Pada bulan September tahun 2021 kemarin, apple sempat menggugat salah satu perusahaan spyware asal Israel yaitu Pegasus NSO Group dan perusahaan induknya atas dasar peretasan yang diduga menargetkan para pengguna iPhone.
Perangkat lunak yang dimiliki oleh Pegasus NSO dapat melakukan peretasan pada smartphone jenis android dan iPhone, yang memungkinkan operator dalam mengekstrak file yang ada di dalam smartphone, seperti foto, video, email, pesan dan riwayat chat di media sosial.
Perangkat lunak tersebut juga dapat mengaktifkan fitur-fitur dalam smartphone tanpa diketahui oleh penggunanya, seperti microphone, kamera dan rekaman panggilan.
Setelah kejadian tersebut, banyak sekali kritikus gadget yang mempertanyakan tentang fitur keamanan pada iPhone yang kurang dalam melindungi privasi para pengguna nya dari ancaman spyware serupa.
Masalah ini juga menjadi trust issue tersendiri untuk para pengguna iPhone yang sebelumnya bahwa produknya mempunyai sistem keamanan yang lebih baik dari android, namun ternyata masih bisa kecolongan.
Untuk memulihkan reputasinya dalam membangun kepercayaan dari penggunaannya lagi, apple selaku pemilik dari produk iPhone baru-baru ini telah mengeluarkan Lockdown Mode.
Lockdown mode atau mode penguncian memiliki kemampuan utama yang dirancang untuk menawarkan perlindungan opsional yang ekstrim untuk kepada sejumlah kecil pengguna produk apple yang dirasa memiliki ancaman dalam keamanan privasi atau menjadi target spyware oleh pihak-pihak tertentu.
Mode ini hadir untuk membantu melindungi para pengguna yang mungkin menjadi sasaran dalam penyerangan siber oleh beberapa ancaman digital dari perusahaan swasta yang mengembangkan spyware untuk tujuan tertentu.
Sejak awal diluncurkan, Lockdown Mode sudah tersedia pada sistem operasi perangkat yang ada di semua produk apple, seperti iOS 16, iPadOS 16, dan macOS.
Peranan Lockdown Mode dalam upaya perlindungan data dan privasi pengguna mencakup hal berikut :
- Pesan: Sebagian besar jenis lampiran pesan selain gambar akan diblokir dan beberapa fitur, seperti pratinjau tautan, akan dinonaktifkan.
- Penjelajahan web: Teknologi web kompleks tertentu, seperti kompilasi JavaScript just-in-time (JIT), akan dinonaktifkan kecuali pengguna mengecualikan situs terpercaya dari Mode Penguncian (Lockdown Mode).
- Layanan Apple: Undangan masuk dan permintaan layanan, hal tersebut termasuk panggilan FaceTime akan diblokir jika pengguna belum pernah mengirim panggilan atau permintaan kepada pihaknya sebelumnya.
- Koneksi kabel dengan komputer diblokir saat iPhone terkunci.
- Profil konfigurasi tidak dapat dipasang dan perangkat tidak dapat mendaftar ke manajemen perangkat seluler atau mobile device management (MDM), saat Lockdown Mode diaktifkan.
Sebagai bentuk loyalitas kepada para penggunanya, Apple akan terus berusaha memperkuat sistem dari Lockdown mode dan menambah layanan terhadap perlindungan perangkatnya dari waktu-ke waktu.
Hal tersebut dibuktikan dengan ditambahkannya kategori pada Apple Security Bounty Program sebagai pengapresiasian dan penghargaan terhadap para peneliti dan peretas baik yang mampu menembus sistem Lockdown Mode dan membantu dalam meningkatkan perlindungannya.
Tak tanggung-tanggung, Apple menyediakan hadiah maksimum sebesar $ 2.000.000,00 yang mampu meretas dan menemukan kekurangan pada sistem mode pembatasan tersebut.
Hadiah tersebut sekaligus menjadi yang tertinggi di industri dalam hal peretasan celah sistem.
Apple juga turut mengeluarkan dana hibah sebesar $10 juta yang nantinya akan diberikan kepada organisasi Dignity and Justice Fund yang berperan aktif dalam mengekspos, menyelidiki, dan mencegah ancaman dari serangan siber yang sangat rentan terjadi dan menargetkan beberapa individu.
Organisasi Dignity and Justice Fund didirikan oleh Ford Foundation merupakan yayasan swasta yang didedikasikan untuk memajukan kesetaraan di seluruh dunia dan dirancang untuk mengumpulkan sumber daya filantropi untuk memajukan keadilan sosial secara global.
Dignity and Justice Fund adalah proyek yang disponsori secara fiskal dari New Venture Fund yang merupakan sebuah badan amal publik.
Dana Hibah yang diberikan oleh perusahaan Apple akan dikelola dan diawasi oleh Lori McGlinchey, sebagai direktur teknologi dan masyarakat di Ford Foundation.
“Perdagangan spyware global menargetkan pembela hak asasi manusia, jurnalis, pihak oposisi, memfasilitasi kekerasan, memperkuat otoritarianisme, dan mendukung penindasan politik,”Lori McGlinchey
Hibah yang diberikan kepada Dignity and Justice Fund pada awalnya akan digunakan untuk membantu mengekspos spyware tentara bayaran dan melindungi target potensial yang meliputi:
- Pembangunan fasilitas organisasi dan meningkatkan koordinasi lapangan dari kelompok penelitian dan advokasi keamanan siber masyarakat sipil yang baru dan yang sudah ada.
- Mendukung pengembangan metode forensik standar untuk mendeteksi dan mengkonfirmasi infiltrasi spyware yang memenuhi standar pembuktian.
- Memungkinkan masyarakat sipil untuk bermitra secara lebih efektif dengan produsen perangkat, pengembang perangkat lunak, perusahaan keamanan komersial, dan perusahaan terkait lainnya.
- Memungkinkan masyarakat sipil untuk bermitra secara lebih efektif dengan produsen perangkat, pengembang perangkat lunak, perusahaan keamanan komersial, dan perusahaan terkait lainnya.
- Meningkatkan kesadaran di kalangan investor, jurnalis, dan pembuat kebijakan tentang industri spyware tentara bayaran global.
- Membangun kapasitansi dari pembela hak asasi manusia untuk mengidentifikasi dan menanggapi serangan spyware, termasuk audit keamanan untuk organisasi yang menghadapi ancaman yang meningkat terhadap jaringan mereka.