Nokia mungkin telah menjadi brand yang saat ini kurang dikenal apabila dibandingkan dengan brand Samsung, iPhone, dan sebagainya.
Pada era sebelum ponsel yang memanfaatkan sistem operasi Android ataupun iOS banyak beredar, Nokia bisa menepuk diri sebagai pangsa pasar telepon genggam.
Memasuki merebaknya ponsel dengan sistem operasi yang populer di jaman now, Nokia kurang bisa beradaptasi.
Nokia sebenarnya juga telah berusaha membuat sistem operasi ponselnya sendiri, namun produk tersebut kurang laku dibandingkan pesaingnya.
Nokia dan Samsung Perpanjang Kesepakatan Lisensi 5G
Nokia boleh saja menjadi brand yang kurang mendapat perhatian bagi para pembeli ponsel saat ini, namun di belakang layar Nokia tetap memiliki taji teknologi.
Pengembangan dan riset teknologi tetap menjadi ladang karya bagi Nokia, salah satunya pada teknologi 5G.
Hasil riset dan pengembangan Nokia tersebut bisa dimanfaatkan perusahaan-perusahaan lain yang nantinya akan dinikmati para konsumen.
Baru-baru ini pada tanggal 24 Januari 2033, muncul kabar bahwa Nokia telah membuat kesepakatan dengan perusahaan teknologi Samsung.
Kesepakatan tersebut akan memperpanjang paten lintas lisensi Nokia dengan Samsung yang menurut perjanjian sebelumnya berakhir pada tahun 2022.
Perjanjian tersebut mencakup kesepakatan tentang pemanfaatan hasil riset, pengembangan, dan penemuan Nokia dalam 5G dan teknologi lainnya.
Kedua perusahaan itu sepakat bahwa Samsung akan membayar lisensi pemanfaatan teknologi 5G dari Nokia.
Kesepakatan tersebut merupakan kesepakatan multi-year atau multi-tahun, dengan tanggal berlaku mulai dari tanggal 1 Januari 2023.
Dana Riset Hingga Lebih dari 2000 Triliun Rupiah
Perjanjian ini juga telah tercantum dalam perkiraan Nokia mengenai prospek jangka panjang Nokia Technologies dalam laporan keuangan mereka.
Laporan keuangan tersebut merupakan Laporan Keuangan Quarter III dan Laporan Januari-September 2022, yang terbit pada tanggal 20 Oktober 2022.
Sementara, untuk ketentuan perjanjian Nokia dengan Samsung mengenai perpanjangan lisensi 5G, masih menjadi rahasia kedua belah pihak yang tak diungkapkan detailnya ke publik.
Nokia sendiri memiliki portofolio paten yang didukung dengan dana investasi untuk riset dan pengembangan dengan nilai mencapai 130 miliar euro atau sekitar 2112,5 triliun rupiah.
Riset dan pengembangan tersebut telah berjalan sejak tahun 2000, yang terdiri dari 4.500 paten penting tentang 5G, dengan total mencapai 20.000 paten.