Siapa tak mengenal Telaga Ngebel yang menjadi wisata andalan nan menyejukkan di wilayah Kabupaten Ponorogo ini? Apalagi bagi masyarakat Ponorogo dan sekitarnya, sudah pasti sangat mengenal Telaga yang berada di Kecamatan Ngebel ini dengan baik. Wisata Ngebel sangat terkenal karena keindahan alam sekitarnya serta legenda terciptanya telaga alami tersebut.
Biasanya Telaga Ngebel hanya bisa dinikmati dari sekelilingnya saja. Namun, tahukah kamu jika Telaga Ngebel kini sudah bisa dinikmati dari spot keren dari atas ketinggian? Di lokasi ini, pastinya kamu akan menemukan spot instagenik yang sangat menarik.
Beberapa tahun yang lalu, ada sekelompok pemuda dan warga Desa Pupus, Kecamatan Ngebel yang memiliki inisiatif untuk membuka wisata baru dengan diberi nama Mloko Sewu. Bukan tanpa alasan tempat ini dinamakan Mloko Sewu. Pemilihan nama ini didasarkan dari nama pohon malaka yang tumbuh subur di sekitar objek wisata.
Karena lidah orang Jawa lebih mudah menyebut kata Malaka dengan mloko, maka terpilihlah kata mloko. Dan disebut sewu, karena dulunya di daerah tersebut banyak terdapat pohon malaka, meskipun sekarang jumlah pohon malaka sendiri sudah mulai berkurang. Dari sinilah kemudian tempat ini dinamakan Mloko Sewu. Mloko Sewu baru diresmikan pada akhir tahun 2018.
Destinasi Mloko Sewu berlokasi di Dusun Prumbon, Desa Pupus, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo. Wisata ini menawarkan kesejukan dan keindahan alam wilayah Telaga Ngebel dari ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (mdpl). Mloko Sewu berada di kawasan hutan pinus Perhutani Ponorogo.
Bagi pengunjung yang ingin mendatangi wisata Mloko Sewu tak perlu khawatir dengan medan yang akan dilalui. Kamu hanya perlu menempuh waktu sekitar 15 menit dari arah Telaga Ngebel. Akses jalan menuju lokasi sudah dibeton. Namun, pengunjung perlu hati-hati karena jalan ke lokasi menanjak dan berkelok.
Mengenai lahan parkir, tak jauh dari tempat wisata terdapat warga yang bersedia menjaga kendaraan yang kamu bawa. Dan memasuki area wisata kamu hanya perlu biaya Rp 5.000. Mloko Sewu buka setiap hari mulai pukul 08.00-18.00 WIB.
Pembuatan Mloko Sewu awalnya mengangkat konsep mengenai keindahan taman bunga (flower garden) dan pemandangan senja di penghujung hari (sunset point view). Namun, seiring berjalannya waktu, pengelola pun tak hanya puas dengan fasilitas yang ada. Mereka mulai mengembangkan Mloko Sewu agar semakin menarik perhatian para pengunjung untuk mendatangi objek wisata kekinian yang semakin hits ini. Di area ini terapat berbagai macam jenis bunga.
Diantaranya ada tanaman iler (sejedis dengan tanaman bayam dengan daun berwarna-warni seperti merah, hijau dan kuning), bunga matahari yang mempesona ketika bermekaran, bunga kertas, kenikir serta jengger ayam.
Lokasi wisata kekinian di Ponorogo ini seakan menjadi oase tersendiri bagi masyarakat Ponorogo dan sekitarnya. Berbagai tanaman bunga di taman menyambut kedatangan pengunjung. Taman bunga ini memang sengaja ditata pengelola wana wisata ini. Puluhan pohon pinus yang terlihat kokoh pun membuat suasana menjadi lebih natural.
Tak hanya taman bunga yang menjadi andalan tempat ini, kini sudah mulai dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti gazebo, tempat makan, spot foto selfie, rumah pohon, dan toilet. Beberapa spot foto yang paling digemari pengunjung adalah balon udara bertuliskan “Ponorogo: Ethnic Art of Java”, perahu bambu yang menghadap barisan bukit sekitar, pintu kusen artistik yang menatap langsung Telaga Sarangan dari ketinggian dan rumah panggung kayu.
Pemandangan ini menjadi nilai jual tersendiri di Mloko Sewu. Tak hanya bisa berfoto, pengunjung bisa memanfaatkan gazebo yang ada untuk sekedar bercengkerama dengan orang tercinta, ditambah dengan hamparan pemandangan yang menyegarkan mata.
Meskipun Mloko Sewu terhitung baru dibuka, sekarang sudah berhasil menarik pengunjung dengan jumlah minimal 50 orang perharinya. Bahkan di hari libur, pengunjung bisa berlipat ganda. Dengan melihat potensi yang ada, pihak terkait akan secara bertahap mengembangkan wisata ini baik dari segi penginapan, kelengkapan wahana, sampai paket terusan dari kawasan Telaga Ngebel.