Saya akan menceritakan tentang pengalaman saya tentang makhluk halus yang tidak kasat mata yang pernah saya alami ketika waktu kecil. Cerita ini pengalaman saya ketika waktu kecil di kampung halaman. Ini cerita yang mengerikan buat saya. Ketika waktu kecil saya itu orangnya masih polos, dan tampan.
Saya dulu masih kecil tinggal bersama nenek di kampung, kampung tersebut masih terdapat banyak sekali cerita mistis. Banyak segala larangan saat malam, kita tidak boleh bersiul, tidak boleh pukul-pukul meja, dan masih banyak larangan nya karena tidak ada mahkluk yang usil.
Di kampung orang-orang selalu tidur jam 9 malam. Dirumah nenek saya, tepatnya di dapur selalu ada yang suka mengetuk pintu atau ada suara yang jalan kaki. Rumah nenek ane pun sebelah nya “Balong” untuk ikan. Dikampung tempat penampung ikan dinamakan balong.
Malam itu pun selalu terdengar suara air yang berisik seperti ada seseorang yang bermain air, saya penasaran ada suara apa yang berisik itu. Saya mencoba melihat ke jendela, setelah saya lihat tidak ada orang sekalipun disana, dan tiba-tiba juga suara air berisik seperti seseorang yang bermain air itu tiba-tiba tidak ada, malah menjadi sunyi.
Saya coba pergi ke kamar lagi, suara berisik itu ada lagi. Saya disitu merasa ketakutan sekali, pikiran mulai membayangkan hantu. Saya coba menutup badan dan kepala dengan selimut karena ketakutan.
Saya mencoba untuk pura-pura tidur saja, tiba-tiba ada suara anak itik atau anak bebek, didekat rumah nenek tidak ada kandang bebek, kok ada suara anak bebek tengah malem begini, aneh sekali.
Menurut orang-orang jika malem-malem mendengar suara anak itik atau anak bebek itu pertanda ada kuntilanak yang sedang diam ditempat tersebut.
Saya penasaran sama suara air yang berisik dan suara anak itik atau anak bebek, saya mencoba membangunkan saudara, supaya takutnya bareng-bareng daripada takut sendirian. Percuma takut sendirian, tidak rame untuk diceritain nanti ke temen maupun keluarga.
Saya mencoba bangunin saudara, saudara saya bertanya kenapa membangunkan dia tengah malem begini. Saya bilang ada suara berisik air di balong ikan dan ada suara anak bebek. Yuk, kita lihat suara air yang berisik itu, ternyata ada suara anak itik lagi, kita semua pada penasaran.
Kita coba melihat ke jendela tidak ada apa-apa, melihat lagi ke kanan tidak, melihat ke kiri ternyata kuntilanak yang pakai baju putih dan rambut panjang.
Kita semua melihat ke arah kuntilanak, dan kuntilanak itu secara tiba-tiba melihat ke arah kita di jendela. Kita semua secara spontan lari dari jendela itu, dan kita takutnya diculik kuntilanak sebab kita dulu masih kecil. Kuntilanak itu suka anak kecil, makaknya kita takut. Disitu kita tidur bareng-bareng karna ketakutan.
Iya kan bener kata saya daripada takut sendiri, lebih baik mengajak orang lain merasakan ketakutan supaya rame. Setelah beberapa hari itu, ane coba tidur ke rumah buyut saya bukan dirumah nenek lagi, buyut saya itu sudah tua banget. Kira-kira umur buyut saya itu 100 tahun lebih.
Ternyata dirumah buyut saya lebih mistis lagi, di sebelah nya itu ada rumah kosong tidak berpenghuni, karena penghuni nya sudah lama mati dan belum ditempati oleh orang.
Setelah saya tidur disana, tiba-tiba ada yang berbisik nama saya untuk keluar rumah tengah malem. Badan saya aneh nya mengikuti saja suara itu, secara tidak sadar saya bisa melakukan segala hal, walaupun pintu di kunci, padahal saya waktu itu tidak sampai untuk membuka pintu, dan kunci pintu itu hanya di slot bukan yang ada kunci nya. Jelas jauh diatas kalau slot kunci.
Dalam keadaan sadar dan tidak sadar saya disitu bisa membuka pintu nya, kamu tau kan seperti sleep walking atau tidur berjalan. Ternyata bukan hanya di film saja yang bisa begitu.
Setelah berhasil keluar dari rumah buyut, saya malah mau masuk kerumah kosong itu tapi tidak bisa dibuka, ane malah tidur di luar rumah kosong dan didepan itu ada pohon jambu, saya disitu secara sadar dan tidak sadar loh. Saya mengingat ada yang turun dari pohon itu ternyata ada makhluk hitam rambut panjang dan warna nya hitam.
Beruntungnya ada orang yang kenal saya, abang-abang itu berteriak nama saya dan membawa saya pulang ke rumah nenek, dia bertanya kenapa saya bisa berada dekat rumah kosong. Setelah sampai rumah nenek, keluarga saya pada kaget semua. Takut terjadi apa-apa sama saya. Ternyata setelah ditelusuri saya hampir dibawa sama wewe gombel, wewe gombel itu yang suka membawa anak kecil.
Untung saja saya tidak dibawa sama wewe gombel dan masih hidup sampai sekarang bahkan bisa menulis tulisan ini di digstraksi.