Siapa sih yang tidak suka Kucing? mungkin ada sebagian orang yang takut pada mereka, tapi kenapa?
Hei.. bukankah mereka hewan yang lucu nan menggemaskan? Lihat mata mereka, kaki kecilnya, bulu super lembut dan tingkah konyol yang sering membuat orang-orang tertawa terpingkal. Lalu, apa yang ditakutkan dari mereka ini? Mungkin sebagian orang mengalami alergi, atau punya pengalaman kurang menyenangkan dengan hewan satu ini. Karena itulah mereka takut dengan sosok hewan lucu ini.
Kali ini kita akan membahas sosok Kucing Putih yang digambarkan sangat menakjubkan oleh Tere Liye dalam novelnya ‘Si Putih’
berikut ini adalah sepintas isi dari novel ‘Si Putih’
Kucing itu baru berusia satu tahun. Tubuhnya besar–dua kali lipat lebih besar dibanding kucing yang kalian lihat di klan lain. Bulunya sempurna putih, tebal dan lembut. Matanya kuning berkilat. Telinganya runcing tegak, postur tubuhnya gagah. dan Ekornya, itu bagian yang tidak kalah menakjubkan, panjang sekali, nyaris dua kali lipat dibanding tubuhnya. Bergelung di belakang, bergerak fleksibel, begitu memesona.
“meong” Sekali lagi kucing itu mengeluarkan suara.
Terima kasih. mungkin itu maksudnya.
Lima menit kemudian, kucing itu kembali membawa selimut. Entah dari mana ia mendapatkannya, ia menggigit selimut itu, menyeretnya ke tempat N-ou meringkuk. lantas meletakkannya di atas tubuh N-ou, menarik ujung-ujungnya dengan mulutnya lagi. Hingga sempurna menutupi seluruh tubuh N-ou, hanya menyisakan bagian wajah anak kecil itu.
“Meong” Kucing itu mengeong lirih.
Bertahanlah. Mungkin itu maksudnya.
tengah malam, anak kecil itu sempat terbangun. mulutnya terasa kering, kerongkongannya perih, dia ingin minum. Tapi ke mana dia harus mencari minum? Menggerakkan jemari tangannya saja dia susah.
“Meong.” Kucing putih itu mendekat, ekornya yang panjang melilit botol air minum, ekor itu bergerak perlahan, menurunkan botol dengan posisi sempurna tepat. Menuangkan air minum segar ke mulut N-ou.
Itu pemandangan yang fantastis.
Pertama, lagi-lagi entah dari mana kucing itu mendapatkan botol air minum. Kedua, menyaksikan saat seekor hewan membantu manusia minum dengan ekornya. Entahlah, apakah penduduk Klan Polaris pernah menyaksikannya.
Kucing itu menarik lagi ekornya perlahan, meletakkan botol kosong di lantai bangunan. N-ou menatap sejenak kucing putih di dekatnya. Kucing ini gagah sekali. Bulunya yang putih. Telinga runcingnya. Dan ekornya yang kembali bergelung menawan.
“Meong”
Kucing putih itu membalasnya, mengeong pelan.
Kamu bisa bertahan. Jangan menyerah. Mungkin itu maksudnya.
******
Nah bagaimana dengan sosok si putih ini? bisakah kalian membayangkannya? Itu sangat menakjubkan bukan? Seandainya kucing seperti itu sungguhan ada, mungkin dia akan jadi teman terbaik untuk menemanimu.
Novel Si Putih merupakan genre fantasi, dan Novel ke-10 dari serial novel Tere Liye yang berjudul ‘Bumi’

Novel ini bisa kalian masukkan ke dalam reading list kalian loh! Sangat cocok untuk menemani kalian di akhir pekan yang menyenangkan.
Oke, sampai di sini dulu perjumpaan kita, nantikan artikel selanjutnya!
terima kasih sudah membaca…