SHINee merupakan boy band kontemporer yang sudah debut sejak 2008 dengan single Replay. Band kontemporer adalah sebuah band yang menjadi trendsetter dan membawa banyak influence dalam segala aspek di dalam dunia panggung hiburan, seperti warna musik, fashion, ide-ide, dan performance.
Sebagai grup 2nd generation yang lahir sebelum era online amat masif seperti saat ini, popularitas SHINee barangkali tak setinggi grup-grup 3rd dan 4th generation yang lahir di saat apa saja bisa menjadi viral dan orang begitu mudah percaya hanya dengan membaca judulnya. SHINee sendiri telah mencapai masa keemasannya pada awal hingga pertengahan dekade lalu. Mereka membawa warna musik yang berbeda dari para pendahulunya, karena memang SM menjadikan mereka pilot project sebagai grup kontemporer muda. Setiap comeback-nya, SHINee selalu membawa tren musik dan konsep baru.
Bagi penggemar muda Kpop, nama SHINee barangkali tak terlalu familiar. Namun ada beberapa hal tentang mereka yang cukup menarik untuk diketahui, berdasarkan catatan waktu mengenai perkembangan karir mereka:
1. SHINee meraih Grand Slam Rookie di tahun debut
Penghargaan itu adalah apresiasi untuk grup baru yang berhasil meraih trofi Rookie di 5 ajang apresiasi musik Korea. SHINee merupakan grup pertama yang meraih piala Grand Slam tersebut. Dalam sejarah Kpop, sejauh ini hanya ada lima grup yang berhasil mencapainya, termasuk iKON dan Wanna Be.
2. Punya live performance yang outstanding
Seohyun SNSD pernah bilang dalam sebuah interview dengan SHINee, bahwa Girl’s Generation sangat iri dengan SHINee ketika mereka tampil. Seohyun bilang, “Seolah-olah itu adalah penampilan terakhir mereka.” Itu artinya, setiap kali tampil SHINee nggak pernah nggak memberikan seluruh energinya untuk performance mereka. Semua itu bisa terjadi karena SHINee nggak pernah setengah-setengah dalam profesionalitas. Dedikasi mereka pada musik itulah yang menghasilkan penampilan-penampilan yang selalu bikin orang kagum.
3. Masing-masing personil SHINee memiliki gelar master.
Sebagaimana dilansir dari Popbela, semua member SHINee telah selesai menjalani pendidikan post-graduate mereka. Key merupakan lulusan Universitas Woosuk jurusan pengembangan konten budaya dan pendidikan. Sedangkan Minho mengambil jurusan film dan akting di Universitas Konkuk dan sempat menjadi duta untuk almamaternya.
Sang leader Onew, juga telah lulus dari Universitas Chungwoon dengan jurusan musik praktis. Kabarnya, dia mengambil Ph. D untuk konsentrasi penyiaran musik. Mendiang Jonghyun sendiri mengantongi gelar master di bidang musik dan film di Myongji University, sama halnya dengan Taemin. Wah, keren banget, ya!
4. Natural Actors
SHINee adalah grup dengan beragam talent yang bikin penggemar makin cinta sama mereka. Dalam bidang akting, mereka semua adalah aktor yang sangat alami. Kecuali Jonghyun, masing-masing personil pernah tampil di beragam serial drama. Minho tercatat sebagai member paling aktif berakting dengan membintangi judul drama paling banyak. Key terkenal dengan keikutsertaannya dalam banyak drama musikal dengan beragam karakter yang ikonik, sama seperti Onew, selain betapa tersohornya Key sebagai ikon fashion. SHINee sebagai grup juga telah banyak terlibat dalam beragam variety show. Di masa lalu, mereka sempat merekam parodi pendek untuk beberapa judul drama, film dan cerita klasik. Ditambah konten VCR konser mereka selalu unik dan segar.
5. Saling memplagiat album sesama member
Selain Minho, masing-masing member telah menghasilkan album solo. Dimulai dari Taemin di 2014 dengan EP Ace, lima bulan setelahnya, Joghyun merilis Base dan Key di November 2018 dengan Face. Onew mengikuti di Desember 2018 dengan album mini Voice. Mereka sengaja menamai album mereka seperti itu dengan alasan korelasi satu sama lain. Bahkan desain visual, cover dan variasi caption album mereka sama persis dan hanya berbeda di warna. Namun hal itu justru menunjukkan kekompakan alamiah di antara mereka sendiri.
6. Daya resilien yang mengagumkan setelah kepergian Jonghyun
Desember 2017 adalah waktu paling sulit bagi SHINee. Joghyun adalah ruh dari SHINee, dan kematiannya membuat member SHINee yang tersisa, juga para penggemar sangat terpukul. Malah ada sejumlah fans yang memutuskan berhenti mendengarkan karya-karya SHINee karena kesedihan yang terlalu dalam.
Anggota SHINee sendiri pun sempat ragu untuk tampil lagi di publik. Bahkan mereka harus melakukan konseling untuk memulihkan kondisi mental mereka. Setelah melalui diskusi dan terapi, pada Februari 2018, SHINee resmi mengadakan tur Jepang untuk album mini The Story of Light Ep. 1, yang memang sudah dijadwalkan setahun sebelumnya. Konser itu mereka persembahkan untuk Jonghyun dan sekaligus mengobati kerinduan para fans.
Di sepanjang 2018 itulah SHINee berusaha menerima kepergian Jonghyun dengan menghasilkan 3 album dalam setahun sekaligus menyuguhkan penampilan terbaik mereka dalam konser. Di akhir tahun, Onew yang telah berusia 29 tahun mengumumkan bahwa ia akan masuk wamil setelah mempersembahkan EP pertamanya, Voice, sebagai perpisahan. Di awal 2019, Minho dan Key mengikuti langkah sang leader masuk militer, meninggalkan Taemin, yang kemudian sibuk dengan proyek solo-nya.
Keputusan yang mereka ambil itu amatlah tepat sebagai step penyempurna untuk menyembuhkan luka kehilangan dan membangun kembali kekuatan diri demi melanjutkan hidup.
Militer dan segala aktivitas disipliner serta kompetitif di dalamnya akan mengalihkan pikiran Onew, Key dan Minho dari sikap terpuruk dan lemah hati, juga melebur kesedihan dalam kegembiraan dan semangat. Mereka akan bertemu orang-orang baru yang bisa menjadi penghiburan, meluaskan perspektif dan juga wawasan.
Lalu Taemin yang saat itu masih berusia 25 tahun memanfaatkan waktu vakum grup untuk mengeluarkan seluruh kemungkinan potensi yang ia miliki. Ia melanjutkan proyek solo dan berpartisipasi dalam supergrup baru bentukan SM, SuperM.
Taemin sendiri mengatakan dalam interview di Radio Star, bahwa mereka harus mengatasi krisis tersebut bersama-sama agar tak ada perpisahan alias disband yang tak mereka inginkan. Sehingga, fokus untuk mengembangkan diri ke level yang lebih tinggi melalui proyek solo serta pelayanan wamil adalah salah satu cara terbaik.
Hasilnya, setelah Onew, Key dan Minho selesai wamil, mereka telah siap untuk kembali berkarya sebagai grup.
SHINee resmi mengumumkan comeback-nya pada 22 Februari lalu. Dengan album Don’t Call Me (DCM), mengutip dari laman Pramborsfm, SHINee sukses merajai chart lagu iTunes di 45 negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris serta banyak negara lain. Selain itu, Don’t Call Me juga memuncaki chart album digital di China dan Jepang.
Di 4 April kemarin, SHINee menyelenggarakan konser online pertama mereka setelah resmi comeback. Dalam penampilan virtualnya itu, SHINee tampil amat bagus dengan persiapan yang sangat matang.
Konser yang dihadiri sekitar 130.000 orang dari 120 negara itu menampilkan live band dan XR (extended reality), menciptakan pengalaman konser yang impresif dan sangat artistik. Selama dua jam lebih, SHINee tampil mementaskan 19 lagu.
Tak puas dengan satu comeback, SHINee merilis lagi album repackage DCM berjudul ‘Atlantis’ dengan tambahan tiga lagu baru.
Comeback SHINee di tahun 2021 ini menandai bahwa mereka telah berhasil melewati ujian waktu. Kerja keras mereka dari tahun 2008 dengan image anak-anak innocent berevolusi menjadi grup dengan kualitas mumpuni cukup menjadi bukti bahwa SHINee tidak bisa dipandang sebelah mata.
Banyak reviewer lokal dan global, dari berbagai latar belakang, amatir maupun pro di bidang musik dan seni menilai SHINee bukanlah grup biasa. SHINee adalah paket lengkap dalam vokal, visual, performa dan art. Masing-masing personil memiliki ciri khas sendiri yang bisa nge-blend dengan sempurna dalam SHINee.
Semoga saja, perjalanan mereka ke depan akan terus bersinar sebagaimana namanya. Seperti yang mereka lantunkan dalam trek ‘Our Page‘, I will keep on walking no matter how harsh the road gets.
So, just keep shining, SHINee!