Saat ini pembicaran tentang mental illness sering menjadi topik pembahasan penting bagi sebagian kalangan.
Apalagi generasi Z saat ini, topik tentang pentingnya menjaga dan mengetahui tentang mental illness santer di perbincangkan di berbagai platform media sosial.
Tapi sayangnya tidak semua orang memahami tentang mental illness. Mental illness sendiri merupakan gangguan Kesehatan mental yang mengacu dan mempengaruhi pemikiran, perasaan, suasana hati dan perilaku seseorang yang terjadi hanya sesekali atau berlangsung dengan waktu yang lama.
Maka dari itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan pakarnya seperti psikolog atau psikiater ketika kita memiliki masalah yang selalu menghantui.
Agar kita bisa tahu lebih awal apa yang harus kita lakukan dan bagaimana Kesehatan mental kita. Apakah membutuhkan pendampingan lebih lanjut oleh ahlinya atau tidak.
Dilansir dari situs Alodokter ada lebih dari 200 jenis mental illness, namun hanya beberapa yang sering di bicarakan dan di ketahui oleh masyarakat.
Diantanya adalah Depresi, Gangguan makan, Gangguan stress pascataruma, Gangguan kecemasan, ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan skizofrenia.
Untuk jenis mental illness ADHD sendiri biasa terjadi pada anak-anak hingga mereka dewasa.
Orang yang menderita ADHD cenderung hyperaktif dan kesulitan dalam mempertahankan focus pada suatu hal.
Secara umum kita bisa mengetahui apa saja gejala dari mental illness.
Apakah kamu adalah salah satu orang yang mengalami gangguan tersebut? Sebelum kita mendatangi ahlinya, kita bisa lebih dulu mencari tahu apakah ciri-ciri tersebut ada dalam diri kita atau tidak.
Menurut laman Alodokter Ciri-ciri mental illness bisa kamu ketahui secara umum.
Seperti, Perubahan suasana hati, penarikan diri dari lingkungan sosial, Lelah yang berkepanjangan, Kesulitan memahami situasi, perubahan pola tidur, kekhawatiran, ketakutan dan rasa bersalah yang berlebih, serta sedih berkepanjangan.
Gangguan mental ini bukan hanya bisa terjadi kepada mereka yang masih muda loh, Tapi juga bisa terjadi kepada siapa saja.
Umur tidak menjadi patokan untuk mengalami gangguan mental ini, mulai dari kanak-kanak, muda, dewasa hingga lansia.
Umumnya untuk lansia, gangguan mental yang sering dialami adalah gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan bisa di sebabkan oleh efek samping obat-obatan yang diminum, dan masalah Kesehatan lain seperti penyakit jantung, diabetes dan gangguan tiroid.
Banyak cara agar kita bisa lebih mengotrol gangguan mental yang kita alami. Salah satu caranya adalah mendatangi psikolog atau psikiater.
Namun sayang masih banyak orang yang enggan mendatangi psikolog atau psikiater untuk mengetahui lebih lanjut tentang gangguan mental yang dialami karena stigma negative yang ada di masyarakat.
Selain mendatangi psikolog atau psikiater, kamu juga bisa mendatangi dokter untuk meminta resep obat yang bisa kamu minum.
Walaupun obat tidak bisa menyembuhkan gangguan mental yang kamu alami paling tidak bisa untuk mengurangi gejala dari gangguan mental tersebut.
Biasanya obat yang diberikan dan direkomendasikan disesuaikan dengan kondisi penderita masing-masing.
Obat yang sering diberikan biasanya obat antidepresan untuk mengatasi depresi dan gangguan kecemasan, obat anti kecemasan untuk mengatasi serangan panik dan termasuk obat tidur untuk mengatasi masalah tidur, obat antipsikotik untuk mengatasi skizofrenia dan obat untuk menstabilkan mood untuk orang-orang yang memiliki gangguan bipolar.
Meski tidak mengganggu fungsi organ tubuh seperti penyakit jantung, strok, diabetes dan lainnya.
Gangguan mental ini bisa menjadikan si penderita tidak bisa bersosialisasi sebagaimana mestinya, dan bisa membuat si penderita menyakiti dirinya sendiri.
Itu sebabnya kita harus mengetahui bagaimana kondisi mental kita. Dan lagi-lagi karena stigma negative tadi si penderita eggan mengunjungi ahlinya.
Karena gangguan mental tersebut tidak terlihat sebagai penyakit pada umumnya.
Cap buruk dari masyarakatlah yang bisa menjadikan si penderita semakin menderita, karena tidak mendapatkan pertolongan dari ahlinya.
Maka dari itu sangatlah penting bagi kita untuk memberikan edukasi lebih mendalam tentang Kesehatan mental dan bagaimana cara menjaganya.
Serta pengetahuan tentang gangguan mental itu sendiri, ciri-ciri, dan cara penanganannya.
Sebelum itu yang lebih penting adalah memberikan pengetahuan secara mendalam kepada masyarakat yang lebih luas lagi.
Tentang apa itu mental illness, bagaimana ciri-ciri dan gejalanya, bagaimana penanganannya dan yang paling penting adalah menghilangkan stigma negative tentang “hanya orang yang tidak waras atau gila yang datang ke psikolog atau psikiater”.
Sungguh sangat di sayangkan hingga saat ini stigma tersebut masih melekat di Sebagian besar masyarakat kita.