Caci maki adalah ungkapan rasa kecewa atau kesal. Caci maki dilakukan dengan cara mengucapkan nama-nama binatang untuk melampiaskan rasa kesal terhadap segala hal yang mengecewakan.
Orang-orang zaman dulu sering menggunakan nama-nama binatanguntuk memberi nama anak. Contohnya seperti Hayam, Hamsa, Nuri, Elang, Gajah, Kebo, Munding, Maung, dan lain-lain.
Tetapi, zaman sekarang nama-nama binatang sering dipakai untuk bergurau, mencaci-maki, atau menghina orang. Pembahasan kali ini adalah tentang nama-nama binatang yang sering dipakai untuk caci maki.
Anjing
Anjing adalah serigala yang sudah dijinakkan oleh manusia secara turun-temurun. Sedangkan serigala sendiri lebih sering digunakan untuk menyebut anjing yang masih berkeliaran di alam bebas dan belum pernah dijinakkan secara turun-temurun.
Anjing peliharaan orang seringkali bersuara berisik. Mereka sangat sering menggonggong ketika melihat ada orang atau hantu yang sedang melakukan hal-hal mencurigakan. Orang-orang sering mengeluhkan suara anjing menggonggong karena berisik. Hal inilah yang membuat anjing disebut untuk menghina orang yang bersuara gaduh.
Babi
Babi itu binatang penuh lemak, kulitnya berwarna merah jambu. Babi bisa memakan apa saja yang bisa dimakan. Mereka juga gemar bermalas-malasan di kubangan lumpur. Ketika lapar, mereka mencari makan, ketika kenyang, mereka bermalas-malasan.
Ada dua sudut pandang berbeda terhadap babi. Salah satunya menggambarkan Babi sebagai lambang kekayaan, sedangkan sudut padang lain menganggap babi sebagai lambang keserakahan. Kemudian, babi sering disebut untuk memberi julukan kepada orang kaya yang rakus.
Kelelawar
Kampret adalah nama lain kelelawar. Orang Jepang menyebutnya itu tikus terbang. Kadang-kadang sebagian penduduk Nusantara menjulukinya sebagai rubah terbang. Kelelawar juga sering disebut kalong. Orang-orang yang melakukan kegiatan sepanjang malam dianggap berperilaku seperti kalong.
Orang sering mengucapkan kampret untuk melampiasakan rasa kesal terhadap sesuatu yang tidak begitu jelas.
Kutu Busuk
Bangsat artinya kutu busuk. Serangga ini betah untuk tinggal di bawah bantal yang dibiarkan kotor. Kadang-kadang dapat ditemukan di kerah pakaian yang sudah sangat kotor
Jangan pernah membunuh bangsat dengan cara menekannya, karena bau busuknya sangat menyengat. Bangsat juga sering diucapkan untuk mencaci maki pencuri dan perampok. Bau kejahatan pencuri dan perampok sudah tercium oleh para warga yang masih terjaga di malam hari. Bau kejahatan itu disamakan dengan bau kutu busuk.
Kerbau
Kebo itu artinya kerbau. Binatang yang dipelihara untuk membajak sawah. Otot-otonya yang sangat kekar itu menghasilkan tenaga yang sangat kuat. Para petani membutuhkan jasa kerbau untuk membantu bekerja di sawah. Tanpa ada kerbau, petani akan sangat kelelahan setelah membajak sawah.
Sayangnya, kebo sering dijadikan julukan bagi tukang tidur. Yaitu, orang-orang yang sengaja bangun kesiangan atau tidur siang sepanjang hari. Kerbau bisa karena sudah menyelesaikan pekerjaannya.
Kucing
Binatang imut ini juga disebut meong dan satu keluarga dengan maung. Berbeda dengan maung, meong berukuran kecil, jinak, bersuara imut, dan banyak yang tinggal serumah dengan manusia. Meong dipelihara untuk mengusir serangga dan tikus.
Kucing juga sering disebut ketika meremehkan sesuatu yang sedang dibicarakan. Anak-anak seringkali mengucapkan “Ucing” ketika menyepelekan sesuatu yang sedang dibicarakan dengan teman-temannya. Perbuatan ini sering terjadi di lingkungan anak-anak sekolah dasar. Kadang-kadang orang dewasa juga menyebutkan kucing untuk menyepelekan sesuatu.
Monyet
Monyet adalah binatang hutan yang tubuhnya penuh bulu, keculai di muka, telapak tangan, dan telapak kaki. Ada monyet yang tinggal di belakang rumah yang tampak di permukaan uang 500 Rupiah. Manusia juga memelihara monyet untuk membantu pekerjaan di kebun.
Monyet sering diucapkan untuk menghina orang yang dianggap menyebalkan. Anak-anak yang sulit diatur juga sering dicaci maki dengan sebutan monyet. Kadang-kadang dipakai untuk mengejek orang. Caranya adalah melambaikan tangan sambil megucapkan kata “Dadah, monyet…!”
Kesimpulan
Itulah sebagian nama-nama binatang yang sering dijadikan bahan caci-maki. Apakah kesalahan binatang-binatang itu sampai bangsanya sering disebut untuk pelampiasan yang berujung caci maki?
Lain tempat, lain pula nama-nama binatang yang dipakai untuk mencaci maki. Hal ini memang tidak baik untuk dilakukan, namun baik untuk diketahui agar kita tidak sampai salah ucap ketika berada di perantauan.