Latar belakang umum masuknya agama Hindu dan Buddha yaitu letak geografis Indonesia yang berada pada posisi silang dengan selat malaka sebagai pintu gerbang masuk beragam kebudayaan timur dan barat.
Serta percampuran budaya antara bangsa Arya yang terbiasa hidup nomaden hingga pada tahun 1500 SM memilih tinggal menetap di India dan hidup berdampingan dengan peradaban Mohenjo-Daro Harappa dan bangsa Dravida diketahui sebagai kelompok masyarakat tertua dari peradaban yang memiliki pusat di tepi sungai Gangga akhirnya memunculkan agama Sinkretisme yaitu hasil campuran budaya bangsa Arya dan Dravida yang saat ini dikenal sebagai agama Hindu.

Sekilas Tentang Kasta Pada Agama Hindu
Bangsa Arya yang pada masa itu memiliki peradaban kebudayaan lebih rendah karena terbiasa hidup berpindah-pindah daripada bangsa Dravida yang sudah hidup menetap sejak 3000 SM menginginkan adanya kedudukan yang lebih tinggi sehingga menciptakan sistem kasta.
Sebuah kepercayaan yang dibangun bersama bahwa dalam suatu struktur sosial harus ada golongan-golongan berbeda untuk menjalankan sebuah peradaban.
Dalam hal ini bangsa Arya menciptakan tiga kasta pembeda:
- Kasta Brahmana, dipercaya sebagai golongan orang yang lahir dari mulut dan tangan dewa sehingga dibebankan tugas untuk menyiarkan berita/khutbah dan menjalankan pemerintahan secara struktural. Pada kasta ini, hanya bangsa Arya dan segelintir orang dari bangsa Dravida yang bisa menduduki posisi.
- Kasta Ksatria juga dipercaya memiliki tugas untuk menjalankan pemerintahan sesuai arahan dari Brahmana, kasta ini masih diisi oleh bangsa Arya dan Dravida.
- Kasta Waisya didominasi oleh bangsa Dravida yang menurut kepercayaan merupakan golongan orang yang lahir dari paha dewa dan dibenani pekerjaans ebagai petani.
- Kasta Sudra, sepenuhnya di isi oleh bangsa Dravida yang diyakini lahir dari telapak kaki dewa sehingga bertugas untuk melayani kasta lainnya.
Sekilas Tentang Agama Buddha
Diperkirakan pada akhir abad 6, agama Buddha yang mengakui Sidharta Gautama sebagai tokoh utama dan penting dalam kemunculan dan penyebaran agama Buddha datang dari kasta Ksatria.
Kisahnya dimulai dari keinginan pribadi Sidharta Gautama untuk berjalan-jalan di luar kerajaannya dan menemukan banyak penderitaan hingga membuatnya mempertanyakan cara hidup yang baik, lalu menanggalkan kasta dan pergi berkelana hingga negeri China.
Asal-usul kata Buddha berasal saat Sidharta Gautama sedang beristirahat dibawah pohon Bodhi dan kejatuhan buahnya, sama seperti kala Isaac Newton kejatuhan buah apel saat bersandar di pohonnya.

Teori Masuknya agama Hindu dan Buddha di Nusantara
- Teori Brahmana menurut J. C Van Leur mengatakan bahwa budaya Hindu dibawa oleh kaum Brahmana/pendeta yang datang atas undangan dari kepala suku dari kerajaan-kerajaan Nusantara.
- Teori Ksatria menurut C. C Berg mengatakan para Ksatria yang kalah di medan perang hingga malu untuk Kembali ke negara asalnya memilih untuk mendeportasi diri sendiri ke daerah bekas jajahan, dalam konteks ini para Ksatria tersebut membangun Koloni di Nusantara.
- Teori Waisya menurut M. J. Krom dibawa oleh pedagang yang tinggal lama di Nusantara sambil menunggu perubahan arah mata angin untuk pulang ke negeri asalnya.
- Teori Sudra menurut Van Faber menyatakan agama Hindu dan Buddha dibawa oleh para budak yang lari dari negaranya.
- Teori Arus Balik banyak diperbincangkan, ada anggapan bahwa baik dari pihak Nusantara dan kaum penyebar agama Hindu dan Buddha sama-sama mendukung adanya penyebaran agama tersebut.
- Teori Nasional lebih menekankan pada keaktifan raja-raja Nusantara pada saat itu untuk mengundang para Brahmana.
Itu tadi teori yang umum diketahui terkait masuknya ajaran atau yang saat ini diakui sebagai agama Hindu dan Buddha di Indonesia.