Pendekatan merupakan masa-masa paling indah ketika memulai suatu hubungan antara pria dan wanita.
Banyak sekali cara untuk memulai pendekatan kepada dia yang memikat hati. Semua perhatian, waktu dan perkataan diatur secara baik agar semuanya terkihat menarik dan membuat sang pujaan hati luluh.
Teknik pendekatan lama yang selalu ampuh dalam memikat hati wanita.
Segala usaha yang dikerahkan untuk membuat sang pujaan hati memiliki pemikiran bahwa pria inilah yang tepat untuk saat ini membuka hati.
Ketika teknik lama sudah mulai membosankan aka nada teknik baru yang bisa bilang belum terbukti keampuhannya mulai dicoba.
Semua dilakukan hanya untuk memiliki “image” yang baik.
Waktu dan pikiran mulai mengerucut hanya untuk memikirkan cara dan kata-kata untuk memulai pendekatan, bahkan ekspresi dalam keseharianpun mulai berubah.
Dalam menjalani hari-hari hanya ingin cepat sampai dirumah hanya untuk membuka pesan dari sang pujaan hati.
Sesekali imajinasi dan rencana untuk mengungkapkan rasa perlahan datang dan rasa buru-buru ingin mengutarakan rasa yang telah ada tak tertahankan.
Banyak sekali pasangan yang sudah melewati masa pendekatan dan sudah menjalani tujuan awal mereka untuk berpacaran mulai merasakan perbedaan, awal yang manis berujung pada posesif.
Ketakukan yang berlebih, rasa ingin ada selalu, tidak bisa menunggu ketika sedang sibuk mulai datang menjadikan suatu “overthinking”.
Terkadang muncul pemikiran “bisa ga ya pacarannya kayak awal PDKT aja?”.
Semuanya mulai berantakan ketika suatu masalah datang dan perlahan ketangguhan hubungan mulai di uji. Semua permasalahan datang silih berganti.
Pada akhirnya kembali lagi muncul pemikiran “ pas PDKT ko manis banget, sekarang kenapa jadi begini?”.
Kepercayaan kepada satu sama lain mulai di uji, sampai akhirnya semua dikembalikan lagi kepada kedua pasangan tersebut apakah bisa menyelesaikan masalahnya atau tidak.
Rasa yang berbeda, kata-kata yang berubah, yang awalnya “kamu adalah bagian dari duniaku” sekarang terasa mulai berubah menjadi “kamu harus ini itu apapun harus izin dengan aku”.
Kesalahpahaman arti mulai datang, menjadikan masalah yang rumit tak terselesaikan.