“buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” peribahasa ini sering digunakan untuk menggambarkan perilaku seorang anak yang mirip dengan perilaku orang tuanya, dari sikap yang terpuji sampai sikap tercela kerap anak tiru dari orang tua, misalnya terdapat anak seorang ahli agama yang menyumbangkan uangnya ke orang yang tidak mampu, di sisi lain terdapat anak seorang koruptor yang melakukan pencurian, apakah kita bisa mengotak – ngotakkan seseorang berdasarkan orang tuanya?, apa hanya faktor lingkungan yang memengaruhi seorang anak berperilaku buruk?
Dalam ilmu biologi terdapat materi tentang genetika atau pewarisan sifat, terdapat beberapa hal yang diturunkan orang tua kepada anak, antara lain:
1. Bentuk tubuh
Terdapat beberapa ciri fisik pada anak yang diturunkan dari ayah dan ibu, salah satu contohnya adalah kemiripan pada wajah yang biasanya sangat umum terjadi, tetapi terdapat beberapa kasus wajah anak tidak mirip dengan orang tuanya melainkan mirip dengan kakek atau neneknya, kasus lain di mana saat masih kecil anak tidak mirip dengan orang tua atau kerabatnya namun seiring bertambahnya usia beberapa kemiripan mulai muncul.
Dan terdapat beberapa bentuk tubuh lain seperti tinggi badan, warna bola mata, bentuk rambut, bentuk hidung, warna rambut, warna kulit, lesung pipi, dan lain – lain.
2. Kecerdasan akademik
Kecerdasan orang tua mempengaruhi kecerdasan anaknya, misalkan orang tua yang memiliki kemampuan akademik yang bagus, kemungkinan anak memiliki kemampuan yang sama, tetapi faktor usaha dan ketekunan tetap yang menyebabkan anak bisa sukses.
3. Penyakit keturunan
Tidak hanya hal baik yang dapat diturunkan orang tua, melainkan hal buruk seperti penyakit dapat diturunkan juga. Contohnya penyakit kolesterol, rabun mata, darah tinggi, obesitas, jantung, buta warna, albino, dan lainnya.
4. Sikap introvert atau ekstroversikap
ini juga dapat diturunkan orang tua ke anak, mulai dari respons terhadap lingkungan, orang lain, bahkan ke sesama anggota keluarga, jika salah satu orang tua cenderung introvert maka anak dapat memungkinkan mengalami introvert pula.
Penyebab anak melakukan kriminalitas
Menurut Jasmine (2016) Kejahatan dapat disebabkan karena beberapa faktor.
Faktor – faktor yang menyebabkan anak melakukan tindak pidana dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.
Faktor pendorong merupakan faktor yang memengaruhi kemajuan suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok, meliputi kemiskinan, kurangnya perhatian orang tua, putus sekolah, keluarga tidak harmonis, rasa ingin tahu, salah pergaulan, sedangkan faktor penarik merupakan faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri, meliputi globalisasi, lingkungan yang buruk, tekanan kelompok media massa.
Menurut Bass Weva (2015), terdapat teori yang menyebutkan beberapa faktor penyebab yang paling memengaruhi timbulnya kriminalitas pada anak yaitu :
1. Teori Biologis
Teori ini menyatakan bahwa penyebab anak bertingkah laku buruk berasal dari bawaan keturunan atau berasal dari orang tua, beberapa penyebab dari teori biologis antara lain:
- Melalui gen atau deoxyribonucleic acid pembawa sifat dalam keturunan, atau melalui kombinasi gen dari orang tua; dapat juga disebabkan oleh tidak adanya gen tertentu, yang semuanya bisa memunculkan penyimpangan tingkah laku anak – anak yang berpotensi melakukan Delinkuen.
- Melalui pewaris tipe – tipe kecenderungan yang luar biasa (abnormal), sehingga membuahkan tingkah laku Delinkuen (pelanggar sosial yang terbatas pada anak-anak di bawah umur)
- Melalui pewarisan kelemahan konstitusional jasmaniah atau memiliki penyakit tertentu yang menimbulkan tingkah laku Delinkuen atau Sosiopat. Misalnya cacat jasmani bawaan (penyakit dari lahir) yang erat berkorelasi dengan sifat-sifat kriminal serta penyakit mental.
2. Teori Psikologis
Teori ini menegaskan bahwa penyebab tingkah laku anak yang nakal dari aspek psikologis antara lain ciri kepribadian, motivasi, fantasi, rasionalisasi lain-lain.
Anak nakal biasanya berasal dari kondisi keluarga yang tidak bahagia tidak beruntung sehingga dapat membuahkan masalah psikologis personal penyesuaian diri yang terganggu pada diri anak.
Tingkah laku yang dilakukan anak biasanya tidak memedulikan hasil dari kejahatan tersebut tidak menghindarkan diri untuk dikenali oleh orang luar.
3. Teori Sosiogenesis
Teori ini menyebutkan bahwa penyebab tindak kejahatan oleh anak adalah murni sosiologis yang disebabkan oleh pengaruh peranan sosial internalisasi yang keliru.
maka faktor sosial itu sangat memengaruhi bahkan mendominasi peranan sosial setiap individu di dalam masyarakat, status individu di dalam kelompoknya partisipasi sosial pendefinisian diri.
Lalu penyebab kejahatan pada anak tidak hanya terletak pada lingkungan keluarga saja tetapi terutama sekali pada konteks sosialnya.
4. Teori Subkultur Delinkuen
Teori ini penyebab anak melakukan kejahatan akibat dari subkultur delinkuen atau kelompok yang anggotanya adalah para pelanggar sosial atau bisa disebut kriminal yang beranggotakan terbatas pada anak di bawah umum, contohnya geng motor yang sering melakukan balapan liar.
semoga dengan artikel ini dapat membantu agar bisa mengatasi atau mencegah anak berbuat kejahatan.