Hai! Apakah kamu mengetahui salah satu penyebab kematian yang sering terjadi pada perempuan di seluruh dunia? Betul, Tumor ganas pada payudara atau biasa disebut kanker payudara ternyata salah satu penyebab kematian yang sering terjadi. Jenis tumor ganas ini sangat ditakuti oleh para perempuan di seluruh dunia, salah satunya Indonesia.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), Global Cancer Observatory pada tahun 2018, jumlah kasus kanker payudara tertinggi di Indonesia sebesar 65.858 kasus atau 16,6 persen dari total keseluruhan kasus kanker lainnya. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), angka kanker payudara pada perempuan di Indonesia mencapai, 42,1 per 100.000 penduduk. Akibat dari kanker payudara ini, rata-rata kematian mencapai 17 per 100.000 penduduk. Oleh sebab itu, kita sebagai perempuan hendaknya dapat mengenali adanya tumor ganas payudara (kanker) dan mengetahui pencegahan yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi kematian yang diakibatkan oleh tumor ganas payudara (kanker).
Tumor payudara merupakan benjolan atau jaringan abnormal yang tumbuh di sekitar payudara, benjolan pada tumor jinak biasanya mudah digerakkan. Namun, benjolan tersebut bisa jadi indikasi adanya jenis tumor ganas (kanker), yaitu sel-sel jaringan tubuh mengalami perubahan mulai dari tumbuh dan membelah, kemudian menyebar kebagian tubuh lainnya secara cepat dan tidak bisa terkendali hingga akhirnya, mengakibatkan kematian (Pusdatin, 2016).
Jika kamu menyadari adanya benjolan pada payudara, sebaiknya langsung segera memeriksakan diri ke dokter. Kamu dapat mengunjungi dokter spesialis bedah atau dokter onkologi untuk mengetahui lebih lanjut. Biasanya dokter akan menyarankan kepada kamu sebagai penderita untuk melakukan tindakan operasi dengan mengangkat jaringan abnormal atau benjolan yang tumbuh di sekitar payudara, kemudian akan dilakukan pemeriksaan patologis untuk mengetahui apakah benjolan tersebut merupakan tumor yang bersifat jinak atau ganas (kanker) supaya dapat mencegah adanya tumor ganas (kanker) pada payudara. Memutuskan untuk melakukan tindakan operasi tentu membuat kamu sebagai penderita penasaran, apa saja prosedur operasi yang akan kamu lakukan?
Berikut beberapa prosedur untuk penderita yang akan melakukan operasi:
1. Melakukan pemeriksaan payudara
Jika kamu sudah mengetahui adanya benjolan di sekitar payudara, dokter pun akan melakukan pemeriksaan kembali, biasanya dokter akan memeriksa payudara searah jarum jam pada kedua payudara.
2. Melakukan USG payudara
Kamu akan diperiksa kembali dengan USG untuk membantu dokter mengetahui jenis benjolan pada payudara, apakah berupa padatan (tumor) atau cairan (kista), ukuran, dan letak benjolan tersebut.
3. Melakukan pemeriksaan rontgen
Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dalam tubuh kamu apakah dalam keadaan normal atau tidak, meliputi kondisi paru-paru, payudara, dan jantung.
4. Pemeriksaan darah
Kamu akan melakukan pengambilan darah sebanyak 2 kali di hari yang berbeda sebelum operasi untuk tes hitung darah dan pembekuan darah.
5. Melakukan tes swab antigen
Pada saat pandemi sangat perlu dilakukan tes swab antigen. Jika hasil negatif, maka kamu dapat melakukan langkah selanjutnya. Jika positif, maka kamu harus melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu.
Jika sudah melakukan beberapa tahap sebelumnya, maka kita membuat surat persetujuan, mengurus administrasi untuk membuat jadwal kapan tindakan operasi akan dilakukan setelah itu, kamu diperbolehkan pulang dan datang kembali sesuai jadwal. Jika sudah mendekati hari tindakan operasi, inilah yang harus dilakukan oleh kamu sebagai pasien saat datang ke rumah sakit:
1. Berpuasa
Puasa selama 8-12 jam sebelum tindakan operasi sangat dianjurkan untuk kamu yang akan melakukan operasi dikarenakan efek dari anestesi bisa memunculkan mual jika kamu tidak puasa, maka saat tindakan operasi dapat berisiko muntah dan masuk ke dalam paru-paru, hal ini dapat membahayakan kesehatan.
2. Pemasangan infus
Kamu akan dipasangkan infus agar tubuh tetap mendapatkan cairan untuk menjaga daya tahan tubuh.
3. Suntik antibiotik
Sebelum melakukan tindakan operasi kamu akan disuntikkan antibiotik, hal ini agar mengetahui apakah kamu terdapat alergi pada obat antibiotik dan anestesi.
4. Penandaan lokasi benjolan
Sebelum operasi, kamu diperiksa kembali dan dokter memberikan tanda seperti lingkaran dengan spidol pada lokasi benjolan yang akan diangkat.
5. Berganti baju operasi
Kamu akan diberikan baju khusus operasi dan penutup kepala. Kamu tidak diperbolehkan memakai pakaian dan aksesori dari luar, dianjurkan untuk melepas semua yang melekat dalam tubuh agar tetap steril dan tidak terkontaminasi.
6. Memasuki kamar operasi
Saat memasuki kamar operasi selain tenaga medis dan kamu sebagai pasien, maka pendamping atau keluarga kamu dilarang masuk ke dalam ruangan operasi.
7. Pemasangan alat-alat operasi
Pasien yang sudah berada di meja operasi akan dipasangkan berbagai macam alat ke tubuhnya, salah satu contohnya pemasangan ventilator.
8. Disuntik anestesi (bius)
Anestesi disuntik melalui jalur infus, sebelumnya kamu akan ditanyakan kembali umur dan berat badan untuk memastikan dosis anestesi dapat bekerja dengan baik. Anestesi yang dipakai untuk operasi tumor payudara biasanya menggunakan bius total, jadi selama tindakan operasi kamu tidak perlu khawatir dan tidak merasakan sakit.
Setelah mengetahui rangkaian prosedur operasi tumor payudara, adanya pengalaman tentang tumor payudara yang dialami oleh kita para perempuan selain faktor genetik, juga disebabkan karena lingkungan dan pola hidup yang tidak sehat. Banyak di antara kita lebih memilih makanan instan yang rendah gizi, kemudian jarangnya olahraga yang akhirnya berdampak pada kesehatan. Banyak juga di antara kita enggan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara dini.
Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan alangkah baiknya kita rutin untuk melakukan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) saat 7-10 hari setelah menstruasi agar dapat mencegah atau mendeteksi secara dini tumor ganas (kanker) payudara dan lakukan pola hidup sehat dengan CERDIK, yaitu cek kesehatan secara teratur, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet sehat dengan kalori seimbang, istirahat cukup, kelola stres (Pusdatin, 2016). Nah, betapa pentingnya kita sebagai perempuan harus lebih sadar melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara dini dan menjaga pola hidup sehat.
Semoga artikel ini dapat memberikan pengetahuan dan gambaran kepada para perempuan yang mengalami adanya benjolan pada payudara dan teridentifikasi tumor. Seperti yang sudah dijelaskan di atas untuk melakukan tindakan operasi semua keputusan ada ditangan kamu sebagai penderita dan prosedur yang sudah dijabarkan masing-masing kebijakan rumah sakit tentu ada yang berbeda, tetapi tidak menutup kemungkinan artikel ini diharapkan dapat bermanfaat untuk kamu yang akan melakukan operasi tumor payudara dan mencegah adanya tumor ganas payudara (kanker). Yuk segera cegah sebelum terlambat, salam sehat!
Referensi:
Pusdatin,. (2016). Bulan Peduli Kanker. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan,. (2019). Penyakit kanker di Indonesia Berada pada Urutan 8 di Asia Tenggara dan Urutan 23 di Asia. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.