Zingiber officinale atau yang lebih dikenal dengan jahe, merupakan tanaman rimpang yang tumbuh subur di Indonesia.
Tanaman ini mudah sekali tumbuh, baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Kehadiran jahe sendiri tak pernah absen dari dapur Indonesia yang kaya dengan rempah.
Terdapat tiga jenis jahe yang biasa digunakan baik sebagai bumbu dapur ataupun obat. Jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah.
Jahe gajah memiliki bonggol yang besar dibandingkan dengan jahe emprit. Sementara jahe merah, memiliki penampilan seperti jahe emprit, namun dengan kulit yang berwarna merah kehitaman. Sepintas mirip dengan laos atau lengkuas.
Rasanya yang khas membuat jahe digemari oleh sebagian besar orang. Jahe dengan rasanya yang pedas menjadi primadona sebagai bahan baku wedang jahe yang panas dan mampu menghangatkan tubuh terutama di musim penghujan.
Namun, tahukah kamu bahwa jahe juga memiliki kemampuan untuk meredakan nyeri haid yang biasa dialami perempuan saat datang bulan?
Jahe Sebagai Pereda Nyeri Haid

Jahe mengandung gingerol yang bersifat anti inflamasi dan antioksidan sehingga dapat membantu tubuh untuk melawan peradangan yang disebabkan oleh berbagai macam penyakit.
Jahe juga mengandung zat gizi lainnya seperti kalsium, magnesium, vitamin B kompleks, coline, dan lainnya. Oleh karenanya kamu dapat mengonsumsi jahe saat menstruasi.
Minum jahe dapat meredakan nyeri haid, karena dapat menghambat produksi prostaglandin yang memiliki peran dalam sistem reproduksi perempuan. Prostaglandin ini menyebabkan otot dan pembuluh darah rahim berkontraksi hingga akhirnya menjadi penyebab nyeri.
Menurut penelitian, pemberian 200 mg jahe yang dikonsumsi pada awal nyeri dapat mengurangi dismenore primer.
Jahe juga dapat mengurangi pendarahan yang berlebihan pada perempuan pada masa menstruasi. Penelitian membuktikan pemberian jahe tiga hari sebelum masa menstruasi menurunkan pendarahan hebat saat haid.
Dengan demikian, jahe berpotensi menjadi salah satu pengobatan yang efektif, mudah, dan murah pada saat masa haid.
Efek Samping Jahe
Walaupun memiliki manfaat, jahe juga berpotensi menyebabkan efek samping seperti perut kembung dan heartburn. Rempah ini juga dikenal berpotensi mengencerkan darah. Oleh karenanya, perhatikanlah kesehatan mu terlebih dahulu, sebelum mengkonsumsi jahe.
Resep Jahe Untuk Nyeri Haid
Banyak cara untuk mengonsumsi Jahe, dari yang langsung mengunyahnya, sampai mengolahnya menjadi minuman yang segar dan hangat. Di bawah ini dua cara untuk mengolah jahe sebagai pereda nyeri haid.
Jahe mentah
Siapkan jahe gajah atau emprit sebesar satu ruas jempol. Kupas dan cuci bersih. Panggang dengan pan hingga harum. Setelah agak hangat kunyah langsung jahe tersebut. Jika terasa agak getir, dapat dibantu dengan minum air putih hangat.
Disarankan mengkonsumsinya sekali sehari saja sampai nyeri haidnya mereda.
Wedang Jahe Merah
- Siapkan 250 gram jahe merah. Cuci hingga bersih. Memarkan jahe dan panggang di atas api atau pan.
- Didihkan air sebanyak 2 liter. Masukan jahe .
- Tambahkan gula aren sebanyak 250 gram. Rebus bersama jahe.
- Tunggulah hingga air berkurang ΒΌ-nya.
- Dapat dikonsumsi dalam keadaan hangat. Tambahkan 2 sendok makan madu untuk menambah rasa.
Konsumsilah dua kali sehari sebanyak satu cangkir dari sejak 2 hari sebelum menstruasi hari pertama sampai hari terakhir.
Teh Jahe
Ambillah jahe kira-kira sebesar 2 ibu jari, kupas kulitnya, dan cuci bersih. Setelah itu parutlah jahe tersebut hingga halus. Masukan ke dalam segelas air panas, tutup hingga 10-15c menit.
Jika sudah, larutan tersebut dapat disaring dan diminum dengan tambahan madu. Minum dalam keadaan hangat akan jauh lebih baik. Selain mengurangi bau khas jahe, rasa hangatnya juga dapat membuat perut terasa nyaman.
Ternyata terdapat pereda alami PMS tersembunyi dalam kekayaan rempah Indonesia, yaitu jahe. Mengonsumsinya secara rutin, dapat membantu meringankan nyeri haid.