke tempat ini, sudah disediakan lahan parkir di depan pintu masuk taman.
Saat masuk ke dalam, anda akan temukan ruang informasi dan zona khusus untuk penjualan pernak-pernik dan kerajinan patung khas Papua. Juga di dalamnya disediakan kantin yang menjual berbagai macam makanan dan minuman. Ada juga beberapa pendopo untuk besantai setelah anda puas mengelilingi taman satwa ini. Tak lupa juga sarana umum seperti toilet yang sudah disediakan oleh pihak pengelola.
Jika anda ingin berinteraksi secara dekat dan menyenangkan dengan wallaby maupun rusa, anda bisa memberi makan langsung dengan membayar Rp.5000 per ikat untuk tiap sayuran yang telah disediakan.
Jika berkunjung ke sini pada malam hari, tempat ini akan semakin terlihat indah karena di tempat ini dipasang lampu taman dan hiasan lampu warna-warni yang melintas di atas taman. Tak heran, tempat ini pada malam hari selalu ramai pengunjung dan dapat menjadi salah satu pilihan terbaik bagi anda jika berkunjung ke Kota Merauke.
Akses jalan untuk menuju sampai kesini begitu mulus karena masih berada tidak jauh dari pusat keramaian kota. Anda bisa menggunakan angkutan kota yang beroperasi di Kota Merauke dengan tarif Rp. 5.000 per orang. Atau bisa dengan menggunakan ojek lokal dari pusat kota dengan tarif berkisar Rp. 15.000 sampai Rp. 25.000 per orang.
Tidak jauh dari lokasi Taman Satwa Yamai Atib, dengan jarak tempuh 5 menit berjalan kaki terdapat Hotel Asmat dengan harga sewa Rp. 300.000 hingga Rp.500.000 per malam, tergantung jenis kamar yang anda pilih.
Jadi, bagaimana menurutmu? masih ragu untuk berkunjung kesini ?