Kelahiran & Masa Kecil Steve Jobs
Orang tua kandung Jobs Abdulfttah Jandali adalah seorang sarjana yang berasal dari Suriah, ia kemudian menjadi profesor ilmu politik.
Ayah Jobs bertemu dengan perempuan berkebangsaan Amerika Serikat bernama Joanne Simpson yang berprofesi sebagai patalog bahasa wicara, keduanya kemudian memutuskan menikah.
Dari pernikahan ini keduanya dikaruniai dua anak yakni Jobs dan Mona Simpson yang sekarang terkenal sebagai novelis.
Ketika lahir sebenarnya Jobs diberi nama Abdul Lateef Jandali, namun namanya berubah menjadi Steven Paul ketika ia diadopsi oleh Paul dan Clara Jobs yang berasal dari Mountain View, California, AS. Saat Steve masih balita, orang tua angkatnya mengajaknya berpindah ke Santa Clara Country yang saat ini lebih dikenal dengan Silicon Valley.
Di sana Paul dan Clara mengadopsi seorang anak perempuan bernama Patti (Patricia Jobs).
Kenapa Jobs kecil di asuh oleh orang tua angkat? Pada saat mengandung Jobs, Joanne tidak bisa meneruskan pendidikannya di perguruan tinggi, ditambah lagi sang ayah bukanlah lulusan sarjana.
Hal tersebut menjadikan Joanne memutuskan untuk memberikan hak adopsi atau mengadopsikan Jobs pada orang tua angkat, diharapkan orang tua angkatnya memiliki pendidikan yang tinggi sampai jenjang Universitas, sehingga otomatis Jobs akan disekolahkan hingga jenjang yang sama.
Akan tetapi, ternyata orang tua angkat Steve pun juga bukan dari kalangan lulusan universitas.
Lebih memprihatinkan lagi ternyata calon ayah angkat justru tidak lulus sekolah menengah atas. Awalnya ibu kandung Jobs tidak setuju jika sang anak diadopsi oleh orang tua angkat tersebut.
Akan tetapi kedua orang tua angkat tersebut meyakinkan akan tetap mengusahakan agar Jobs dapat mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Maka akhirnya ibu kandung Steve pun menyetujui pengadopsian pada pasangan tersebut.
Masa Anak-anak Steve Jobs
Steve bersekolah di sekolah menengah pertama di Cupertino Junior High School. Disinilah ia bertemu dengan Steve Wozniak, dikisahkan setelah jam sekolah ia sering kali mengajar di Hewlett Packard Company yang terletak di Palo Alto, California.
Maka tidak heran jika setelah hal tersebut Jobs dan Wozniak segera menjadi par timer (pekerja paruh waktu) di perusahaan tersebut.
Jobs pun meneruskan sekolah menengah atas di Homestead High School, Cupertino, California dan terdaftar dalam kelas yang paling popular yakni kelas elektronik.
Steve jobs sering menghadiri kelas setelah ia sekolah di Hewlett-Packard Company. Tepat pada tahun 1972 ia lulus dari sekolah menengah atas yang kemudian dilanjutkan ke perguruan tinggi di Reed College, Portland, Oregon.
Perjalanan akademisnya di Reed College hanya bertahan satu semester (6 bulan) karena ia dikeluarkan / DO (drop out). Tidak berhenti di situ saja, Steve muda melanjutkan kelas auditnya di Reed, kelas kaligrafi.
Dibalik kisah DO nya tersebut, banyak hikmah yang terjadi. Jobs berkata “Seandainya saya tidak dikeluarkan atau DO dalam satu semester di tempat belajar itu, mungkin Mac tidak akan menemukan dan memiliki beragam huruf dengan spasi sejajar, multiple typefaces atau font-font dengan bentuk proporsional.”
Pada tahun 1974 pada musim gugur, Steve kembali ke California serta menghadiri kelas “Homebrew Computer Club” dengan Wozniak.
Profil Steve Jobs
Nama: Steven Paul Jobs
Tempat/Tanggal Lahir : San Francisco, California, AS / 24 Februari 1955
Meninggal: 5 Oktober 2011 (usia 56 tahun) / Palo Alto, California, AS
Kebangsaan: Amerika Serikat
Pekerjaan: Ketua Apple Inc.
Anggota Dewan: The Walt Disney Company, Apple Inc.
Orang Tua: Joanne Schieble & Abdulfattah Jandali (orang tua kandung), Clara Jobs & Paul Reinhold Jobs (orang tua tiri)
Pasangan: Laurene Powell (1991 hingga kematian Jobs)
Anak: Lisa Brennan Jobs (1978), Reed Jobs (1991), Erin Jobs (1995), Eve Jobs (1998)
Saudara: Mona Simpson (adik kandung), Patricia Jobs (saudara tiri)
Kenakalan Masa Kecil Seorang Steve Jobs
1. Pengumuman “Bring Your Pet To School”
Jobs kecil terkenal dengan kebadungannya, kenakalan Jobs membuat kedua orang tua angkatnya merasa kebingungan dan kehilangan akal untuk menjinakkan tingkah Jobs kecil. Serupa dengan Clara dan Paul, pihak sekolah pun kelimpungan menghadapi tingkah Steve Kecil.
Saat duduk di bangku sekolah dasar, Jobs memiliki teman dekat bernama Rick Ferrentino. Keduanya dikenal dekat, mereka merupakan “partner in crime”. Berpartner untuk bekerja sama menjalankan kejahilan yang sulit untuk diprediksi.
Ya, kejahilan keduanya memang tidak umum untuk anak seusia mereka. Ide keusilan mereka tidak umum untuk dipikirkan oleh anak seusia mereka.
Salah satu kejahilan yang berhasil membuat heboh sekolah adalah ketika keduanya berkerja sama dengan membuat sebuah pengumuman yang bertajuk “Bring Your Pet To School” (Bawalah Binatang Peliharaan Anda ke Sekolah).
Pengumuman tersebut dibuat sedemikian rupa dan terlihat meyakinkan, seolah-olah resmi dan dikeluarkan oleh pihak sekolah.
Sontak siapa saja yang melihat pengumuman tersebut, keesokan harinya membawa binatang peliharaannya ke sekolah. Kekacauan pun terjadi di sekolah.
“Semua itu tampak gila pada waktu itu, terlihat anjing-anjing mengejar kucing dan berlarian di berbagai penjuru sekolah. Para guru terlihat hanya kebingungan,” kenang Steve Jobs seperti yang tertulis di buku tulisan Issacson.
2. Pernah Hampir Meledakkan Seorang Guru
Saat masih duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar, Jobs pernah hampir meledakkan seorang guru. Masih dengan Rick Ferrentino sang “partner in crime”.
Pada saat itu petasan menjadi salah satu permainan yang sedang banyak digandrungi anak-anak. Begitupun dengan Jobs, ia dikenal senang bermain petasan, tentu hoby barunya ini tidak luput menjadi instrumen yang akan mendukung kejahilannya saat itu.
Tidak tanggung-tanggung, sasaran tingkah jahilnya kala itu adalah seorang ibu guru. Ia mengatakan “Saat itu kami memang sengaja meletakkan petasan di bawah bangku guru kami yakni Mrs. Thurman. Dan kami berhasil membuatkan kejutan untuk sang Ibu Guru”.
Sungguh jahil tingkah Steve Jobs saat masih anak-anak.
3. Keisengan Dengan Mengubah Kombinasi Sandi Pada Kunci Rantai Sepeda
Saat itu pun Jobs masih berada di bangku sekolah dasar dan masih dengan temannya Rick Ferrentino. Kejahilan dan keisengannya mengincar teman atau para murid lain yang bersekolah dengan menaiki sepeda.
Ferrentino dan Jobs menjebak beberapa temannya yang memiliki sepeda untuk memberitahu mereka mengenai kombinasi kunci rantai pengaman sepedanya.
Pada saat ada kesempatan, duet maut antara keduanya pun dimulai, mereka mengubah semua kombinasi kunci rantai pengaman sepeda teman-temannya yang terparkir rapi di halaman sekolah.
“Kami (aku dan Ferrentino) pergi ke luar serta mengubah semua kombinasi kunci di rantai pengaman teman-teman kami, hasilnya tidak seorang pun teman kami yang membawa sepeda ke sekolahan bisa pulang sebelum larut malam,” ungkap Steve Jobs kala itu.
Perjalanan Karir & Spiritual Steve Jobs
Steve dan Woznaik bersama bekerja di sebuah perusahaan yang memproduksi permainan komputer yakni di Atari Inc. Perusahaan tersebut terkenal pada jamannya, Jobs saat itu menjabat sebagai perancang permainan.
Motivasi bekerjanya pada saat itu adalah mengumpulkan uang untuk pergi melakukan perjalanan di Negara India.
Perjalanan ke India pun berhasil Jobs lakukan, perjalanan mencari pencerahan spiritual itu ia lakukan bersama teman di Reed College bernama Daniel Kottke.
Di kemudian hari Daniel akan menjadi pegawai pertama di perusahaan Aplle yang akan dirintisnya kelak. Di India ia mengunjungi dan bertemu dengan Neem Karoli Baba di wilayah Kainchi Ashram.
Jobs pulang dengan status sebagai Buddhist atau penganut agama Budha dengan kondisi kepalanya sudah gundul atau dicukur.
Ia juga pulang dengan mengenakan pakaian tradisional India, seperti seorang biksu. Selama masa tersebut Jobs mempraktikkan psychedelics, hal tersebut semacam meditasi kesadaran.
Dimana Jobs sering dianggap aneh, karena sering berjalan di atas salju dengan bertelanjang kaki. Bereksperimen dengan obat psychedelics nya, ia menyebut pengaaman LSD nya tersebut sebagai “dua atau tiga hal penting yang pernah terjadi atau dilakukan di dalam hidupnya.”
Mendirikan & Mengembangkan Perusahaan Apple
Steve Jobs adalah salah satu sosok tokoh yang terkenal dengan sifatnya yang lebih banyak mengandalkan kata hati atau intuisi dalam melangkah.
Dia akan melakukan yang menurut kata hatinya harus dia lakukan dan dia tidak akan melakukan sesuatu jika kata hatinya mengatakan tidak.
Penggunaan intuisi dalam pengambilan keputusan ini sebenarnya sudah terlihat sejak keputusannya untuk drop out dari kuliahnya yang hanya berlangsung satu semester.
Hal lain yang ia lakukan yakni keinginan mengotak-atik komputer, maka ia melakukannya. Mengotak-atik komputer ini sebenarnya merupakan salah satu hobinya.
Pada usianya yang masih 20 tahun tepatnya pada tahun 1976, Jobs mengajak teman dekatnya Steve Wozniak untuk mendirikan sebuah perusahaan IT dengan logo yang sampai saat ini begitu terkenal yakni apel putih yang sudah tergigit.
Ya, perusahaan tersebut adalah Apple Company yang hingga saat ini terkenalnya bukan main.
Dengan mengusung visi ingin mengubah dunia, Steve Jobs pun memulai petualangannya. Tahun 1976 keduanya berhasil mendirikan Apple Computer Co. Mereka berhasil meluncurkan produk komputer pribadi yang diberi nama Aplle I dan dijual dengan harga $666.66 AS.
Steve dan Woznaik pada tahun 1977 meluncurkan Apple II. Dilanjutkan dengan Apple III pada tahun 1980. Keduanya sangat serius dalam berkerja untuk meraih impiannya.
10 tahun berlalu dan Apple pun berkembang sangat pesat, yang awalnya hanya usaha dua orang maka kini telah berubah dan menjelma sebagai perusahaan besar dengan jumlah karyawan mencapai angka 4000.
Nilai perusahaan mereka pun juga meningkat tinggi dan mencapai angka 2 miliar dollar.
Seiring perkembangan perusahaan Apple Computer, perusahaan tersebut pun mulai mencari pimpinan baru yang dapat mengatur perkembangan dari perusahaan tersebut.
Akhirnya, pada tahun 1983 Jobs mengajak John Sculley seseorang dari perusahaan Cola-Pepsi untuk memimpin perusahaan yang sudah dikembangkannya.
Masih di tahun yang sama Apple pun kembali memperkenalkan produk barunya yang bernama Apple Lisa, yang sayangnya tidak terlalu berhasil.
Kisah Pemberhentian / Pemecatan Steve Jobs Dari Apple
Pada usia 30 tahun tepatnya tahun 1986, Apple pun meluncurkan produk andalan yakni computer pertama yang diberi nama Macintosh.
Sangat mengejutkan karena hal yang tidak disangka terjadi pada Jobs, ia dipecat oleh perusahaan yang ia rintis dari awal berdua dengan temannya.
Hal tersebut terjadi karena pada saat itu pada tingkat direksi terjadi perbedaan visi yang membuahkan hasil keputusan bulat pemecatan Jobs.
Ya! Sangat ironis, dimana Jobs harus diberhentikan dari perusahaan yang ia lahirkan dan bangun hingga sebesar itu. Bagi Steve Jobs hal itu menjadi bentuk pengkhianatan yang menyakitkan.
Namun bagi dewan direksi keputusan pemecatan Jobs merupakan keputusan tepat, karena Jobs dinilai terlalu temperamental dan keras kepala.
Kisah hidupnya yang sangat menyakitkan ini pun diliput besar-besaran oleh banyak media. Steve benar-benar merasa hancur pada saat itu, ia kembali ke titik terendah di dalam hidupnya.
Pada saat itu Steve pun tidak mengetahui apa yang akan terjadi dalam hidupnya, akankah ia terus terpuruk dan tidak dapat bangkit lagi. Ketika itu Steve menjadi salah satu tokoh publik yang gagal, bahkan ia pun sempat berpikir untuk pergi dan melarikan diri dari Silicon Valley.
Bangkitnya Steve Jobs
Setelah rasa sakit yang ia rasakan akibat kekejaman dari pengkhianatan yang ia alami. Jobs akhirnya bangkit dengan kembali mendirikan sebuah perusahaan.
Perusahaan tersebut ia beri nama NeXt, perusahaan yang sama seperti Apple yakni perusahaan computer. Melalui perusahaan barunya itu Jobs dapat menuangkan ide-ide kreatifnya.
Kesuksesannya bersama NeXT membawanya pada kisah sukses lainnya. Steve pun mengembangkan sebuah perusahaan animasi berbasis komputer dengan rekannya Edwin Catmull.
Perusahaan animasi ini meraih kesuksesan besar, Anda mungkin mengenalnya dengan sebutan PIXAR. Perusahaan yang berada di Emeryville, California ini membuat salah satu film yang juga cukup sukses, berjudul Toy Story.
Film Toy Story ini sangat sukse dan hingga sekarang pun film ini masih sering ditayangkan di beberapa saluran televisi.
Sejak kesuksesannya tersebut, PIXAR kemudian memproduksi film-film lain yang juga sukses dan memenangkan beberapa ajang seperti Academy Award diantaranya film The Incredibles dan Finding Nemo.
Karena kepemimpinannya yang telah mumpuni bersama Apple, NeXT, PIXAR dan kisah jatuh bangunnya yang sangat menginspirasi.
Steve Jobs pun dianggap akan menjadi salah satu pengganti Michael Eisner. Pandangan ini banyak diungkapkan pengamat dunia atau industry hiburan, dimana Mchael Eisner merupakan pemimpin The Walt Disney Company dan ikut mendistribusikan serta mendanai film-film hasil garapan PIXAR.
Tahun berganti tahun dan Apple pun mulai melirik NeXT Comp. dan membelinya, banyak teknologi NeXT yang akhirnya digunakan pada berbagai produk Apple.
Masih dibawah bimbingan Jobs, perusahaan pun kembali meningkatkan pemasarannya setelah melakukan promosi iMac. Tidak terpaut lama akhirnya NeXT berhasil menjadi jantung kebangkitan Apple.
Steve akhirnya kembali ke Apple pada tahun 1997, ia terpilih kembali menjadi CEO. Steve pun kembali dengan membuat banyak gebrakan baru dalam perusahaannya.
Ia langsung meluncurkan beberapa produk fenomenal dan sukses di pasaran, yaitu iMac, iPod, iPhone, iCloud dan iPad.
Kisah Asmara teve Jobs
Meskipun tokoh terkenal yang sangat menginspirasi, Steve Jobs tetaplah manusia dewasa yang memiliki kisah kasih seperti orang pada umumnya.
Kisah asmara Steve berlabuh pada wanita istimewa Lauren Powell. Istri Jobs merupakan seorang pendiri pendamping, pendiri serta mantan CEO Apple dan Presiden Dewan College Track.
Kedua orang ini menikah pada tanggal 18 Maret 1991 di Ahwahnee Hotel. Mereka dikaruniai anak pertama yang diberi nama Reed pada bulan September 1991 dan disusul anak keduanya Erin di bulan Agustus tahun 1955 serta Eve pada tahun 1998.
Keluarga ini menetap di daerah Palo Alto.
Akhir Hayat Steve Jobs
Pada tahun 2004 tepatnya bulan Agustus, terjadilah sebuah peristiwa yang mengharuskan Jobs mengambil cuti dari Apple.
Ia didiagnosa mengidap penyakit kanker pankreas dan sudah tidak dapat disembuhkan. Sangat disayangkan memang, karena pada saat itu Steve sedang berasa di masa keemasannya.
Sejak dinyatakan menjadi pengidap kanker, Jobs harus menjalani serangkaian pengobatan. Berbagai saran dan cara telah Steve coba, namun penyakit tidak kunjung pergi dari tubuhnya.
Hingga pada tanggal 24 Agustus 2011 ia resmi mengundurkan diri dari Apple dan memilih Tim Cook sebagai penggantinya untuk memimpin Apple. Tepat pada tanggal 5 Oktober 2011 Steve Jobs meninggal dunia.
Kisah yang sangat menginspirasi hadir dari seorang Steve Jobs, pria dari keluarga tidak berada, diangkat anak dan menjalani masa sekolah yang tidak mudah.
Ia tumbuh menjadi anak iseng dengan ide jailnya yang tidak biasa. Lulus dari sekolah dan melanjutkan ke jenjang pendidikan sarjana yang ternyata harus melewati DO.
Perjuangan hidup yang tidak mudah, rasa sakit yang ia rasakan saat dikeluarkan dari Apple telah membuatnya tumbuh menjadi seorang pria yang lebih kuat.
Sosok yang sangat yakin bahwa satu-satunya yang dapat membuatnya terus berusaha adalah karena kecintaannya pada yang dia lakukan.
Belajar dari tokoh ini, kita juga harus mampu menemukan apa yang kita sukai dan kemudian kita tekuni hingga menjadikan mimpi besar kita terwujud.
Kepuasan sejati dapat diraih dengan mengerjakan hal-hal luar biasa yang benar-benar kita sukai. Semoga menginspirasi.