Menyelamatkan Pasukan Dari Jebakan Musuh

Adriel Prastyanto

Menyelamatkan Pasukan Dari Jebakan Musuh

Dua orang prajurit Inggris membawa misi penting untuk menghentikan 1600 pasukan lainnya yang sedang menuju jebakan musuh. Musuh mereka yang paling sulit selain pasukan musuh adalah waktu.

Menyelamatkan Pasukan Dari Jebakan Musuh

Pagi itu, Tom Blake dipilih untuk melakukan tugas, ia juga disuruh untuk memilih salah satu orang untuk menemaninya, ia asal pilih, dan ia memilih William Schofield. Tom dan William kemudian bertemu dengan Jenderal Erinmore. Jenderal Erinmore memilih Tom karena Tom adalah seorang yang dapat membaca peta. Karena terputusnya saluran telepon di parit Inggris, maka Jenderal Erinmore menyuruh Tom untuk menyampaikan pesan kepada Kolonel Mackenzie dari Batalion Kedua Devonshire supaya membatalkan serangan yang telah dijadwalkan yang akan membahayakan nyawa 1.600 pasukan, termasuk saudara Blake, Letnan Joseph Blake ada di pasukan tersebut.

Tom memilih Will untuk menemainya
Tom memilih Will untuk menemainya

Tom dan William mengambil misi tersebut. Mereka harus meninggalkan parit mereka dan melintasi medan dan melintasi parit milik musuh untuk menyampaikan pesan tersebut. Sesampainya di parit Jerman, mereka tidak menemukan seorang pun disana, tapi mereka tahu bahwa parit tersebut baru saja ditinggalkan. Mereka masuk ke dalam barak bawah tanah milik musuh dan seekor tikus memicu perangkap bom meledak dan membuat William hampir meninggal ditempat. Tom menuntun William yang dibutakan untuk keluar dari tempat tersebut. Setelah mereka berhasil keluar, William menyerah dan meminta Tom untuk menembakan suar bala bantuan yang diberikan kepada mereka sebelum mereka pergi. Meskipun begitu, William tetap melanjutkan perjalanan bersama Tom.

Jenderal Erinmore memberitahukan misi yang harus ditempuh
Jenderal Erinmore memberitahukan misi yang harus ditempuh

Mereka tiba di rumah pertanian yang ditinggalkan, dan tak lama setelah mereka tiba, sebuah pesawat Jerman ditembak jatuh dalam pertempuran udara dengan pesawat sekutu. William dan Tom menyelamatkan pilot musuh yang terbakar, tetapi pilot menikam Tom dan ditembak mati oleh William. William berusaha menolong Tom dengan segala yang ia bisa, tapi ia sadar bahwa usahanya sia-sia dan Tom bermandikan darahnya sendiri. Sebelum meninggal, Tom meminta William untuk menyelesaikan misinya dengan memintanya untuk menulis surat untuk ibunya. Tom meninggal dihadapan William. Sesaat setelah Tom meninggal, William cincin dan kalung prajurit milik Tom serta surat Erinmore. Tak lama, prajurit Inggris yang lewat membantunya dan memberinya tumpangan ke Ecoust.

Sesaat setelah berhasil keluar dari markas musuh
Sesaat setelah berhasil keluar dari markas musuh

Ditengah jalan, jembatan penghubung yang paling dekat menuju Ecoust rusak, membuat mobil yang ditumpangi oleh William harus mengambil jalan memutar untuk sampai di jembatan terdekat. William memilih melanjutkan misi dengan jalan kaki, dan meninggalkan rombongan yang memutar. Dalam usahanya untuk menyebrangi sungai, ia ditembaki oleh tentara musuh dari gedung terdekat. Ia masuk ke gedung tersebut dan berusaha menembak tentara musuh. Usahanya tersebut membuatnya ikut tertembak dan jatuh pingsan.

Hari telah malam ketika William terbangun. Untungnya, peluru musuh mengenai helm yang ia pakai sehingga William tak kena luka tembakan. Tapi tanpa helm tersebut membuat kepalanya terluka. Tak ingin kehabisan waktu, ia memilih segera melanjutkan perjalanannya.

Will menemani Tom sesaat sebelum Tom meninggal
Will menemani Tom sesaat sebelum Tom meninggal

Dalam perjalanannya, ia bertemu musuh dan membuatnya harus berlindung di reruntuhan bangunan. Ia bertemu dengan penduduk lokal, seorang wanita yang sedang berlindung dari musuh dibawah bangunan. Wanita tersebut menolong William dengan memberitahu dimana lokasi tentara sekutu dan memintanya untuk tinggal. Hari mulai pagi, William berpamitan dan harus meninggalkan wanita tersebut untuk sampai di markas sekutu.

William keluar dari persembunyian dan bertemu tentara musuh. William lari dan terjun ke sungai yang mengantarkannya tiba sampai markas sekutu, sesuai perkataan wanita yang ditemuinya. William berjalan menggunakan sisa tenaganya ke dalam hutan untuk menuju markas sekutu.

Tom bertemu dengan warga lokal; wanita tersebut menyembukan luka Will
Tom bertemu dengan warga lokal; wanita tersebut menyembukan luka Will

Hari telah pagi ketika William bertemu dengan kelompok pasukan pertama yang ia temui. William menemui pasukan yang berkumpul di tengah hutan dan bertanya mengapa mereka belum pergi menyerang musuh. Tentara tersebut berkata bahwa ada pembagian pasukan dan mereka adalah pasukan terakhir yang akan dikirim, mereka sedang menunggu giliran mereka dan akan segera berangkat.

Menyadari bahwa serangan tetap dilakukan, William bangun dan menuju garis depan, mencari Kolonel Mackenzie. Dari hutan, ia masuk ke parit dan menanyai setiap orang mengenai lokasi Kolonel Mackenzie. William terlambat, Kolonel Mackenzie berada di garis depan, memimpin serangan pertama. Parit dengan banyaknya pasukan yang siap menyerang menghambatnya untuk mencapai lokasi Kolonel Mackenzie. Ia nekat keluar dari parit, menaiki medan perang untuk menjangkau lokasi Kolonel Mackenzie. William naik ke medan perang, tepat ketika ada pasukan yang menyerang.

Will berdebat dengan Kolonel Mackenzie
Will berdebat dengan Kolonel Mackenzie

William berhasil menemui Kolonel Mackenzie. Ia harus melawan setiap orang yang menghadangnya dan Kolonel Mackenzie akhirnya menghentikan serangannya meskipun harus melalui perdebatan sengit terlebih dahulu dengan Kolonel Mackenzie.

Will bertemu dengan Joseph Blake
Will bertemu dengan Joseph Blake

Setelah serangan dihentikan, ia mencari Letnan Joseph Blake, saudara dari Tom Blake, rekannya yang meninggal ditikam musuh. Ia berhasil bertemu Letnan Joseph Blake di balai kesehatan, ia mengatakan bahwa ia adalah teman dari Tom Blake, dan Tom Blake meninggal dalam perjalanan. Ia memberikan barang-barang miliki Tom dan meminta izin untuk menuliskan pesan untuk ibunya Tom.

Diakhir cerita, William kembali beristirahat sama ketika ia beristirahat sebelum memulai misi

Will beristirahat setelah melakukan misi
Will beristirahat setelah melakukan misi

Film ini termasuk dalam genre perang dan drama. Untuk keabsahan sejarahan dapat dipastikan. Kejadian tersebut terjadi saat perang dunia pertama, tepatnya pada tanggal 6 April 1917, ketika pesawat sekutu mengetahui bahwa tentara musuh sengaja menarik semua pasukannya agar terlihat kalah dengan tujuan supaya tentara Inggris menyerang mereka dengan semua pasukannya, memberi harapan kemenangan pada Inggris, padahal Jerman telah menyiapkan serangan kejutan pada Inggris.

Film ini mendapat rating 8.4/10 dari IMDb dan 89% dari Rotten Tomatoes. Dariku sendiri dapat 9/10

Ada yang menarik dari film ini, yaitu dari awal hingga akhir seperti menggunakan teknik one long shot, yaitu ketika pengambilan gambar film seperti tidak ada proses cut sama sekali. Sangat jarang bahkan bisa saya katakan hampir tidak ada film yang melakukan hal tersebut. Mereka hanya melakukan teknik one long shot untuk beberapa menit saja.

Ada beberapa alasan mengapa film tersebut harus diambil seakan-akan tanpa jeda. Salah satunya dan paling alasan paling kuat adalah untuk menekankan perjalanan mereka yang terjadi selama sehari. Setidaknya, kalau film tersebut memang ada adegan yang dipotong, adalah ketika William pingsan dan bangun di malam hari. Film ini diambil dengan menekankan perjalanan dari pagi ketika mulai mendapat tugas hingga sore hari ketika William diserang dan pingsan. Dan penekanan yang kedua adalah ketika William bangun dan sampai di medan perang.

Film terkesan lamban dan lama karena banyak percakapan tidak penting di film. Dan bagi yang menyukai adegan laga dari film aksi, sepertinya film satu ini tidak cocok. Film juga terasa lamban karena teknik one long shot tadi. Tapi, one long shot sendiri seperti kita tahu memiliki maksud tersendiri.

Follow Digstraksi di Google News

Baca Juga

Rekomendasi