Sudah sebulan sejak Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dari Selandia Baru disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Egianus Kogoya di Papua.
Setelah mendaratkan pesawatnya di Bandara Paro, Nduga, Papua pada tanggal 7 Februari lalu, pesawatnya diserbu dan dibakar oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), kemudian Kapten Philip dijadikan sandera.
Menurut Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, Philip dalam kondisi baik-baik saja selama disandera dan dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Meskipun pemerintah Indonesia telah berusaha membebaskan Philip tanpa melakukan penyerbuan terhadap KKB, mereka masih khawatir akan keselamatannya jika melakukan tindakan keras terhadap kelompok tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengatakan bahwa pihaknya harus berhati-hati dalam mengambil tindakan karena para penyandera mengancam nyawa manusia.
Pihak KKB sempat meminta agar Kapten Philip ditukar dengan senjata, namun permintaan ini tidak dikabulkan oleh pemerintah karena tidak mungkin menukar nyawa dengan senjata.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Teuku Faizasyah, juga menyampaikan bahwa Menlu RI Retno Marsudi telah berkomunikasi dengan pihak Kedutaan Besar Selandia Baru terkait penyanderaan Philip Mehrtens.
Dalam situasi ini, diperlukan komunikasi yang jelas antara Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Selandia Baru agar semua bisa berjalan dengan lancar sehingga pilot Susi Air tersebut bisa bebas setelah disandera.
Simak terus artikel dari Digstraksi lainnya, untuk mendapatkan informasi lain terkait tentang dunia dan masih banyak lagi! Kalian juga bisa mendapatkan info penting lain di Facebook resmi Digstraksi