Pipa yang digunakan biasanya pipa carbon steel API 5L mulai dari ukuran 2,3 dan 4 inch sch 40 ataupun sch 80 dimensi pipa yang dipakai untk flowline adalah biasanya 3” sch 40 dan untuk gasline pipa 2” sch 80 CS. Jalur pipa tersebut mulai di pasang dari well head / sumur bor ke SP ( Stasiun Produksi )
Untuk panjangnya berdasarkan hasil survey lokasi mulai dari 500 meter s/d 5 2 KM, itu harus berdasarkan sesuai ROW (Right of Way) PT Pertamina untuk menentukan titik jalur pipa yang akan di pasang.
Sebelum pemasangan pipa penyalur / flowline harus dilakukan survey lokasi yang melibatkan bagian terkait diantaranya team engineering dan produksi dan kontraktor pelaksana yang akan mengerjakan project pipeline tersebut. Mulai dari penempatan titik untuk tie inch dan jalur pipeline yang akan dilakukan pada saat fase construction.
Hal tersebut harus perlu diperhatikan untuk kesesuain dan kesepakatan antara team konstruksi dan engineering. Setelah dilakukan hal tersebut baru akan di lakukan fase konstruksi setelah engineering sudah dilakukan sebelumnya.
Semua itu banyak bermacam proses diantaranya sebelum fase construction dimulai diantaranya :
- Dilakukan KOM ( Kick of Meeting ) untuk membahas pekerjaan yang akan dilakukan yang pesertanya yang mengikuti diantaranya user dan kontraktor diwakilkan oleh pelaksana dan pengawas lapangan.
- Data – data dan drawing pendukung untuk fase kontruksi perlu di sajikan untuk keperluan fase konstruksi.
- Persiapan pekerjaan dan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kontrak kerja
Untuk waktu pelaksanaan kontruksi dilakukan sesuai TMT sesuai kontrak, selanjutnya menentukan waktu pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan sesuai on schedule yang dibuat dan disepakati pihak pelaksana dan client selanjutnya dilakukan fase kontruksi dengan melakukan meeting mingguan dan menyajikan laporan harian dan mingguan untuk dapat di review oleh team pengawas dan client diantaranya:
- Persiapan pekerjaan flowline (Tool dan manpower)
- Inspeksi tool dan equipment oleh team inspeksi yang ditunjuk
- Inspeksi material pipa dan fitting, valve jika diperlukan
- Pembuatan SIKA (Surat Ijin Kerja Aman) SIML (Surat Izin menuju Lokasi) untuk team yang bekerja di lokasi.
- Pembuatan bon salvage untuk material pipa yang akan dikirim oleh client
- Pembuatan adminsitrasi MDR (as bulid drawing, document lainnya)
- Proyek dinyatakan selesai.
Tahap konstruksi dimulai
Sebelum dilakukan pekerjaan konstruksi dimulai di lapangan di lokasi kerja pastikan dilakukan safety brefing untuk memastikan dan menjelaskan keterkaitan pekerjaan tersebut harus diperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan untuk team yang bekerja di lokasi sehingga ketika pada saat kontruksi berlangsung agar meminimalisir incident atau kecelakaan kerja atapun terjadi kerusakan alat yang di gunakan sehingga tidak menghambat pekerjaan di fase kontruksi.
Pekerjaan pengelasan / welding
Untuk pekerjaan tersebut dimulai mengelas pipa dengan kawat las dengan mesin mieller biasanya untuk pekerjaan pengelasan tersebut, urutan pekerjaan pengelasan tersebut diantaranya
Fit up pipe ataupun fitting artinya penyambungan pipa dengan pipa ataupun fiting secara temporary dengan alat bantu menggunakan jig penyambungan pipa, dan pastikan pipa tersebut harus center jika diperlukan digunakan mistar pengukur ataupun water pass untuk meratakan antara penyambungan ujung pipa ke pipa ataupun fitting dan pastikan pipa tidak meyentuh tanah perlu di ganjal dengan balok kayu ataupun bantalan lain untuk memperudah pada saat pekerjaan pengelasan.
Welding joint artinya penyambungan pipa ke pipa ataupun fiiting dengan cara pengelasan dengan menggunakan busur listrik dengan kawat las yang mengacu pada WPS dan PQR kawat yang digunakan diantaranya E 6010, 7010 beberapa lapisan disesuaikan dengan ampere mesin las mieller sehingga pas pada saat pengelasan, setelah selesai di las kotoran las di buang dengan cara di patri atau dengan cara di gerinda sehingga tahi las akan terkelupas.
Untuk kawat las ditaruh di thermostat untuk menjaga temperature ruangan dan untuk ketersedian alat pemadam kebakaran ( Apar ) harus tersedia di lokasi kerja.
Selanjutnya dilakukan NDT ( Non Destructive Test ) untuk memeriksa dengan sinar gama untuk mendeteksi cacat las yang ditemukan dari hasil lasan. Team yang melaksanakan yang sudah berpengalaman dan mempunyai sertifikasi NDT level II hasil test radiography tersebut berupa film yang ditembakan di sambungan las dan hasil akan terlihat film tersebut dan jika hasil tidak reject di QC akan accept namun jika hasilnya ada reject seperti cacat las semisal porosity crack, grove, akan di repair ulang dan akan dilakukan tes radiography kembali, pastikan sebelum NDT dilakukan pipa tersebut mudah untuk di test jangan sampai pipa menyentuh tanah.
Wrapping artinya pipa tersebut yang sudah dilas joint dilakuan pembalutan untuk menghindari korosi pipa dengan jenis solatipe inner outner wrapping biasanya warna hitam dan putih dimensi 4 feet 1 roll, wrapping tersebut overlapping 1 cm antara wrapping satu wrapping lainnya sebelum pipa di lowering ditanah pipa yang di atas tidak diperlukan wrapping yang pipa underground sesuai design drawing construction.
Trenching / galian pipa harus dilakukan untuk tempat menanam pipa untuk besaran lebar galian sekitar 60 cm dan kedalama 120 cm berdasarkan sesuai aturan yang diberlakukan pekerjaan galian tersebut dapat dilakukan dengan manual dngan tenaga orang harian atau dengan alat excavator sesuai dengan tingkat kesulitan kondisi dilapangan apakah lokasi yang akan di tanam pipa tersebut ada pipa existing atau tidak dan untuk space mudah jika tidak yang pas galian dengan cara manual untuk menghidari incident kerusakan pipa exiting yang ada di lokasi tersebut , dan sebaliknya jika space tidak ada menghalangi digunakan alat sejenis excavator ukuran mini ataupun sedang keuntungan galian lebih cepat dan dimensi lebar dan kedalam dapat tercapai, untuk pekerjaan tersebut untuk menghindari incident dibuatkan barricade untuk menandakan bahwa jalur tersebut ada pekerjaan galian.
Pekerjaan lowering itu adalah pekerjaan menaruh pipa yang sudah di las dan di wrapping untuk ditempatkan di galian tanah diberikan jarak antar pipa 5 cm untk tidak kontak dengan pipa sebelahnya, jika diperlukan diberikan pasir di dasar galian sebelum pipa tertanam di dasar galian. Pekerjaan tersebut dilakukan dengan cara manual ataupun dengan alat pengangkut sepeti chain blok ataupun dengan excavator sebagai alat angkut, hati – hati untuk meletakan pipa tersebut jangan sampai pipa tersebut crack atau rusak, setalah pipa sudah diletakkan di dasar galian baru galian tersebut di timbun tanah kembali untuk ditutup kembali selanjutnya dapat dibaut penanda bisa digunakan dengan pipa bekas ataupun tiang untuk menandakan jalur tersebut tertanam jalur pipa tersebut sehingga ketika jika suatu saat ada perbaikan atau maintenance untuk mempermudah melacaknya.
Pekerjaan filling water adalah pengisian air ke dalam pipa yang sudah tersambung dengan menggunakan pompa transfer untuk mengalirkan air ke pipa untuk kebutuhan flushing/ pembersihan dan hidrotest pipa untuk kebutuhan air dihitung sesuai kebutuhan air yang digunakan sesuai panjang pipa yang terpasang, berapa besar dimensi dan lama pengisisan air tersebut.
Air tersebut di dapatkan di sungai terdekat dilokasi ataupun air yang didapatkan dari tank di area SP.
Flushing / pembersiahan dalam pipa setelah pipa tersambung untuk tujuannya adalah menghilangkan sisa lasa didalam pipa sehingga kondisi dalam pipa bersih tidak ada kotoran yang tersisa yang nantinya akan mengakibatkan kebuntuan pipa atau akan merusak equipment terkoneksi ke pipa, dilakukan dengan cara memompa air kedalam pipa dan mengeluarkan diujung pipa dengan secara continue sampai kondisi air yang didalam pipa sampai kembali normal yang menandakan pipa tersebut bersih.
Untuk waktu pekerjaan tersebut dapat dilakukan 1 – 2jam sesuai kondisi dilapangan dan panjang tidaknya jalur pipa tersebut.
Pigging atau memasukan sejenis busa seperti kepala babi ke dalam pipa yang akan di lakukan pigging dengan tujuan pipa tersebut dapat mendorong kotoran dalam pipa berupa kotoran sisa lasan dan kotoran lain yang menyangkut di pipa dengan tujuan agar didalam pipa dapat bersih dan kering sehingga tidak ada yang menyumbat jalur pipa tersebut.
Untuk ukuran busa ataupun busa yang berbentuk spiral disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pipa tersebut. Untuk pekerjaan tersebut dapat diulang beberapa kali sampai kondisi pipa tersebut bersih yang dilihat dari permukaan busa tersebut hingga sampai tidak ada kotoran bersih baru dinyatakan selesai, basanya busa d masukan 2 – 3 busa ke dalm pipa berbarengan. Untuk memasukan ada penambahan sejenis pipa spool manifold.
Hidrotest adalah pekerjaan test untuk mengetahui jalur pipa tersebut tidak ada kebocoran pada saat akan dioperasikan oleh produksi, dengan cara cairan air didalam pipa ditekan dengan alat untuk hidrotest, pump injection dan perlengakapanya seperti manifold, barton pressure gauge dan temperature, selama hidrotest tersebut berlangsung akan tercatat di kertas barton yang dipasang output yang di tampilkan berupa pressure dan temperature, dengan pressure di tekan dengan waktu yang diizinkan biasanya 24 jam ataupun 4 jam sesuai standar yang diizinkan.
Setelah hidrotest dilakukan selanjutnya dilakukan flushing untuk menghilangkan cairan didalam pipa untuk menghilangkan kotoran didalm pipa sehingga kondisi pipa menjadi kering dan tidak ada kotoran yang terdapat didalam pipa.
Drying pipa adalah memasukkan air compressor ke dalam pipa untuk mengeringkan pipa sehingga untuk pipa tersebut dalam keadaan kering dan tidak merusak kondisi didalam pipa untuk digunakan transfer produksi yang akan mengakibatkan kerusakan equipment didalam SP.
Pastikan kekeringan didalam pipa kondisi normal. Tekanan yang di lakukan sebesar 5 – 10 bar sesuai jarak pipa yang akan di inject dengan air compressor selama kurang lebih 1 jam sampai kondisi benar – benar kering didalam pipa tersebut hal tersebut sesuai persyaratan yang disepakati oleh client.
Tie inch adalah proses connecting pipeline dari well ke sumur ke SP ( Stasiun Pengumpul ) yang ditentukan posisi yang di sepakati oleh bagian produksi dan kontraktor, pada saat dilaukan tie inch diperlukan koordinasi dengan al team dengan kontraktor dan produksi dan pengawas lapangan yang di tunjuk untuk menetapkan waktu dan standar operasi prosedur sehingga menimalisir accident dan kecelakaan kerja dan ketepatan waktu yang disepakati, diantaranya pastikan area pekerjaan tidak tergangu pada saat tie inch, dan harus diperhatikan factor safety keselamtan pekerja dan equipment yang ada di lokasi, setelah selesai dilakukan tie inch baru test line untuk mengalirkan airan berupa minyak ataupun gas dari sumur bor ke SP ( Stasiun Ppengumpul ) dinyatakan pekerjaan selesai secara kontruksi, selanjutnya kontraktor harus membuat as build drawing untuk tracing dan diserahkan ke client.