Merasa familiar dengan foto tersebut?
Kalau iya, Berarti ingatan anda masih sehat. Ya, foto itu merupakan poster film Serigala Terakhir, yang rilis pada tahun 2009 silam. Film ini mengisahkan tentang persahabatan 5 pemuda kampung yaitu Ale (Fathir Muchtar), Lukman (Dion Wiyoko), Jago (Dallas Pratama), Sadat (Ali Syakieb) dan Jarot (Vino G. Bastian) yang menjaga kampungnya dari maraknya perdagangan narkoba yang dilakukan oleh kelompok Naga Hitam.
Bukan hanya itu saja, film ini mengisahkan tentang persahabatan, cinta, dan pengkhianatan. Pada awal film, semua berjalan tanpa adanya masalah. Kekompakan mereka sebagai sahabat masih terjalin sangat erat. Mereka melakukan kesenangan bersama, sambil menjaga kampungnya dari pengaruh perdagangan narkoba yang dilakukan oleh kelompok Naga Hitam.
Namun, masalah mulai terjadi ketika Jarot masuk penjara akibat memukul kepala salah satu lawan mereka, dengan menggunakan batu bata. Ia berusaha menyelamatkan Ale yang hendak ditusuk oleh orang itu. Namun, tanpa diduga orang tersebut mati di tangan Jarot, dan Jarot pun masuk penjara. Saat dipenjara, Jarot merasa seakan dilupakan begitu saja oleh ke-4 sahabatnya. Ia merasa iri dengan narapidana lainnya yang dikunjungi oleh orang terdekatnya, saat jam besuk.
Saat Jarot bebas, ke-4 sahabatnya tak ada yang menjemputnya. Namun, ia dijemput oleh salah satu karakter pendukung yang bernama Fatir (Reza Pahlevi). Ia berperan sebagai seseorang yang bisu, yang dipandang sebelah mata oleh orang sekitarnya dan menjadi sangat berubah saat neneknya meninggal. Rupanya, Fatir bergabung ke kelompok Naga Hitam dan Fatir pun mengajak Jarot untuk bergabung.
Akhirnya Jarot pun bergabung ke kelompok Naga Hitam dan Jarot pun bersebrangan dengan ke-4 sahabatnya. Sejak saat itu, rentetan konflik terus terjadi, hingga satu persatu mereka berlima mati dan menyisakan Fatir sebagai Serigala Terakhir.
10 tahun kemudian, Vidio.com dan Screenplay Films membuat serial sekuel dari Serigala Terakhir. Sekuel ini lebih memfokuskan cerita dari Alex (Abimana Aryasatya) yang merupakan mantan orang kepercayaan dari Naga Hitam. Ia dipenjara 10 tahun, waktu yang cukup lama untuk membuat Alex merubah cara pandangnya tentang hidup. Alex pun bebas dari penjara, dan ia pun berusaha menebus dosanya di masa lalu. Saat bebas dari penjara, ia mencari pacarnya, Aryati (Hannah Al Rashid). Namun, yang ditemukannya, ia sudah tidak tinggal di tempat lamanya. Akhirnya, pencarian Alex berujung pada pertemuan kembali dengan Fatir (Reza Pahlevi).
Kini, Fatir sudah menjadi bos wilayah di Naga Hitam. Ia memiliki suatu restoran China sebagai kedok dari bisnisnya di Naga Hitam. Alex pun diminta bergabung kembali dengan Naga Hitam. Uang 10 juta rupiah ditawarkan sebagai imbalan agar ia mau kembali bergabung dengan Naga Hitam. Namun, Alex menolak tawaran itu mentah-mentah. “10 tahun gue dipenjara, pandangan gue soal hidup udah beda.” ucap Alex. Akhirnya Alex pun pergi dari tempat itu. Namun, sebelum Alex pergi, ia diberi tahu soal suatu tempat di mana ia bisa menemukan Aryati. Ternyata tempat itu sebuah kos-kosan.
Alex curiga dengan kos-kosan itu. Sepertinya tempat itu dijadikan tempat melakukan “praktek” sesuatu. Puncaknya, Alex mengetahui tempat itu adalah tempat praktek aborsi. Dan ia pun akhirnya menanyakan Aryati kepada si ibu kos itu. Awalnya ibu kos itu berdalih, ia tidak ingat siapa wanita yang fotonya ditunjukan oleh Alex. Namun, ia mengetahui dengan siapa wanita itu (Aryati) dibawa, yaitu bersama Fatir.
Alex terkejut mendengarnya, dan langsung menuju markas Fatir. Saat tiba disana, Alex terlibat baku hantam dengan anak buah Fatir, dan tangan kanan Fatir sendiri, yaitu Toba (Bizael Tanasale). Pada akhirnya Fatir sendiri yang turun tangan menghadapi Alex. Perkelahian tak dapat dihindari. Terlihat sekali Alex sangat kecewa dengan Fatir. Alex menyangka Aryati telah dihamili oleh Fatir. “Gua tahan badan gua di penjara, gua ngelapor ke polisi. Gua cuma nitip Aryati sama lu.” ucap Alex kesal. Perkelahian pun terhenti karena kehadiran Ariel (Rizky Nazar), salah satu bos kecil di Naga Hitam.
Singkat cerita, Alex pun menuju jalan pulang. Saat tengah di jalan pulang, ia bertemu dengan sosok misterius yang menggunakan pakaian serba hitam. Menyangka akan diserang, ternyata sosok itu memberikan segumpal kertas yang ternyata berisi alamat rumah Ariyati. Ia pun berhasil menemukan Aryati. Aryati sangat terkejut dengan kehadiran Alex dan berusaha mengusirnya. Namun, Alex tetap bersikeras untuk menemui Aryati. Alex berusaha menebus kesalahannya di masa lalu karena telah meninggalkan Aryati sendiri karena dipenjara.
Aryati tinggal dengan Kayla (Nikita Rizki), anak Aryati dengan seseorang yang belum diketahui. Akhirnya Aryati pun luluh, dan mau membukakan pintu rumahnya untuk Alex. “5 hari lagi aku dan Kayla bakal pergi dari sini. Kamu boleh ikut, asal kamu bisa buktiin kalo kamu udah berubah.” ucap Aryati. Sejak saat itu, fokus hidup Alex adalah bagaimana caranya membahagiakan Aryati dan Kayla. Namun, semua tak mudah seperti yang dibayangkan.
Bayang-bayang masa lalu Alex yang kelam ternyata masih membayanginya hingga saat itu. Hidup Alex pun tak tenang, karena ada saja seseorang dari Naga Hitam yang membuntutinya, dan menyerangnya secara tiba-tiba karena tak mau lagi bergabung dengan Naga Hitam. Aryati dan Kayla pun sempat diculik oleh Naga Hitam untuk umpan agar Alex mau bergabung lagi dengan mereka. Cerita pun berlanjut hingga ke konfilk Naga Hitam – Kapak Merah, yang merupakan rival dari bisnis kotor yang mereka jalankan. Perkelahian, pertumpahan darah, hingga masalah pribadi antar anggota kelompok jadi “pemanas” dari cerita serial Serigala Terakhir The Series ini.
Serigala Terakhir The Series pertama kali tayang di Vidio.com tanggal 25 September 2020. Terdapat 6 episode didalamnya. Episode terakhir tayang pada 30 Oktober 2020, sekaligus menjadi penutup dari Serigala Terakhir The Series ini. Endingnya pun cukup gantung, penonton pun seakan dibuat bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya pada Alex, Aryati dan Kayla.
Sebenarnya, series ini sangat menarik untuk diikuti. Ceritanya seru, banyak kejutan-kejutan didalamnya. Seperti cerita “lama” dengan pemain baru yang lebih fresh. Tak lupa, kehadiran pemain-pemain dari film sebelumnya, turut membangun cerita yang baru ini. Konflik antar kelompok, perkelahian, pertumpahan darah dimana mana, bahkan transaksi narkoba ala-ala film action Hollywood dengan kearifan lokal, terdapat dalam serial ini. Ditambah, banyak sekali adegan merokok di serial ini menjadi pembeda dari serial indonesia yang sudah ada.
Dari segi special effect sudah bagus, banyak darah-darah yang “muncrat” saat adegan perkelahian. Namun, terasa tanggung jika hanya darah saja yang muncrat. Mungkin bisa ditambahkan lagi special effect yang lebih detil seperti film The Raid yang banyak sekali menyuguhkan adegan serupa. Untuk tahap produksi, saya rasa film ini diproduksi seperti pembuatan film untuk film bioskop, tidak seperti pembuatan sinetron pada umumnya. Pada pengambilan gambar, banyak mengambil latar tempat yang “khas” dari kota Jakarta. Seperti pengambilan gambar di dalam gang, di pelabuhan, di jalan dengan keramaian “khas” Jakarta, serta masih banyak lagi.
Namun, terlepas dari itu semua, masih terdapat kekurangan dalam serial ini. Salah satunya sisi drama dari serial ini. Sangat terasa sekali sisi drama sinetron Indonesia, saat Aryati beberapa kali mengusir Alex hanya karena ia berkelahi dengan anak buah Naga Hitam. Padahal Alex hanya mempertahankan diri, bukan karena ia “mau” berbuat seperti itu. Perlu diingat, serial ini bergenre Action, mungkin seharusnya sisi drama-nya bisa dibuat tidak begitu lebay. Mungkin Aryati harus bisa lebih mendengarkan penjelasan dari Alex.
Hal lainnya yaitu, tidak ada sama sekali adegan si pemeran utamanya, yaitu Alex berusaha menenangkan diri dengan merenung, beribadah, atau hanya dengan sekedar merokok. Disini terlihat sekali Alex sangat kuat menghadapi semua hal itu. Kurangnya unsur religi pun menjadi sedikit kekurangan dari serial ini. Dengan adanya sisi religi, akan memperkuat cerita bahwa Alex ini ingin “berubah” dan menebus semua dosanya di masa lalu. Namun, hal ini bisa ditutupi dengan kata-kata motivasi yang terkadang muncul sebagai monolog di radio.
Hal terakhirnya adalah, karakter yang bernama Toba (Bizael Tanasale) bersama anak buahnya selalu menyerang Alex secara membabi buta, tanpa adanya rencana yang matang. Dan parahnya, ia melakukan berkali-kali dan selalu kalah. Seakan ia sangatlah bebal, ia tidak mengerti bahwa Alex bukanlah tandingan yang sepadan untuknya. Tapi kesetiaannya kepada Naga Hitam patut diacungi jempol.
Bagaimanapun, saya sangat menyukai serial ini. Saya beserta penonton diluar sana sangat menanti kelanjutan dari serial ini. Yang sudah nonton, pasti tahu kalo ending-nya gantung, meskipun terdapat tulisan “Tamat” pada akhir adegan. Menarik untuk ditunggu kelanjutan dari serial ini. Karena masih banyak hal yang bisa dikulik lagi menjadi cerita yang membangun dari kelanjutan film Serigala Terakhir ini.
Rating Pribadi : 8.5/10