Pada malam tanggal 24 Januari, para gamer World of Warcraft di Tiongkok turun ke media sosial untuk memperingati tutupnya game mereka di wilayah tersebut.
Hal ini terjadi karena Blizzard menutup semua server game mereka di Tiongkok, termasuk judul-judul seperti Overwatch, Diablo, Starcraft, dan Hearthstone.
Alasan World of Warcraft Ditutup di Tiongkok
Pemain di Tiongkok telah bermain sejak tahun 2008 ketika Blizzard dan NetEase bekerja sama untuk merilis game di wilayah tersebut. Namun, karena adanya perselisihan lisensi antara kedua perusahaan, akhirnya semua game ditutup.
Hubungan kedua perusahaan semakin memburuk hingga NetEase membongkar patung WoW Orc yang berdiri di kantor mereka.
Saking Sedihnya Penutupan ini, Seorang Pemain Mengaku Menangis Semalaman
Seorang pemain mengungkapkan perasaannya melalui Weibo, sebuah platform media sosial di Tiongkok, “Ketika aku bangun, aku masih sulit menerima [keadaan ini]. Aku menangis sepanjang malam karena gamenya tidak bisa dimainkan lagi. Dalam mimpiku, aku menangis di tengah kelas.”
World of Warcraft adalah sebuah game massively multiplayer online role-playing game (MMORPG) yang dikembangkan oleh Blizzard Entertainment.
Game ini memungkinkan pemain untuk memainkan karakter mereka dalam dunia fantasi dan melakukan berbagai petualangan, membuat aliansi dengan pemain lain, menyelesaikan misi, dan bertarung melawan musuh.
Game ini memiliki banyak fitur yang membuatnya menjadi salah satu game MMORPG terpopuler di dunia, seperti grafik yang luar biasa, konten yang kaya, dan sistem pertempuran yang menantang. Game ini sangat dipuji oleh para gamer dan merupakan salah satu game terlaris sepanjang masa termasuk di Tiongkok, hingga akhirnya penutupan ini.
Simak terus artikel dari Digstraksi untuk dapatkan informasi lain terkait dengan World of Warcraft