Perempuan Yang Sering Pergi Sendiri, Itu ‘Me Time’ Atau ‘Ga Ada Temen Buat Diajak’

Alicha Nurlaili

Perempuan Yang Sering Pergi Sendiri, Itu ‘Me Time’ Atau ‘Ga Ada Temen Buat Diajak’

Bagi kaum perempuan, untuk pergi sendiri ke suatu tempat merupakan hal yang asing. Apalagi jika tidak ada yang menemani baik pacar atau teman, maka bisa-bisa rencana ga jadi deh.

Alasannya ga biasa kalo pergi-pergi sendiri, ntar dikira anak hilang atau ga ada teman ngobrol malah lebih takut adalah nyasar. Padahal perkara nyasar mah bisa tanya orang yang ketemu di perjalanan. Selama kita bisa bertanya dengan baik maka perihal nyasar pun dapat minim terjadi.

Bagi perempuan lain, pergi sendiri pun tidak masalah. Hal itu sebagai bentuk dari menyenangkan diri sendiri atau dikenal dengan ‘‘.

Perempuan ini sengaja untuk tidak mengajak orang lain untuk ikut dalam kegiatannya saat itu. Ia hanya ingin menikmati suasana yang ada untuk dia dan dirinya sendiri tanpa orang lain terlibat di dalamnya.

Pergi sendiri tanpa mengajak teman adalah bentuk keadilan terhadap diri sendiri. Toh, kalo pergi sendiri dan ga ngajak siapa-siapa ga ada yang bakal marah.

Makan sendiri, beli sesuatu dan memutuskan sendiri, menyenangkan diri sendiri dan lain sebagainya. Me time adalah salah satu bukti wujud untuk mencintai diri sendiri.

Akan tetapi, tidak selamanya pergi sendiri itu karena ingin malahan lebih banyak karena terpaksa. Konteks ‘me time’ dapat berubah menjadi ‘ga ada temen buat diajak’. Seringkali terjadi temen yang kita minta tolong buat nemenin kita pasti ga ada.

Padahal, jika temen minta bantuan untuk temenin kemana pun, diri sendiri akan langsung menawarkan bantuan tanpa banyak alasan. Pas kita butuh, ga ada tuh temen yang mau nemenin.

Alasan inilah, itulah, hingga alasan yang mungkin ga masuk akal. Tapi, akhirnya kita tetap jalan dengan sendiri.

Di satu sisi, merasa kok punya temen pas butuh malah ga ada. Pastilah keluhan itu muncul, perasaan kecewa dengan teman dan lain sebagainya campur aduk.

Di sisi lain, yaelah kalo ga mau nemenin yaudahlah, bisa sendiri kok, Akhirnya tetap berangkat walaupun sendiri. Perempuan ini adalah salah satu karakter perempuan yang eh coba minta bantuan dulu lah siapa tau mau bantu tapi kalo ga ada ya gapapa bisa sendiri.

Perempuan yang kalo ada temen ayok kalo ga ada temen bisa lanjut adalah perempuan yang tidak ketergantungan dengan orang lain. Ia bisa menempatkan diri dalam berbagai situasi dan kondisi yang ada.

Perempuan ini pun bisa tergolong memiliki sifat cuek di atas rata-rata. Sikapnya yang hanya cukup tau dengan kelakuan temen-temennya pun bisa jadi bentuk ia tidak mau memperpanjang masalah.

Sikapnya yang netral tanpa memperpanjang masalah bukan berarti ia tutup mata dengan kelakuan temannya.

Keuntungan lain yang diterima pergi sendiri dengan alasan ‘me time’ atau’ ga ada temen’ adalah dapat mengasah keterampilan yang dipunya. Salah satunya yaitu keterampilan bertanya kepada orang.

Pastilah kalo pergi sendiri, pasti nanya sesuatu dengan orang lain yang ditemui. Walaupun ada yang tidak tapi kemungkinan besar iya. Di kondisi seperti ini, ia dituntut untuk bertanya dengan sopan dan jelas serta menjadi pendengar yang baik agar ga nanya-nanya mulu sama orang.

Selain itu, pergi sendiri itu, kita hanya bertanggung jawab dengan diri kita sendiri. Apapun yang akan terjadi dan resiko yang ditanggung kita yang memutuskan pilihan.

Stigma  pertemanan yang terjadi kalo pergi sendiri malahan yaitu orang introvert, tertutup, kurang gaul, susah sosialisasi dan lain sebagainya. Stigma-stigma negatif pun mulai bermunculan satu demi satu.

Padahal, seharusnya stigma negatif dapat berganti menjadi stigma positif yaitu berani, mandiri, tidak ketergantungan sama orang lain, perempuan tangguh dan keren, dan lain-lain. Akan tetapi, begitulah kenyataan yang terjadi dalam siklus pertemanan.

Seringkali kalo pergi sendiri itu dengan alasan ‘ga ada temen buat diajak’ itu dapat menjadi kebiasaan. Awal mulanya kemungkinan pergi sendiri karena keterpaksaan lama-lama bisa jadi kebiasaan.

Namun, walaupun pergi sendiri sudah menjadi kebiasaan, pergi dengan ada yang menemani jadi bagian suatu yang istimewa. Ia akan mengingat-ingat kebaikan temannya yang sudah menemaninya.

Kalo dipandang lebih jauh lagi, perempuan-perempuan yang suka pergi sendiri itu punya banyak pengalaman. Ia akan merasakan bagaimana rasanya sendiri, menikmati setiap moment dalam perjalanan, bertemu dengan orang-orang baru dan memandang hal dari banyak sisi. Ia akan menembus batas yang mungkin perempuan lain belum mampu. Ia akan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru yang ia temui.

Perempuan yang sering pergi sendiri dengan alasan’ga ada temen’ itu akan selalu menghargai pertemanan. Perempuan tersebut akan menjaga pertemanan karena ia tau rasanya sendiri.

Sendiri bukan berarti kesepian loh. Karena sesungguhnya jikapun bisa pergi sendiri, manusia adalah mahluk sosial yang butuh kehadiran orang lain dalam kehidupannya

Follow Digstraksi di Google News

Baca Juga

Rekomendasi