Penerbangan antariksa swasta merupakan penerbangan angkasa luar atau pembuatan dan pengembangan teknologi penerbangan antariksa yang dilakukan dan didanai oleh suatu pihak non-pemerintah.
Angkasa luar memang menjadi bidang yang menarik bagi umat manusia. Baik untuk keperluan peluncuran satelit komunikasi, kepentingan eksplorasi dan penelitian lebih lanjut, dan sebagainya.
Di masai kini, bidang ini selain menjadi garapan pihak pemerintahan berbagai negara juga menjadi kepentingan para pihak swasta. Contohnya adalah adanya penerbangan antariksa swasta.
Space X, Perusahaan Penerbangan Antariksa Swasta
Contoh perusahaan swasta yang menyediakan layanan penerbangan antariksa perusahaan Space X, perusahaan yang dimiliki oleh orang terkaya sedunia saat ini, Elon Musk.
Perusahaan Amerika Serikat yang bermarkas di Hawthorne, California, ini telah sukses meluncurkan sejumlah proyek di angkasa.
Proyek Space X misalnya penerbangan menuju ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) termasuk penerbangan berawak pertamanya atau penerbangan yang membawa manusia pada akhir Mei 2020.
SpaceX juga mempelopori adanya konstelasi satelit Starlink. Starlink merupakan satelit orbit rendah yang pengembangannya sudah dimulai sejak tahun 2015.
Satelit Starlink bertujuan untuk menyediakan internet broadband bagi manusia yang berada di wilayah dengan konektivitas yang sulit dijangkau.
Pada bulan Agustus 2022, Starlink SpaceX telah mengorbitkan sekitar 2.800 satelit. Jumlah ini direncanakan akan meningkat menjadi 12.000 satelit di masa mendatang.
8 Besar Negara dengan Investasi Penerbangan Antariksa Swasta Tahun 2022
Selain Space X, tentu saja di negara-negara lain terdapat pihak swasta yang terlibat dalam penerbangan antariksa swasta.
Berikut ini adalah daftar negara-negara tersebut, diurutkan dari negara dengan dana investasi terbesar. Data dikumpulkan sejak tahun 2014 hingga tahun 2022.
- Amerika Serikat. Total dana investasi : 46,3 miliar dolar AS atau sekitar 724.842.705.000.000,00 rupiah.
- Tiongkok. Total dana investasi : 29,8 miliar dolar AS atau sekitar 466.529.430.000.000,00 rupiah.
- Singapura. Total dana investasi : 5,2 miliar dolar AS atau sekitar 81.407.820.000.000,00 rupiah.
- Britania Raya. Total dana investasi : 4,3 miliar dolar AS atau sekitar 67.318.005.000.000,00 rupiah.
- Indonesia. Total dana investasi : 2,7 miliar dolar AS atau sekitar 42.269.445.000.000,00 rupiah.
- India. Total dana investasi : 2,3 miliar dolar AS atau sekitar 36.007.305.000.000,00 rupiah.
- Prancis. Total dana investasi : 1,2 miliar dolar AS atau sekitar 18.786.420.000.000,00.
- Kanada. Total dana investasi : 1,1 miliar dolar AS atau sekitar 17.220.885.000.000,00.
Sebagai informasi, dana investasi penerbangan antariksa swasta dari negara-negara lain tercatat mencapai 7,1 milyar dolar AS atau sekitar 111.152.985.000.000,00 rupiah.
Dari data di atas, terlihat Amerika Serikat masih memiliki selisih yang begitu besar dibanding negara lain, termasuk peringkat dua yang ditempati Tiongkok, dengan selisih mencapai 16,5 miliar dolar AS.
Tiongkok sendiri juga mencatatkan selisih yang jauh dengan negara peringkat ketiga yakni Singapura, dengan selisih sekitar 24,6 miliar dolar AS.
*Sumber data berasal dari data Statista