Pada umumnya manusia menyukai uang yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Karena itulah orang rajin bekerja demi memenuhi pundi-pundi mereka.
Akan tetapi, ada sebagian orang yang memiliki rasa takut pada uang dan kekayaan. Inilah yang disebut plutophobia.
Plutophobia adalah ketakutan irasional akan uang dan kekayaan.
Seseorang dengan phobia ini mungkin sangat takut pada orang yang kaya dan berkuasa.
Mereka sendiri juga takut menjadi kaya. Aneh, bukan?
Dengan demikian, seseorang dengan plutophobia dapat dengan sengaja membatasi kinerja dalam karir mereka agar tidak pernah menjadi kaya.
Ketakutan mereka untuk menjadi kaya mungkin karena asumsi mereka bahwa uang yang banyak akan mendatangkan tanggung jawab dan tekanan yang lebih besar.
Mereka mungkin juga berprasangka bahwa orang lain akan memanfaatkan mereka demi uang.
Plutophobia bisa juga muncul karena paranioa, seperti takut dirampok, dikuntit, atau dikejar oleh orang lain yang menginginkan uang mereka.
Tidak hanya takut pada uang dan takut jadi kaya, pengidap plutophobia juga merasa takut pada orang kaya.
Ini dipicu oleh stereotip bahwa orang kaya raya biasanya rakus dan tidak dapat dipercaya.
Sangat mungkin bahwa ketakutan beberapa orang terhadap orang kaya mungkin disebabkan oleh kepercayaan bawah sadar evolusioner.
Apalagi jika kita melihat bagaimana sosok penguasa yang berpengaruh sepanjang sejarah telah menggunakan kekayaan untuk menindas rakyat.
Gejala Plutophobia
Seseorang yang menderita plutophobia biasanya merasa sangat cemas ketika berada di hadapan orang kaya atau bahkan saat membayangkan diri mereka menjadi kaya.
Mereka akan memilih karir yang gajinya relatif rendah untuk memastikan bahwa mereka tidak menaiki tangga kesuksesan.
Ini semua tak lain dalam upaya menghindari uang.
Orang yang mengalami plutophobia mungkin sangat membenci seseorang yang kaya dan bahkan mungkin percaya bahwa orang kaya adalah orang jahat.
Penyebab Plutophobia
Tidak ada penyebab pasti plutophobia. Namun, genetika dan lingkungan seseorang mungkin memainkan peran penting.
Ada kemungkinan kondisi seperti itu diturunkan oleh orang tua mereka yang mungkin memiliki riwayat penyakit mental, terutama dengan gangguan kecemasan.
Selain genetika, plutophobia bisa muncul sebagai akibat dari pengalaman traumatis misalnya uangnya dicuri atau diperas oleh orang kaya.
Pengalaman buruk seperti itu dapat memicu korban untuk tidak mempercayai semua orang kaya.
Plutophobia juga bisa timbul hanya karena melihat pejabat, konglomerat atau public figure tertentu yang telah melakukan hal-hal negatif terus-menerus.
Jadi, alih-alih menyalahkan tindakan mereka, penderita plutophobia malah membenci uang dan harta yang mereka punya.
Pengalaman seperti ini membuat mereka merasa bahwa jika mereka memiliki akses ke sejumlah besar uang, mereka khawatir berubah menjadi korup seperti orang kaya yang mereka hina tersebut.
Meski begitu, penderita plutophobia tetap bisa mendapat penanganan untuk pulih seperti dengan terapi perilaku kognitif, yoga, pengobatan medis, dan lain-lain.
Sangat penting bagi penderita untuk menghubungi tenaga profesional yang dapat mengetahui tingkat gejala sehingga mereka dapat menerapkan terapi yang sesuai dengan kondisi pasien.