Menilik Pesan Moral dalam Novel ‘Sang Pemimpi’ Karya Andrea Hirata

Khairani Rafiyanti Nasution

Menilik Pesan Moral dalam Novel 'Sang Pemimpi' Karya Andrea Hirata

Novel merupakan karya sastra paling populer di dunia. Novel menyajikan cerita fiksi dalam bentuk kalimat dan kata. Unsur dalam novel terbagi menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang mengandung nilai-nilai budaya, sosial, moral, dan pendidikan.

Amanat yang terkandung dalam novel merupakan unsur pembangun suatu cerita, unsur intrinsik. Amanat merupakan yang ada dalam sebuah karya sastra fiksi, yaitu novel. Amanat dalam novel dapat berupa pesan eksplisit atau implisit.

Novel karya ini pernah memenangkan penghargaan sebagai buku adaptasi terbaik pada Anugerah Buku ASEAN 2018 yang diselenggarakan di sela-sela Kuala Lumpur International Book Fair 2018. Novel ini terdiri dari 18 mozaik di antaranya, What a Wonderful World, Simpai Keramat, The Lone Ranger, Biola Nurmi, Tuhan Tahu, tetapi Menunggu, Aku Hanya Ingin Membuatnya Tersenyum, Afghanistan, Baju Safari Ayahku, Bioskop, Action!!, Spiderman, Sungai Lenggang, Pangeran mestika Raja Brana, When I Fall in Love, Ekstrapolasi Kurva yang Menanjak, Ciputat, Wewenang ilmiah, dan Episiklus.

Sumber: Pixabay.
Sumber: Pixabay.

Novel Sang Pemimpi ini mengisahkan hubungan persahabatan anak Melayu Belitong yaitu, Ikal, Arai, dan Jimbron yang ingin mewujudkan mimpinya dengan berkeliling dunia, serta ingin berkuliah di Universite de Paris, Sorbonne, Prancis. Dalam novel Sang Pemimpi menekankan bahwa kehidupan ekonomi yang sulit tidak menghalangi seseorang dalam mewujudkan mimpi dan pendidikan dijadikan sebagai salah satu jalan dalam meraih cita-cita.

Novel Sang Pemimpi jelas mempunyai amanat atau nilai moral yang terkandung di dalam kisahnya. Terdapat makna atau pelajaran yang disampaikan melalui perjuangan dari peran tokoh, keadaan sosial, dan kutipan-kutipan yang terdapat dalam novel. Pesan dalam novel banyak sekali yang berhubungan dengan semangat kita dalam meraih mimpi, seperti pesan dalam novel Sang Pemimpi yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Berikut wejangan yang dapat kita petik dari novel Sang Pemimpi.

Pertama, jangan larut dalam kesedihan. Kehilangan orang yang dicintai adalah salah satu penyebab kesedihan. Namun, larut dalam kesedihan tidak dapat mengembalikan apapun. Larut dalam kesedihan tidak dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Adapun cara bertahan dalam kesedihan: mendekatkan diri kepada Tuhan, bercerita dengan seseorang yang Anda percayai, dan memberi dukungan untuk diri sendiri.

Kedua, membangun sikap percaya diri. Rasa percaya diri tidak bisa muncul secara langsung dalam diri seseorang. Rasa percaya diri perlu dilatih sedini mungkin. Tidak apa-apa untuk berlatih dengan teman atau sendirian dalam meningkatkan rasa percaya diri. Rasa percaya diri dapat membangun jiwa pemimpin seseorang, sehingga dia dapat mengambil keputusan penting dalam hidup dan tidak takut gagal.

Ketiga, anak muda merupakan generasi pelopor. Masa muda adalah masa di mana anak-anak tumbuh menjadi dewasa. Pemuda adalah pemimpin masa depan. Anak muda diharapkan bermimpi setinggi mungkin dan berkarya sebanyak mungkin. Hal ini karena, anak muda merupakan agen perubahan, agen penerus, dan semangat juang mereka yang tinggi.

Keempat, bahagiakan orang tua. Membahagiakan orang adalah tugas anak. Dalam membahagiakan orang tua tidak selalu tentang materi. Orang tua hanya ingin melihat anaknya berhasil dan mereka akan merasa bahagia. Apa yang bisa di banggakan orang tua pada anak-anaknya adalah menaati mereka, belajar dengan giat, dan tidak mendurhakai mereka.

Kelima, luruskan niat dan kerja keras. Satu hal yang didasarkan pada niat dan usaha mengarah pada kesuksesan. Jangan pernah hilang harapan sebelum mencoba. Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Oleh karena itu, luruskan niat dan kerja keras sehingga keberhasilan bisa tercapai.

Keenam, bermimpilah setinggi mungkin. Jangan pernah takut bermimpi sekalipun mimpi tersebut terlihat konyol. Selalu berdoa dan berusaha pada setiap cita-cita Anda. Selalu ingat bahwa Tuhan selalu mendengar doa dari hamba-hambanya. Barang siapa dia serius dalam menuntut ilmu dan selalu berusaha maka, Tuhan akan membantu pada usaha sekecil apapun darinya.

Pesan moral di atas yang bisa disampaikan lewat novel Sang Pemimpi dan dapat kita terima, serta bisa dijadikan teladan dalam mencapai mimpi. Semoga nilai-nilai moral di atas dapat diikuti sebagai pelajaran untuk selalu berdoa, bertekad, berusaha keras, dan optimis dalam kondisi apa pun.

Follow Digstraksi di Google News

Baca Juga

Rekomendasi