Menurut laporan dari situs meta search iPrice Group dan perusahaan analisis data App Annie telah mencatat perkembangan aplikasi dompet digital di Indonesia ternyata meningkat sekitar 50 persen sejak dari 2017 hingga 2019 saat ini. Menurut iPrice, layanan teknologi finansial dianggap dapat memberikan kemudahan dalam bertransaksi secara online maupun offline melalui layanan aplikasi yaitu e – wallet.
Menurut data yang dikumpulkan, ada empat perusahaan berbasis internet pada tahun tahun 2019 ini yaitu, Gojek, DANA, Paytren dan DOKU. Selain itu, ada faktor lain yang mempengaruhi meningkatnya dompet digital ini atas dorongan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam upaya meningkatkan perkembangan ekonomi di Indonesia.
Seperti halnya ada empat aplikasi dompet digital milik bank yang aktif pada tahun 2017 seperti Bank CIMB Niaga dengan aplikasi Go Mobile CIMB, BTPN dengan aplikasi Jenius, BCA dengan aplikasi Sakuku dan Mega Mobile dari Bank Mega. Berdasarkan data dari App Annie di tahun 2019 ini, ada 5 aplikasi e – wallet dengan pengguna aktif bulanan terbanyak seperti Gopay, OVO, DANA, LinkAja dan Jenius.
Dengan pengguna aplikasi aktif untuk dompet digital, App Annie telah mencatat bahwa Gopay adalah urutan pertama dalam penggunaan aktif terbanyak, lalu disusul dengan OVO pada posisi kedua, kemudian ada DANA, LinkAja dan posisi terakhir di isi oleh iSaku.
Pasalnya pemerintah telah mengeluarkan QRIS (Quick Response Indonesia Standard) yang dimana sebagai tanda salah satu standarisasi dalam upaya untuk meningkatkan pengunaan cashless di Indonesia. Selain dompet digital, pembayaran via QR Code juga dijadikan sebagai alternatif untuk pembayaran Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM).