Piala Dunia yang digelar oleh FIFA tentu dijalankan berdasarkan peraturan FIFA yang berlaku di kompetisi Piala Dunia, termasuk Piala Dunia edisi saat ini yaitu Piala Dunia 2022 di Qatar.
Pada artikel kali ini, penulis akan menguraikan peraturan FIFA untuk menentukan siapa timnas peserta Piala Dunia 2022 yang berhak lolos dari babak penyisihan grup ke babak sistem gugur atau knock-out.
Peraturan FIFA berjudul “REGULATIONS FIFA World Cup Qatar 2022™” ini bersumber dari website resmi FIFA, yang juga dapat pembaca download atau unduh di link ini.
Peraturan tim yang berhak lolos dari babak penyisihan grup ke babak sistem gugur atau knock-out ini ada di Pasal ke 12 pada “REGULATIONS FIFA World Cup Qatar 2022™”.
Sebelum masuk ke bahasan, berbicara mengenai peraturan sepak bola, pembaca mungkin tertarik juga membaca artikel-artikel lainnya di situs Digstraksi berikut ini:
- Sejarah Sepak Bola Modern: Pendirian FA dan Perundingan Peraturan Sepak Bola di Freemasons’ Tavern
- Freemasons’ Tavern, Gedung Freemason Kuno Tahun 1775 Tempat Lahirnya Sepak Bola, Tempat Organisasi Anti Perbudakan, Lembaga Alkitab, dan Lain-Lain
Peraturan FIFA di Piala Dunia 2022 Penentu Tim Mana yang Lolos ke Babak Sistem Gugur
Seluruh tim nasional peserta Piala Dunia 2022 wajib menyelesaikan seluruh laga yang dijadwalkan, yaitu tiga laga melawan timnas lain yang tergabung dalam satu grup.
Setelah babak penyisihan selesai, dua tim teratas di tabel klasemen yang memperoleh poin tertinggi berhak lolos ke babak selanjutnya yaitu babak sistem gugur atau babak knock-out.

Bagaimana bila ada dua atau lebih timnas yang memiliki poin sama? Berikut adalah langkah-langkah yang ditentukan oleh FIFA.
Langkah yang pertama ditulis merupakan langkah yang dipakai pertama kali. Bila dua atau lebih tim masih memiliki kriteria yang sama, maka digunakan langkah kedua, dan seterusnya.
• Langkah 1:
(a) jumlah poin terbesar yang diperoleh di semua pertandingan grup;
(b) jumlah selisih gol di semua pertandingan grup;
(c) jumlah gol terbesar yang dicetak di semua pertandingan grup.
Sebagai informasi menurut penafsiran penulis, pada langkah (a) misalnya terdapat kasus di mana ada dua tim atau lebih yang memiliki nilai sama yaitu 3 poin.
Tim-tim yang memiliki nilai 3 poin tersebut, bisa mereka peroleh dari hasil 1 kali menang (+3 poin) dan 3 kali imbang (+1 poin, +1 poin, +1 poin).
Tim yang berhak lolos adalah tim yang mempunyai poin terbesar yang diperoleh di pertandingan grup, atau dalam contoh di atas adalah tim yang berhasil mencatatkan 1 kali kemenangan.

• Langkah 2:
Apabila setelah menggunakan langkah 1 namun dua atau lebih tim masih memiliki kriteria yang sama, maka peringkat mereka akan ditentukan sebagai berikut:
(d) jumlah poin terbesar yang diperoleh dalam pertandingan grup antara tim yang bersangkutan;
(e) keunggulan selisih gol yang dihasilkan dari pertandingan grup antara tim yang bersangkutan;
(f) jumlah gol terbesar yang dicetak di semua pertandingan grup antar tim yang bersangkutan;
(g) skor perilaku sportifitas tim tertinggi terkait dengan jumlah kartu kuning dan merah yang mereka peroleh:
– kartu kuning: minus 1 poin
– kartu merah tidak langsung (akibat dua kartu kuning): minus 3 poin
– kartu merah langsung: minus 4 poin
– kartu kuning dan kartu merah langsung: minus 5 poin
Proses pengurangan di atas hanya akan diterapkan salah satunya saja untuk tiap pemain dalam satu pertandingan yang mereka mainkan.
Tim dengan jumlah poin terbanyak akan diberi peringkat tertinggi dan seterusnya.
(h) pengundian oleh FIFA.
Sehubungan dengan langkah kedua, semua tim yang terkena dampak akan ditentukan peringkatnya dengan menggunakan kriteria (d) sampai (g) secara berurutan.