Seorang penjaga keamanan pemukiman Israel tewas dalam penembakan pada Jumat Malam (29/04/2022) di Tepi Barat yang diduduki.
Pria yang berusia 20-an itu dinyatakan meninggal di tempat kejadian karena luka tembak, kata layanan ambulan Israel Magen David Adom (MDA).
Dalam rekaman CCTV menunjukkan jika sebuah mobil mendekati bilik keamanan di dekat pintu masuk pemukiman Ariel sebelum dua pria keluar dan menembaki dua penjaga di dalamnya, menewaskan salah satu dari mereka.
Penjaga lainnya tidak terluka kata surat Kabar Israel Haaretz, yang dilansir dari Middle East Eye.
Penembak berhasil melarikan diri dari tempat kejadi dan tentara Israel mengatakan jika pihaknnya melancarakan perburuan besar-besaran di daerah tersebut.
Penguncian diumumkan di pemukiman Ariel yang terletak di Tepi Barat pusat penembakan.
Sementara itu, pintu masuk ke Salfit, kota Palestina terdekat dengan Ariel telah ditutup, menurut situs berita Palestina Arab48.
Lebih dari 600.000 orang Israel tinggal di lebih dari 200 pemukiman dan pos terdepan, yang dianggap ilegal menurut hukum internasional di seluruh Tepi Barat dan Yerussalem Timur.
Warga Palestina tewas di Qalqilya
Kemudian pada malam hari, seorang pria Palestina ditembak mati oleh pasukan Israel dalam serangan di kota Azzun dekat Qalqilya, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Pria tersebut bernama Yahya Ali Adwan 27 tahun yang merupakan mantan napi.
Tidak ada hubungan langsung antara kematian Adwan dan insiden sebelumnya di Ariel.
Penembahakan pada Jumat tersebut terjadi hampir sebulan setelah 14 orang Israel tewas dalam rangkaian serangan penembakan dan penusukan yang dilakukan oleh warga Palestina dari Tepi Barat dan di dalam wilayah Israel.
Pasukan dan polisi Israel telah bersiaga tinggi sejak itu, mengerahkan batalyon tentara tambahan ke Tepi Barat dan meningkatkan operasi mereka di wilaya Palestina yang diduduki.
Setidaknnya ada 20 warga Palestina yang ditembak mati oleh pasukan Israel pada bulan April sehinggal total jumlah warga Palestina yang di Tepi Barat yang dibunuh oleh pasukan Israel tahun ini menjadi lebih dari 50 orang.
