Nokia, perusahaan teknologi asal Finlandia, telah mengambil langkah besar untuk mempercepat transformasi bisnisnya dengan merilis rencana tiga fase yang dipimpin oleh CEO barunya, Pekka Lundmark. Rencana tersebut terdiri dari fase reset, percepatan, dan skala yang bertujuan untuk mengembangkan bisnis peralatan telekomunikasi, termasuk jaringan dan peralatan 5G swasta untuk pabrik otomatis. Dalam fase pertama rencana tersebut, Nokia telah memfokuskan diri dan mengubah logo untuk pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir menjadi lebih baru.
Dalam perubahan tersebut, Nokia membuang ciri khas warna biru mereka dan menggantinya dengan apa yang lebih cocok dengan situasi terkini, yang berarti tidak ada skema warna khusus lagi. Hal ini menandakan pergeseran strategi Nokia yang telah bergeser dari menjadi “hanya” perusahaan smartphone menjadi “perusahaan bisnis teknologi” yang lebih luas.
Rencana tiga fase Nokia bertujuan untuk mempercepat transformasi bisnis perusahaan yang telah memasuki bisnis teknologi selama lebih dari 150 tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, Nokia telah menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar smartphone dan peralatan telekomunikasi. Namun, dengan fokus pada pengembangan bisnis peralatan telekomunikasi dan ekspansi ke daerah lain, Nokia berharap dapat kembali bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Transformasi bisnis Nokia dapat menjadi contoh bagaimana perusahaan teknologi harus beradaptasi dengan cepat dengan perubahan pasar dan mengambil langkah besar untuk mengembangkan bisnis mereka. Dalam era teknologi yang semakin berkembang, inovasi dan adaptasi cepat akan menjadi kunci keberhasilan bagi perusahaan teknologi yang ingin bertahan dan tumbuh.
Simak terus artikel dari Digstraksi lainnya, untuk mendapatkan informasi lain terkait tentang dunia dan masih banyak lagi! Kalian juga bisa mendapatkan info penting lain di Facebook resmi Digstraksi