Pembelajaran Mitosis Menggunakan Akar Bawang Bombai

Anggistna Milka Arifiani

Pembelajaran Mitosis Menggunakan Akar Bawang Bombai

Mari kita cari tahu, apa itu bawang?  Bawang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti di tukang sayur, dapur, dan masakan.

memiliki bahasa latin Allium Cepa Linnaeus dan memiliki ciri yang sangat terlihat, yaitu bentuknya bulat besar dengan lapisan kulit berwarna cokelat.

Ilustrasi Mitosis pada Akar Bawang Bombai.Sumber: Pribadi. 
Ilustrasi pada Akar Bawang Bombai.Sumber: Pribadi. 

Bawang bombai selain dijadikan bahan masakan,  dalam dunia biologi bawang bombai juga dimanfaatkan sebagai bahan praktik mahasiswa untuk mengetahui cara kerja mitosis pada akar bawang bombai.

Selanjutnya, mari kita masuk ke dalam pembahasan mitosis.

Apa itu mitosis? Mitosis merupakan proses pembelahan inti dalam sel eukariotik yang menghasilkan dua sel anakan dengan sifat yang sama dengan induknya.

Proses pembelahan mitosis dibedakan 2 fase, diantaranya:

1. fase kariokinesis atau fase mitotik dengan fase inti.

A. tahap interfase merupakan tahap paling panjang yang mencangkup 90% siklus sel.

Pada tahap ini, kromosom belum terlihat karena masih bentuk seperti benang halus yang terbentuk dari RNA, DNA, dan Protein yang biasa disebut kromatin.

B. Tahap profase, kromatin mulai membentuk kromosom yang terdiri dari 2 kromatid identik

C. Tahap metafase, pasangan kromatid bergerak ke tengah inti sel dengan sentomer yang melekat pada benang spindel dan jumlah kromosom jelas

D. Tahap Anafase terjadi pemisahan kromatid dengan sentomer yang membuat kromosom baru.

E. Tahap telofase, membran inti sel mulai terbentukk 2 kelompok kromosom terpisah.

2. fase sitokinesis dengan fase setelah terjadinya mitosis dan terjadi pembelahan sitoplasma.

Mengapa kita sebagai mahasiswa biologi bisa menggunakan akar bawang bombai sebagai media pembelajaran mitosis?

Karena akar pada bawang bombai bersifat maristematik yang artinya aktif membelah dan kita bisa mengamati proses mitosis pada akar bawang bombay dari ujung akarnya.

Bagaimana cara pengamatan mitosis menggunakan akar bawang bombai?

1. Tanam bawang bombay pada air selama 6 hari hingga tumbuh akar yang panjangnya 3 – 5 cm.

Akar bawang bombai yang sudah tumbuh. 
Akar bawang bombai yang sudah tumbuh. 

2. Teteskan HCL 1 molar ke dalam kaca arloji, lalu potong beberapa helai ujung akar bawang bombai dan letakan pada kaca arloji.

3. Rendam akar bawang bombai selama 30 menit.

4. Setelah itu, teteskan acetokarmin ke dalam kaca arloji yang berbeda dan masukkkan akar bawang bombai yang telah terendam HCL ke dalam kaca arloji tersebut.

5. Ambil akar bawang dan potong ujung akar menggunakan silet, lalu letakkan pada kaca preparat dan teteskan kembali sedikit acetokarmin.

6. Tutup preparat menggunakan cover glass dan gunakan teknik menekan atau squash preparat agar cairan merata.

7. Lakukan fikasasi atau pemanasan menggunakan spiritus agar pewarna lebih menyerap dan fase mitosis dapat terlihat.

8. Amati preparat yang sudah jadi menggunakan mikroskop.

Dalam praktiknya, mahasiswa menggunakan mikroskop untuk meneliti apakah terjadi fase mitosis di dalam akar bawang bombai.

Satu helai akar bawang bombai belum tentu memiliki fase mitosis yang lengkap.

Oleh karena itu, kita menggunakan beberapa helai akar dengan preparat yang berbeda.

Penggunaan acetokarmin tidak boleh berlebihan karena dapat menutupi fase mitosis, sehingga fase tersebut tidak jelas ketika dilihat menggunakan mikroskop.

Itulah cara membuat preparat akar bawang bombai untuk proses pengamatan mitosis.

Digunakannya akar bawang bombai karena sel penyusun dari jaringan akar bawang bombay adalah sel somatik dan pada ujung akarnya juga terdiri dari sel-sel yang bersifat meristematik, yaitu sel yang selalu aktif membelah.

Akar bawang bombai mengalami mitosis dilihat dari ujung akarnya yang memiliki sel aktif sehingga kita dapat mengamati kromosomnya.

Follow Digstraksi di Google News

Baca Juga

Rekomendasi