Pilot mati terkena serangan jantung dan bahan bakar pesawat mulai habis. Kurang apes apa coba?! Kini Sara harus menerbangkan pesawat dengan berbekal pengalamannya dan kompas yang mati. Sara menuju lokasi tanpa arah yang pasti.
Film dibuka dengan adegan dimana Jackson dan Sara melihat video kenangan milik mereka. Jackson meminta Sara untuk tinggal dan meninggalkan pekerjaannya di London. Diluar dugaan Jackson, Sara meninggalkan Jackson, kekasihnya di bar sendirian untuk kembali ke London.
Beberapa waktu kemudian, di tengah hiruk pikuk kota London, Sara menjalani kehidupannya. Sara yang berada di London harus kembali ke pulau dimana kekasih lamanya tinggal untuk menjadi pendamping di hari pernikahan temannya.
Sara bertemu dengan Jackson, tak lama setelah dirinya tiba di pulau tersebut. Sara kemudian mencoba untuk memperbaiki kesalahan yang pernah ia perbuat terhadap Jackson. Hal itu tidak berhasil, karena Sara tetap berpegang pada pendiriannya dan melakukan kesalahan yang sama di pagi harinya.
Karena kesiangan, Sara ketinggalan kapal yang harus ia naiki bersama temannya. Akhirnya Sara menghubungi Wyman, seorang pilot tua dengan pesawat tua miliknya. Tak disangka, Sara akhirnya harus terbang bersama dengan Jackson menuju pernikahan.
Di dalam perjalanan, Wyman meminta Sara untuk duduk di kursi co-pilot sementara Jackson tidur di kabin utama. Meskipun ragu, Sara akhirnya mau untuk menemi Wyman menerbangkan pesawatnya dengan berbekal pengalamannya mengikuti kursus yang tidak ia selesaikan.
Selama penerbangan tiba-tiba Wyman mengalami serangan jantung dan seketika itu juga meninggal. Tanpa pilot, pesawat akhirnya terjun bebas. Karena terjun bebas tersebut, auto-pilot pesawat harus rusak. Menghadapi kenyataan, Sara harus menerbangkan pesawat untuk menyelamatkan mereka berdua.
Mencari bantuan, mereka berhasil menghubungi Samuel di radio gelombang pendek, dan dia mencoba membimbing mereka ke tempat yang aman, tetapi mereka harus terbang melewati badai terlebih dahulu. Mereka berhasil melewati badai tetapi tidak sebelum mereka merusak kompas mereka.
Tak hanya auto-pilot dan kompas yang rusak, pesawat juga mulai kehilangan bahan bakar karena tangki yang bocor. Jackson akhirnya memberanikan diri untuk keluar dari pesawat dan menambal kebocoran tangki bahan bakar. Meskipun berhasil, lengan Jackson mengalami luka. Sara menyadari bahwa rum yang dibawanya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Sara akhirnya memberanikan diri untuk keluar dan mengisi bahan bakar, menggantikan Jackson.
Meskipun bahan bakar pesawat sempat naik, tapi sepertinya masih kurang untuk membuat mereka sampai di tempat tujuan. Saat pesawat kehabisan bahan bakar, mereka melihat sebuah pulau kecil dan mendaratkan pesawat di pulau tersebut. Pendaratan tidak berjalan mulus, yang membuat pesawat harus tenggelam. Sara dan Jackson nyaris tidak bisa melarikan diri dan berenang ke pulau kecil yang mereka lihat.
Pada akhirnya, mereka sampai ke pulau yang mereka lihat. Berita buruknya, pulau tersebut hanyalah sebuah gundukan pasir yang akan segera tenggelam ketika air pasang. Dengan segera, air laut pasang, membuat mereka berdua tidak memiliki tempat lagi untuk berpijak
Ditengah kekhawatiran dan harapan yang sirna, Jackson menawarkan pelampungnya kepada Sara. Sara menolak, dan memberitahukannya bahwa mereka berdua adalah satu tim. Ditengah keputusasaan, Jackson menyatakan cintanya pada Sara karena mereka merasa bahwa akhir mereka telah tiba. Tetapi tak selang berapa lama, sebuah kapal penangkap ikan yang mendengar transmisi radio mereka tiba untuk menyelamatkan mereka.
Film ini cukup menegangkan. Bagi beberapa orang, mungkin bisa menyebabkan trauma untuk bepergian dengan pesawat. Tapi sebenarnya ga perlu begitu risau karena maskapai kita sudah terjamin kelayakan pilotnya.
Sebagian besar setting film ini dihabiskan di atas langit alias di dalam pesawat. Menurut saya ini menghemat budget banget.
Menurut saya, film ini mendapatkan nilai 7.8/10 untuk keseluruhan kisahnya. Jalan cerita yang dibuat ringan tidak begitu menambahkan daya tarik bagi saya karena membuat cerita ini biasa saja dan tidak begitu menantang penonton untuk menebak kelanjutan kisahnya.
Jika film ini direferensikan sebagai film keluarga akan kurang cocok. Pertama, karena dapat menimbulkan ketakutan dan trauma tersendiri akan penerbangan dengan pesawat. Kedua, ada adegan 18 tahun ke atas sebelum keberangkatan mereka menggunakan pesawat. Tapi jika ditonton sebagai film ringan namun butuh kesan agak menegangkan dengan penonton yang cukup dewasa, film ini cocok banget.
