MDA Framework bisa disebut sebagai metode atau bentuk pendekatan yang digunakan untuk mendesain sebuah game. MDA sendiri terdiri dari Mekanisme (mechanics), Dinamika (dynamics), dan Estetika (aesthetics).
Dengan membagi konsep dalam pembuatan atau mendesain sebuah game pada tiga bagian tersebut, developer game dapat terbantu mengkonsepkan game dengan lebih dinamis pada sebuah sistem game yang sedang dirancang.
Mechanics berisikan hal seputar rules dan algoritma yang dibuat oleh developer game. Sebuah mechanics yang bekerja akan mengakibatkan adanya gameplay atau alur permainan yang akan tersedia dalam game.
Dan terakhir dynamics secara otomatis memunculkan aesthetics atau respon terhadap dinamika dari seorang pemain. Ketiga komponen MDA saling terhubung untuk membentuk sebuah sinkronisasi dalam pembuatan game.
Dari ketiga komponen, developer dapat mengetahui aspek-aspek game seperti alur permainan, bentuk challenges dalam game dan respon emosional atau pengalaman user saat memainkan game tersebut.
Mekanisme (Mechanics)
Mechanics adalah berbagai jenis mekanisme aksi, perilaku dan kontrol yang dilakukan oleh pemain ketika bermain game. Bersamaan dengan konten game (level, asset, dan lain-lain), mekanika mendukung dinamika permainan game secara keseluruhan. Berikut beberapa hal mekanisme yang dapat digunakan pada game yang akan dibangun:
- Point: berupa tindakan pencatatan perilaku pemain dalam bentuk point.
- Level: menunjukkan perkembangan pemain.
- Onboarding: merupakan sebuah upaya untuk membantu pemain pemula yang baru masuk ke dalam game atau dapat disebut sebagai tutorial.
- Challenges and quest: digunakan oleh sistem untuk memberikan tantangan dan memberikan petunjuk pada pemain mengenai hal yang dapat dilakukan untuk dapat melanjutkan ke level yang lebih tinggi.
- Badges: menunjukkan level atau status pemain.
- Leaderboard: menunjukkan tingkat kompetisi berupa skor pemain.
- Engageme loops: mendorong antusias pemain.
Dinamika (Dynamics)
Dynamics menentukan apa yang terjadi dengan pemain ketika mechanics bekerja. Dinamika merupakan bentuk interaksi pemain dengan mechanics yang tersedia didalam game.
Dinamika diperlukan untuk menghasilkan pengalaman estetika contohnya seperti tantangan dibentuk oleh adanya keterbatasan waktu atau kemampuan pihak lawan pada game.
Batas waktu digunakan agar pengalaman estetika pada pemain dapat muncul berupa rasa tertantang dan keingintahuan.
Estetika (Aesthetics)
Aesthetics menjelaskan respon emosional yang diinginkan terbangkitkan saat pemain berinteraksi dengan sistem permainan.
Aesthetic merupakan komponen yang bersifat abstrak dan emosional. Contohnya seperti implementasi menggunakan bagian komponen estetika yang terdiri dari emosional challenge, sensation, fantasy, and narrative untuk menghasilkan emosi dari pemain lewat manipulasi sebuah visual atau gambar dan audio.
Berikut beberapa emosional yang dapat dirasakan oleh pemain:
- Challenge (Game as obstacle course): Mendesak pemain untuk menguasai suatu hal tertentu. Meningkatkan replayability game.
- Sensation (Game as sense-pleasure): Pemain menikmati efek audio-visual yang mengesankan.
- Fantasy (Game as make-believe): Game sebagai dunia khayalan atau dunia imajiner.
- Narrative (Game as drama): Sebuah kisah yang mendorong pemain untuk terus kembali bermain dan melihat kelanjutan ceritanya
- Expression (Game as self-discovery): Membangun kreativitas pemain sebagai bentuk mengekspresikan diri sendiri. Contohnya seperti membuat karakter menyerupai tampilan pemain sendiri.
- Submission (Game as pastime): Pemain dapat bersantai dan tidak perlu berpikir keras saat menjalankan misi seperti halnya menjalankan sebuah hobi yang dijadikan ke dalam bentuk game
- Discovery (Game as uncharted territory): Pemain dituntut untuk menjelajahi dunia game dan menemukan sebuah hal baru.
- Fellowship (Game as social framework): Komunitas di mana pemain merupakan bagian aktif dari game. Dapat digambarkan sebagai bentuk interaksi pemain dengan pemain lainnya.
Dalam prosesnya, mungkin beberapa hal akan berbeda tergantung tujuan developer ingin membuat game yang seperti apa, komponen aspek yang digunakan, atau tujuan sensasi yang ingin developer tunjukan kepada pemain.
Tetapi dengan bantuan MDA Framework ini developer bisa sangat terbantu karena metode ini bisa dijadikan jembatan antar developer dan game yang akan dibangun nantinya.
Sekian semoga artikel ini bisa memberikan tambahan informasi, ilmu, dan bermanfaat untuk sobat-sobat yang sedang mencoba atau mengembangkan game sendiri.