Tadi pagi listrik di rumah saya mati karena kehabisan token. Cepat-cepatlah saya mengambil HP untuk membeli token listrik lewat aplikasi online.
Sialnya baterai HP saya tinggal 2% karena semalam lupa tidak di charger. Baru memasukkan password pembayaran sudah ‘is dead’ alias mati.
Hmm… yasudahlah, mungkin bergelap-gelapan sebentar tidak apa. Lagipula sebentar lagi sinar matahari sudah cukup bisa menerangi rumah kecil ini.
Sebuah rutinitas pagi, “panggilan alam” memaksa saya beranjak dari tempat tidur untuk pergi ke kamar mandi.
Eh tapi tampaknya kesialan mati listrik ini menjadi kesialan bertubi-tubi, ternyata air di kamar mandi juga habis. Buru-burulah saya memakai sepeda motor untuk menuju konter pulsa 24 jam yang jarakna cukup jauh dari rumah.
Hmm… Beruntunglah tidak ada tragedi kesialan motor meskipun remnya cukup blong.
Kejadian pagi ini membuat saya berpikir, bisakah kita hidup tanpa teknologi? Mulai dari bangun tidur, sampai tidur lagi,hidup kita seolah-olah sangat tergantung dengan teknologi.
Listrik, handphone, pompa air, motor, komputer, setrika, magic com, kompor, dll sangat kita butuhkan untuk bisa bertahan hidup.
Jika tidak ada semua benda itu memang bisa hidup, tapi rasanya hampa dan membutuhkan waktu cukup lama untuk melakukan sesuatu.
Ah, dengan saya yang sudah terbiasa menggunakan teknologi, membayangkan hidup tanpa teknologi adalah suatu kesuraman hidup.
Tergantung Kebutuhan
Tampaknya, ketergantungan teknologi setiap orang mempunyai tingkatan yang berbeda-beda.
Ada masyarakat sederhana yang tidak terlalu membutuhkan teknologi dan mengandalkan peralatan seadanya serta kemurahan alam semesta untuk hidup, biasanya masyarakat ini adalah orang tua yang berada di pelosok desa sekitar hutan dimana untuk berinteraksi dengan masyarakat tidak memerlukan peralatan karena masih dapat dijangkau, memasak menggunakan kayu bakar, dan setelah malam beristirahat ditemani lampu teplok.
Bagi masyarakat sederhana, tidak ada kebutuhan lebih untuk hidup seperti jaringan internet dan streeming youtube. Mereka sudah bahagia dengan cara hidupnya.
Namun, semakin kompleks kebutuhan manusia, semakin besar juga ketergantungan manusia terhadap teknologi. Meskipun tinggal di desa, namun ketika ia mempunyai kebutuhan mengakses pengetahuan melalui internet misalnya, maka jaringan internet menjadi kebutuhan utamanya, HP tidak bisa jauh dari hidupnya.
Belum lagi masyarakat perkotaan yang mempunyai mobilitas sangat cepat, tentu membutuhkan teknologi untuk mengefisiensikan waktu dan mengefektifkan pekerjaan.
Tanpa Teknologi Pekerjaan Menjadi Sulit
Bagi orang yang mempunyai ketergantungan tinggi terhadap teknologi, hidup tanpa teknologi adalah hidup yang serba sulit.
Mengisi air di bak mandi yang tadinya hanya tinggal membuka keran, sekarang membutuhkan tenaga yang lebih besar dan waktu yang lebih lama dengan menimba air di sumur, atau jika tidak mempunyai sumur, kita harus mengambil air di sumber air terdekat seperti telaga atau sumur tetangga.
Bisa dibayangkan untuk bisa menuntaskan panggilan alam, kita harus berapa kali mengambil air, belum untuk mandi dan mencuci.
Setelah selesai mengurusi air, kita harus berjalan kaki untuk menuju ke sekolah/tempat kerja karena tidak ada kendaraan.
Penggunaan teknologi telah terbukti dapat memudahkan kehidupan manusia.
Namun, apakah teknologi bisa menghilang? Bisa! Segala kemungkinan terburuk kehidupan bisa saja terjadi termasuk apabila teknologi menghilang dari muka bumi.
Sampai saat ini, teknologi masih banyak menggunakan energi tidak terbarukan seperti batu bara, minyak bumi, sehingga suatu saat bisa saja habis dan membutuhkan waktu lama untuk bisa tersedia kembali.
Green Technology : Masa Depan Teknologi Dunia
Manusia mulai memikirkan bagaimana agar kita bisa memanfaatkan teknologi secara terus menerus tanpa harus khawatir akan kehilangan teknologi atau kehabisan energi.
Salah satunya adalah dengan pengembangan teknologi ramah lingkungan (green technology).
Green Technology adalah teknologi ramah lingkungan yang menggabungkan teknologi modern dengan ilmu lingkungan, sehingga dapat mengurangi dampak negatif dari penggunaan teknologi oleh manusia.
Di masa depan, Green Technology akan menjadi dasar pembuatan teknologi manusia dengan sistem berkelanjutan.
Dengan berprinsip pada kenyamanan sosial, ekonomis,dan ramah lingkungan, Green Technology menjadi alternatif penggunaan teknologi di masa depan.
Kita tidak tahu sampai kapan bisa menikmati kemudahan teknologi seperti sekarang ini.
Maka dari itu lebih baik bersiap lebih dini, bagaimana jika teknologi sudah tidak ada lagi? Dengan memikirkan pertanyaan ini kita akan sampai pada pertanyaan bagaimana melestarikan teknologi.
Tidak hanya berpikiran untuk saat ini, tapi juga untuk masa depan.