Para fuqaha membagi syahid menjadi tiga. Pertama, syahid dunia dan akhirat. Kedua, syahid akhirat. Ketiga, syahid dunia.
Menurut syekh Wahbah Zuhaili dalam kitab al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, seseorang yang memendam perasaan cintanya kepada orang lain sampai ia meninggal, maka ia termasuk orang yang syahid akhirat.
Dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas disebutkan :
مَنْ عَشِقَ فَعَفَّ فَكَتَمَ فَمَاتَ مَاتَ شَهِيدًا
Artinya : “Barangsiapa yang jatuh cinta lalu ia menahannya dan menyembunyikan rasa cinta nya sampai ia mati, maka ia mati dalam keadaan syahid”.
Para ulama berbeda pendapat mengenai status hadits ini, Imam Ahmad mengutarakan hadits ini sebagai hadits matruk.
Sementara itu Ibnu Qoyim mengatakan hadits ini ialah maudhu, maka tidak boleh menyandarkan ungkapan ini kepada Nabi Muhammad SAW.
Akan tetapi Az-Zarkasyi berpendapat, hadits ini juga diriwayatkan oleh Zubair bin Bikar yang beliau terima dari Abdul Malik bin Abdul Aziz Al-Jamisyun dari Abdul Aziz bin Abi Hazim dari Ibnu Abi Najih dari Mujahid dari Ibnu Abbas dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu sanad hadits ini dinyatakan sahih.
Menurut Ibnu Katsir maksud hadits tersebut ialah, seseorang yang jatuh cinta tapi dia tidak bisa memilihnya dan tidak mampu memilikinya, lalu ia bersabar dan menahan dari perbuatan tercela, kemudian meninggal karena sebab tidak sanggup menahan rasa cintanya, maka dia akan mendapatkan pahala yang banyak.
Apabila hadits ini sahih maka yang meninggal karena menahan rasa cintanya akan mendapat pahala seperti mati syahid.
Al-Munawi menjelaskan, jika ada orang yang mencintai orang lain dan berharap untuk menikahinya tetapi tidak sangggup, lalu ia memendamnya sampai mati. Maka ia akan mendapat pahala syahid akhirat.
Cinta merupakan karunia dari Allah SWT. Apabila ada seorang laki-laki dan perempuan yang saling mencintai lalu menikah, maka itu merupakan bagian dari kesempurnaan cinta.
Akan tetapi tidak semua orang berani untuk mengungkapkan perasaannya kepada orang yang dicintainya.
Beberapa orang memilih untuk memendam perasaan itu, tidak menceritakan kepada siapapun dan hanya mengadu kepada Allah SWT.
Seandainya ada seseorang yang seperti itu sampai ia mati, maka ia termasuk golongan syahid akhirat.