Sebagai seorang manusia, tentunya kita sering mengalami pengalaman yang membuat kita mengalami perasaan yang negatif. Sedih, marah, putus asa, kecewa, adalah perasaan-perasaan yang wajar kita alami sebagai manusia. Tetapi, masih banyak orang-orang yang menggunakan kata “depresi” untuk menggambarkan keadaan dirinya ketika sedang berada di dalam situasi sulit dalam hidupnya.
” depresi banget deh gue, kerjaan gak ada yang bener, hubungan sama keluarga juga gak baik..”
” kayaknya kakak lo depresi deh gara-gara batal nikah, dari kemarin nangis terus!”
mungkin kalimat-kalimat semacam ini cukup sering kalian dengar, atau malah kamu yang mengucapkannya? Biasanya kata “depresi” digunakan ketika seseorang merasakan ada sesuatu yang tidak nyaman dalam hidupnya, bahkan mungkin menyakitkan dan sangat membebani pikiran dan perasaannya. Ada semacam beban yang berat yang harus dia pikul dan ingin dia lepaskan tetapi tidak tahu caranya bagaimana. Dalam hal seperti itu, maka kita harus mengenali apa sebenarnya depresi.
Depresi adalah sebuah kondisi yang mengganggu perasaan atau mood atau suasana hati yang secara negatif dapat mempengaruhi bagaimana mereka berpikir dan bertindak dan bahkan mempengaruhi kesejahteraan hidup seseorang.
Depresi adalah kondisi yang menyebabkan seseorang merasa sedih, tertekan, campuran antara marah dan frustasi, tidak termotivasi, tidak tertarik pada hal-hal yang tadinya menyenangkan untuk dilakukan, dan putus asa. Orang yang mengalami depresi umumnya sulit untuk melihat sesuatu yang positif, dan cenderung fokus kepada hal yang negatif.
Misalnya, ketika seseorang putus dari pacarnya, dia hanya akan melihat bahwa hidupnya hancur karena ditinggal oleh orang yang dia sayang. Rasanya sulit untuk melihat masa depan, dan menganggap hidupnya sia-sia. Dalam kasus yang ekstrem, pikiran-pikiran negatif ini dapat mengarah ke pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bahkan bunuh diri.
Padahal, setiap hal itu memiliki sisi positif dan negatif. Kalau kamu putus dengan pacarmu, pasti banyak hal-hal lain yang positif, misalnya kamu jadi bisa lebih fokus ke dirimu sendiri, dan tidak perlu keluar uang lagi untuk pacaran. Kamu jadi bisa menabung!
Berikut adalah gejala-gejala depresi yang dapat kamu amati pada diri seseorang, atau bahkan dirimu sendiri.
- Suasana hati yang buruk atau perasaan tertekan hampir setiap hari, (pada anak-anak atau remaja suasana hari yang mudah marah).
- Kehilangan minat atau ketertarikan kepada hal-hal yang tadinya menyenangkan untuk dilakukan
- Perubahan nafsu makan (berat badan berkurang atau bertambah secara signifikan)
- Mengalami perubahan pola tidur (sulit tidur/insomnia atau kelebihan tidur/hypersomnia)
- Pergerakan melambat dan sering merasa gelisah
- Tidak memiliki energi atau mudah kelelahan dalam beraktivitas
- Merasa tidak berharga, bersalah, atau putus asa
- Kesulitan untuk berpikir, mengingat, dan mengambil keputusan
- Memikirkan tentang kematian atau rencana untuk melakukan bunuh diri
- Kehilangan kontak dengan realitas dan delusional (dalam beberapa kasus ekstrem)
Depresi tidak sama dengan perasaan sedih. Sedih adalah salah satu emosi dasar yang dimiliki oleh manusia. Sangat normal bagi seseorang untuk merasakan sedih jika memang terjadi sesuatu yang negatif, yang dapat menyebabkan mereka merasa sedih. Misalnya, mendapatkan nilai jelek, atau dikecewakan oleh orang lain. Orang yang mengalami depresi memang merasa sedih dan tidak bersemangat, tetapi mereka mengalami hal tersebut dalam jangka waktu yang panjang dan lebih intens. Biasanya orang yang mengalami depresi akan merasakan perasaan negatif mereka selama setidaknya dua minggu. Orang yang mengalami depresi juga tidak hanya mengalami perasaan sedih, tetapi ia juga merasakan perasaan negatif lainnya, seperti marah, kecewa, atau putus asa.
Singkatnya, orang yang sedih belum tentu mengalami depresi, dan orang yang mengalami depresi kemungkinan besar juga merasakan sedih. Tetapi, perasaan sedih yang tidak diolah dengan baik, juga bisa berujung ke depresi. Jadi, kalau kamu sedang mengalami sesuatu yang membuat mu sedih, atau marah, atau kecewa, atau perasaan negatif lainnya, lakukan lah sesuatu untuk menghilangkan perasaan itu. Karena jika perasaan-perasaan negatif itu dibiarkan berlarut, kamu berpotensi untuk mengalami depresi.
Meskipun kamu sudah baca tulisan ini dan memiliki informasi yang lebih mengenai depresi, kamu juga tidak boleh asal tunjuk orang dan mengatakan bahwa ia mengalami depresi, atau menganggap diri kamu mengalami depresi. Ingat, yang dapat menyatakan seseorang mengalami masalah dengan kesehatan mentalnya (dalam topik ini, depresi) adalah profesional atau ahli. Bahkan aku yang lulusan S1 Psikologi saja tidak bisa mendiagnosis seseorang sedang mengalami depresi. Jika kamu, atau orang di dekat mu ada yang memiliki gejala-gejala depresi, lebih baik kamu segera menghubungi tenaga ahli atau profesional untuk mendapatkan bantuan ya!
[zombify_post]